Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

06 Februari 2009

Pertemuan Dewan Redaksi SP Ina HKBP

Pertemuan Dewan Redaksi Surat Parsaoran (SP) Ina HKBP

Untuk meningkatkan minat pembaca Surat Parsaoran Ina HKBP sebagai majalah resmi kaum Perempuan di HKBP pengelola (Pemred) perlu melakukan upaya-upaya konkrit sehingga para pembaca khususnya kaum perempuan semakin mencintai majalah ini.
Demikian dikatakan Pdt. Dr. Jamilin Sirait Kadep Koinonia HKBP di depan peserta pertemuan para dewan redaksi SP Ina HKBP. Hal tersebut diungkapkan ketika memberikan bimbingan dan pengarahan kepada dewan redaksi hari Senin 2 Pebruari 2009 di Jetun Silangit. Pertemuan ini dipasilitasi Departemen Koinonia melalui Biro Kategorial Perempuan, Pemuda/Remaja dan Lansia HKBP. Biv. Sentiria Sitorus selaku kepala biro mengundang para dewan redaksi dan para penulis di SP Ina untuk bersama-sama berdiskusi dan memikirkan upaya-upaya bagaimana meningkatkan kualitas SP Ina ke depan.
Melalui pertemuan ini para dewan redaksi mencoba menetapkan rencana strategis SP Ina 4 tahun ke depan. Salah satu upaya dalam rencana strategis ini adalah menetapkan rubrik-rubrik spesial bagi kaum perempuan, Di antaranya rubrik, kesehatan, budaya, estetika, pastoral di samping rubrik PHD dan refleksi dan opini. Selanjutnya melalui pertemuan ini diusulkan pertambahan dewan redaksi sekaligus pengasuh/penanggungjawab setiap rubrik.
Surat Parsaoran Ina ditetapkan menjadi media komunikasi bagi kaum perempuan HKBP melalui surat izin terbit : 0409 RI No. 0409/SK/DPHMS/STT 1986 S.I.R. K.A-777/PS/5-6/IV terbit dua bulan sekali. Di harapkan ke depan SP Ina ini akan terbit sekali satu bulan jika pelanggan (partobo) semakin banyak dan tentunya rubrik-rubrik yang disajikan juga menarik.
Kendala lain yang dihadapi Pemred SP Ina dalam menampilkan Surat Parsaoran ini adalah jumlah pelanggan yang sangat minim. Bayangkan dari 5 juta warga jemaat HKBP, pembaca/pelanggan SP Ina hanya sekitar 1500 orang, sangat minim sekali bukan?
Sebaliknya pembaca dan pelanggan SP Ina akan semakin banyak jika seluruh partohonan, khususnya para Bibelvrouw turut mensosialisasikannya di jemaat-jemaat. Sebab para Bibelvrouwlah yang terlibat secara langsung dalam pelayanan kaum perempuan. Misalnya punguan memimpin punguan koor parari kamis, Ina Ester, Ina Debora, Ina Naomi dan punguan koor lainnya. Betulkah?

Tidak ada komentar: