Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

30 November 2008

Jubileum 125 Tahun HKBP Simaremare Jae

Kehadiran injil di desa Hutajulu Kec. Laguboti kab. Toba Samosir telah membawa nilai yang sangat positif bagi masyarakat hingga berdirinya sebuah gedung gereja yakni HKBP Simaremare Jae. Agama habatahon (parbaringin) yang dianut oleh sebahagian masyarakat tidak membawa mereka kepada kehidupan yang sejahtera. Barulah ketika firman Allah diwartakan lewat pembaptisan para raja dan tuan takur menghantar masyarakat sekitar Laguboti mengecap kenikmatan di berbagai kehidupan. Pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pembentukan spritualiats (spritualitas formation) bergulir seturut dengan kabar baik yang dibawakan oleh para missionaris Jerman.

Simare.jpg

Tepatnya 1883, Tuan Bonn kelahiran Jerman singgah di rumah Tuan Pilgram yang sedang merlayani di Balige. Tuan Bonn berjalan-jalan ke Laguboti dan bertemu dengan raja-raja di Laguboti. Beberapa raja di antaranya adalah raja Hutajulu, Raja Hutahaean dan Raja Aruan. Mereka berbincang-bincang dengan keadaan masyarakat ketika itu. Kemiskinan telah melanda kehidupan masyarakat di daerah Laguboti akibat penyakit dan haleon (paceklik). Tuan Bonn mulai menngajari mereka bagaimana bercocok tanam. Selanjutnya Tuan Bonn kembali ke Balige memberitahukan perjumpaanya dengan Raja Hutajulu di Laguboti. Tidak lama kemudian Tuan Pilgram menyarankan Tuan Bonn untuk melanjutkan percakapan tersebut hingga berhasil mengkristenkan penduduk setempat ketika itu, antara lain: Ompu Tinggi Sabungan Hutajulu, Raja Ompu Timbang Hutapea mereka berasal dari Hutabagasan (sekarang menjadi tempat berdiri HKBP Simaremare Jae).

Mengenang sukacita tersebut, maka pada tanggal 15-16 Nopember 2008 diadakanlah perayaan Jubileum 125 Tahun HKBP Simaremare Jae Ressort Laguboti Distrik IV Toba. Pesta pertama dipimpin oleh Pdt. M.H. Sihite mantan Kepala Marturia HKBP sekaligus mantanh Pendeta HKBP Ressort Laguboti. Acara puncak dipimpin oleh Ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. Bonar Napitupulu. Liturgi dipandu oleh Pdt. Parulian Sibarani, MTh (Praeses HKBP Distrik IV Toba). Hadir dalam acara ini para pelayan HKBP yang pernah melayani di HKBP Simaremare Jae, di antaranya: Pdt. Drs. Donal Sianturi, M.Div, Pdt. Albaik Siregar, Pdt. Dorlen Silaen. Termasuk Gr. Tumpak Hutahaean dan Gr. Krisman Saragih yang saat ini melanjutkan studi di Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon.

Simaremare_3.jpg

Acara hari Sabtu mahasiswa sekolah Pendeta mengumandangkan koor puji-pujian bertemakan " Ebenezer" Rasirasa nuaeng didongani Jahowa do hita, sekaligus menjadi tema Jubileum 125 Tahun HKBP Simaremare Jae.

St. M. Hutajulu, S.Sos (ketua Panitia) mengatakan pesta Jubileum 125 tahun ini sekaligus dengan mangompoi gedung gerja baru yang baru direnovasi berbiaya 1 Milliard. Dana tersebut diperoleh dari bantuan anak ranto dan partisipasi warga jemaat. "Burju do ruas i masilehonlehon gabe tulus pembangunan dohot pesta on" Demikian kesan St. M. Hutajulu ketua Panitia yang sehariannya sebagai camat di Kec. Laguboti bercerita kepada Pdt. Pahala J. Simanjuntak (Direktur Sekolah Pendeta HKBP) yang memimpin rombongan sekolah Pendeta menghadiri acara ini.

Dalam khotbahnya yang didasarkan pada 2 Musa 25:1-9 Ephorus kepada seluruh warga jemaat agar mempersembahkan gereja yang baru ini menjadi milik Tuhan yang dapat dipergunakan oleh setiap warga beribadah dan berdoa. Di samping itu juga kita harus mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Hadir juga dalam acara ini Bupati Toba Samosir St. Drs. Monang Sitorus beserta rombongan dari Pemkab Tobasa. Demikian juga dengan anak ranto dari seantro nusantara.
Selama perayaan ini berlangsung tampak seluruh warga jemaat, mulai dari anak-anak hingga orangtua bersukacita ,mengikuti acara demi acara yang dipersiapkan oleh Panitia. Tortor, lelang hiburan hingga acara jamuan makan bersama dengan para tamu dan undangan. Keakraban dan kebersamaan tetap tercipta tentu tidak luput dari arahan dan bimbingan Pdt. Ramli Gultom, Pendeta HKBP Ressort Laguboti dan Gr. J.R. Sitorus, guru Huria HKBP Simaremare Jae.

Selamat berjubileum 125 tahun. Eben Ezer! (pjs)

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

24 November 2008

Strategic Planning Komite AIDS HKBP

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan Kasih dan RahmatNya Komite HIV/AIDS HKBP sejak tahun 2003 dapat melayani dengan baik. Terimakasih kepada warga HKBP yang tetap mendukung Komite dalam menjalankan program di Komite AIDS HKBP selama ini. Kegiatan komite ini sejak 2003-2008 berjalan dengan baik dengan berbagai program kegiatan. Kegiatan ini disetujui oleh pimpinan HKBP dan direalisasikan dengan bantuan dana dari ELCA. Tahun ini berakhirlah program 2003-2008, maka akan dilanjutkan dengan program 5 (lima ) tahun ke depan yaitu program kegiatan 2009-2014.

Komite__Small_.jpg

Sesuai dengan berakhirnya program 2003-2008 maka pada tanggal 14-16 Nopember 2008 diadakan sebuah pertemuan guna penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2009-2014. Pertemuan ini berlangsung di Sopo Tornauli Parapat-Sumatera Utara.

Hal ini penting karena Renstra sebelumnya telah berhasil dan membuat Komite AIDS HKBP berjalan dengan baik. Hadir dalam pertemuan ini konselor dan mitra Komite HIV AIDS HKBP dari beberapa Distrik HKBP. Sekolah Pendeta HKBP sebagai mitra mewakili lembaga pendidikan ikut dalam peretmuan ini. Pdt. Pahala J. Simanjuntrak, dalam peretmuan ini mengatakan sudah seharusnya kurikulum muatan lokal tentang AIDS diteraspkan dalam sekolah-sekolah. Juga dihadiri oleh Rev. Joseph Chu dan Richard dari ELCA (Program Director, Asia Pacific. Program Focus: Health Care, Development, Education)bersama Sekretaris Jenderal HKBP Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh.


Komite_2__Small_.jpg

Banyak hal yang dibicarakan dalam rencana strategis ini, dan semuanya bermuara kepada pengembangan Komite AIDS HKBP. Stop penyebaran HIV/AIDS! Diharapkan dalam rencana strategis ini bahwa ke depan semua Distrik di HKBP sudah memiliki unit pelayanan di bidang penanggulangan HIV/AIDS melalui komite AID HKBP. Saat ini belum semua distrik membentuk komite AIDS sebagaimanan diharapkan sebelumnya. Kita berharap oleh Praeses dan Pendeta Ressort serta para pelayan HKBP mendukung programk ini.

Menurut Dr. Loly Simanjuntak, SpPD, ketua Komite AIDS HKBP, hingga kini komite AIDS HKBP berkantor di salah satu ruangan di RS HKBP Balige. Dengan segala keterbatasannya, Komite ini dilengkapi dengan satu ruangan untuk klinik VCT dan IMS dan satu ruangan laboratorium sederhana. Ada 9 staf yang mendukung Komite AIDS HKBP yang sehari-harinya siap untuk menjadi sesama. Pokoknya Kiprah Komite AIDS HKBP lima tahun ini telah nyata dengan jelas. Mari kita dukung! (pjs).

Penulis : Pdt. Pahala Simanjuntak, MTh


Baca Selengkapnya.....

Trompet peninggalan Jerman

Wah hebat benar…! Bapak P. Purba umur 71 tahun dan Bapak R. Sihombing umur 71 tahun sejak tahun 1962 sampai sekarang tetap memakai musik tiup alias trompet setiap hari Minggu. Trompet tersebut merupakan peninggalan Jerman di gereja HKBP Dolok Sanggul. Menurutnya, sejak Pdt. Kaiser missionaris Jerman melayani di Dolok Sanggul sekitar tahun 1940-an, sekembalinya ke negeri asalnya di Jerman pernah mengirimkan beberapa perangkat musik tiup ke HKBP ketika itu. Penyerahannya dilakukan di gereja HKBP Dolok Sanggul. Seperangkat musik tiup (trompet) juga diberikan kepada Sekolah Guru Huria (SGH) ketika itu dan gereja HKBP lainnya. Demikian penuturan P. Purba dan R. Sihombing yang turut menyaksikan pemberian trompet kala itu. Hingga saat ini trompet kiriman Pdt. Kaiser tersebut masih tetap dipergunakan di gereja HKBP Dolok Sanggul Distrik III Humbang. Salah satu jenis musik tiup tersebut adalah jenis Bas. Coba anda bayangkan sudah berapa tahun usia trompet tersebut.


DSCI0772 (Small)_1.JPGMemang gereja-gereja yang masih tetap menggunakan trompet di kebaktian Minggu di HKBP dapat dihitung dengan jari. Yang saya tahu dan saya saksikan secara langsung adalah gereja HKBP Tampahan, HKBP Balige, HKBP Sipahutar dan HKBP Dolok Sanggul sendiri ( maaf tidak saya sebutkan yang lain karena belum saya lihat secara langsung). Barangkali masih ada!

Memang harus diakui kebaktian Minggu yang menggunakan trompet ini menimbulkan suasana yang berbeda dengan kebaktian yang hanya memakai organ/piano. Terbukti ketika suara trompet mengiringi kebaktian Minggu 2 Nopember 2008 dalam acara pelantikan Pdt. Bonar H. Nababan, DPS menjadi Praeses HKBP Distrik III Humbang.

DSCI0780__Small_.JPG

Disamping biaya besar untuk menyediakan alat musik ini warga jemaat juga tidak banyak yang berminat menggunakannya. Tetapi sekalipun demikian ada baiknya pihak gereja mempasilitasi dengan mengalokasikan dana untuk itu.

DSCI0781__Small_.JPG

Bagi gereja yang tetap menggunakan trompet ini, kita berikan aplus kepada mereka, dan harapan kita tetap dipertahankan dan ditingkatkan secara maksimal. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah kaderisai dan rekrutmen bagi generasi muda untuk menggantikan yang sudah tua. Betulkah? (pjs)

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

Sekolah Pendeta HKBP kunjungi Kota Baru Tebing Tinggi

HKBP Kota Baru Distrik Tebing Tinggi kini sedang berbenah diri dalam menyambut jubileum 50 tahun yang akan direncanakan pada Januari 2009. HKBP Kota Baru dulunya merupakan jemaat cabang (pagaran) HKBP Jalan Kartini, tetapi mengalami pemekaran 50 tahun yang lalu. Kira-kira apa yang mereka benahi? Perumahan Guru Huria dan Bibelvrouw baru saja dibangun menggantikan bangunan lama yang sekarang menjadi halaman parkir. Rumah dinas pendeta juga sedang direnovasi serta pengecatan gereja dan penyediaan tembok keliling gereja, sehingga gedung gereja Batak yang terletak di Jl. Lubuk Sikaping, Tebing Tinggi tampak megah.

Belum dipastikan tanggal pelaksanaan Jubileum 50 tahun, sekaligus dengan MBO karena harus mendapat persetujuan dengan pimpinan HKBP menyangkut kehadiran pimpinan dalam memimpin ibadah nantinya. Tetapi yang jelas pada 4 Januari 1959 HKBP Kota Baru resmi menjadi tempat beribadah warga Batak yang ada di Tebing Tinggi. Kini Panitia dan warga jemaat memberikan perhatian yang serius menyambut pelaksanaan pesta akbar dan pesta emas ini. Mulai dari pengumpulan toktok ripe (iuran), sumbangan spontanitas dan pengumpulan persembahan. Keseriusan ini jelas nampak ketika mahasiswa sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon mengadakan kunjungan gerejawi (penjemaatan) ke gereja ini Minggu 9 Nopember 2008. Kehadiran mahasiswa sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon sudah lama dirindukan warga jemaat, demikian disampaikan Gr. GOP. Manurung (Guru Huria) HKBP Kota Baru. Dua kali kebaktian yakni pagi dan siang masing-masing dilayani oleh tamu dari Huta Seminarium ini. kebaktian pagi berbahasa Indonesia dilayani oleh Gr. Japaris Nainggolan dan kebaktian siang dilayani oleh Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh.

DSCI0845__Small_.JPG

Jemaat yang berjumlah 435 KK ini sangat senang atas kehadiran rombongan, koor puji-pujianpun diperdengarkan baik dalam kebaktian maupun sesudah acara selesai yakni dalam acara ramah tamah.

Pdt. A.R. Pasaribu, STh (Pendeta Ressort) menambahkan bahwa jemaat HKBP Kota Baru setiap Minggunya hampir tidak ada yang absen mengikuti kebaktian, hal itu terbukti dari kehadiran warga jemaat mencapai 800-850 orang. Semua bangku gereja hampir terisi.

Atas kunjungan ini Mahasiswa sekolah Pendeta mengucapkan terimakasih atas kebaikan seluruh warga jemaat HKBP Kota Baru. Tampak Bibelvrouw R br. Sitompul dan inang Pendeta Ressort dan inang guru huria bersama dengan keluarga Parhalado ambil bagian dalam mengurusi jamuan makan (partamueon).

HKBP_Kota_Baru_3__Small_.JPG

HKBP Kota Baru sebagai Induk (Sabungan Ressort) memiliki dua jemaat cabang yakni HKBP Janji Maria dan HKBP Gunung Pamela kedua geraj ini terletak di perkebunan PTPN di wilayah Kab Sergai.

Selesai ibadah dan jamuan makan rombongan mahasiswa sekolah Pendeta diundang oleh Keluarga Cornel Purba, SPd/ A.R. br. Siregar, SPd ke rumahnya. anggota jemaat HKBP Kota Baru sekaligus anggota DPRD Kodya Tebing Tinggi dari Partai Indonesia Baru. Percakapanpun berlanjut hingga berakhir dengan jamuan kasih.

Rombongan sekolah Pendeta kembali ke Sipoholon dengan senang hati meninggalkan HKBP Kota Baru bersama dengan warganya yang baik hati sambil mengucapkan selamat mempersiapkan Jubileum 50 tahun.(pjs)

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

07 November 2008

Direktur Sekolah Pendeta HKBP kunjungi HKBP Palangkaraya

Gereja HKBP di Palangkaraya telah hadir sejak tahun 1980. Dulu merupakan jemaat cabang HKBP Ressort Banjarmasin. Gereja yang terletak di jln Rta Milono no 46 Palangkaraya Kalimantan Tengah ini dipimpin oleh Pdt. Abdul Simanjuntak, STh dan dilayani bersam 17 Majelis (Sintua).

HKBP_P.Raya.jpg

Hampir 95% warga jemat bekerja di Pemerintahan (PNS) dan Polisi. Setiap hari Minggu seluruh warga jemaat mengikuti kebaktian di gereja. Kebaktian diadakan dua kali setiap hari minggunya. Ibadah bahasa Indonesia pukul 08.00 Wib dan Ibadah bahasa Batak pukul 9.30. wib. Rata-rata kehadiran jemaat dalam masing-masing kebaktian antara 500-800 orang. Mulai dari kebaktian sektor, punguan ina, parguru malua sampai kepada latihan koor parhalado memberikan pelayanan dengan sungguh-sungguh. Apalagi dengan pelayanan sekolah Minggu sangat diutamakan. Untuk pelayanan Sekolah Minggu misalnya HKBP Palangkaraya menyediakan 2 tempat kebaktian setiap Minggu. Alasannya, di samping letak gereja yang jauh, juga supaya semua anak SM mendapat pelayanan yang maksimal. Oleh sebab itu, selain di gereja HKBP Palangkaraya ada satu lokasi yang sangat strategis bagi pelayanan anak-anak kecil ini, yaitu sebuah gedung berukuran 10x 20 M terletak di jl. Paus Palangkaraya.


HKBP_P.Raya_2.jpgDalam waktu yang dekat akan diadakan pembangunan Pastori (Rumah Dinas Pendeta) mengingat rumah dinas lama sudah tua. Direncanakan pembangunan ini sekaligus dengan pengadaan aula besar sebagai tempat pertemuan. Dana awal untuk pembangunan ini telah tersedia sebesar Rp 180 juta. Dana tersebut diperoleh dari sumbangan sukarela warga jemaat sebesar Rp 60 juta dan Rp 30 Juta sumbangan Pemkab Kalteng Rp 30 Juta dan hasil pesta pada tanggal 19 Oktober 2008 sebesar Rp 90 juta. Demikian disampaikan Cln. St. P. Simanjuntak (A. Jese) kepada Pdt. Tumpal Willi Rumapea dan Pdt. Pahala J. Simanjuntak saat bertugas melayani kebaktian Minggu tanggal 26 Oktober 2008 yang lalu.

Rumah_Dinas_P.Raya.jpg

Rumah Dinas HKBP Palangkaraya

HKBP Plangkaraya menjadi ressort bulan Nopember 1999 dan Pendeta Ressort yang pertama adalah Pdt. Antonius Simanjuntak, STh. Jumlah warga jemaat sekitar 250 KK. Di daerah dekat Sampit telah berdiri sebuah gereja HKBP yaitu Pangkalan Bun sebagai hasil penginjilan HKBP Palangkaraya.

Pada tahun 2005 HKBP Palangkaraya ini telah melaksanakan pesta Perak 25 tahun kehadiran Firman Tuhan. Menandai peringatan ini dilakukan renovasi dan penggantian atap gereja.

HKBP Palangkaraya selalu mengusahakan suasana yang aman, kondusif, sejuk dan tetap berbuah.

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh


Baca Selengkapnya.....

Pelantikan Praeses HKBP Distrik III Humbang

Kurang lebih 1600 warga jemaat turut menyaksikan acara pelantikan (pangojakhonon) Praeses HKBP Distrik III Humbang, Pdt. Bonar H. Nababan, DPS menggantikan Pdt. Rahcman Tua Munthe, MTh. Acara berjalan dengan penuh hikmat bertempat di gereja HKBP Sabungan Dolok Sanggul pada Minggu, 2 Nopember 2008. Acara ini dirangkai dalam satu ibadah Minggu secara responsorium dipimpin oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh dan Pdt. D. Sormin, SmTh sebagai liturgis. Turut mendampingi Sekretaris Jenderal adalah Pdt. Jefri Sihombing , STh (Ka.Biro Dana Pensiun HKBP), Pdt. Sahat Siburian, MSi (Sekretaris Litbang HKBP), Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh (Direktur Sekolah Pendeta HKBP) dan Martinus Lumbantobing (staf Biro Informasi HKBP). Sebelum acara pangojakhonon dilaksanakan terlebih dahulu memberangkatkan Pdt. Rahcman Tua Munthe, MTh ke pelayanan yang baru yakni menjadi Praeses HKBP Distrik XV Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sesuai dengan SK Ephorus HKBP.

Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh dalam khotbahnya yang didasarkan pada Yeremia 7:1-7, mengajak seluruh warga yang menghadiri kebaktian tersebut, supaya perilaku sebagai orang kristen harus berbeda dengan orang yang tidak kristen. Menjadi seorang Kristen tidak berpura-pura baik, tetapi benar-benar menghayati firman Tuhan. Kehadiran hamba-hamba Tuhan di Distrik ini akan membawa berita pertobatan kepada setiap warga di distrik ini untuk menunjukkan jati diri/identitas sebagai orang Kristen yang benar, sebagaimana nabi Yeremia diutus Allah kepada bangsa Yuda.

Acara yang biasa disebut dengan temu pisah Praeses ini menandai pelayanan yang baru bagi Pdt. Bonar H. Nababan, DPS yang sebelumnya sebagai Dosen STT-HKBP Pematang Siantar sejak tahun 1991. Menurut penuturan Praeses baru ini beliau pernah melayani dua periode di Distrik Humbang tentu menjadi pengalaman berharga untuk mengabdi di Distrik III Humbang.

Selesai acara Pemberangkatan dan Pelantikan Praeses dilanjutkan dengan acara kata-kata sambutan/pemberangkatan. Pdt. Parsaoran Sinambela (Kabid Distrik III Humbang) yang bertindak sebagai Master Ceremony (MC) membacakan susunan acara untuk memberikan kata sambutan dan pemberangkatan sesudah kedua praeses memberikan hata patujolo dan hata partadingan. St. Drs. M. Sihombing mewakili warga jemaat sekaligus sebagai mewakili pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan menyambut kehadiran Praeses baru seraya berpesan agar kerjasama gereja dengan Pemerintah tetap dipertahankan. Juga kepada Praeses lama mengucapkan terimakasih atas pelayanannya selama ini dan mudah-mudahan pelayan di Distrik Sumbagsel diberkati oleh Tuhan.

Humbang_3.jpg

Turut hadir dalam acara ini Pendeta Ressort, Guru Huria, Bibelvrouw, Diakones dan para Sintua dan masing-masing keluarga di lingkungan Distrik Humbang dan Humbang Habinsaran. Dalam kesempatan ini pula diperkenalkan anggota Majelis Pekerja Sinode Distrik (MPSD) oleh Praeses yang baru dilantik. Demikian juga rombongan dari mahasiswa STT-HKBP P. Siantar dan HKBP Gloria dan HKBP Martoba Distrik V Sumatera Timur sekaligus menyanyikan koor puji-pujian.

Humbang_2.jpg

Selesai acara Pemberangkatan dan pangojakhonon dilanjutkan dengan acara serahterima jabatan dan serahterima inventaris Distrik kepada praeses baru setelah terlebih dahulu makan siang yang disediakan oleh Panitia.

Humbang_1.jpg

Warga jemaat pulang dengan sejahtera membawa firman Tuhan dan berita pangojakhonon praeses yang berjalan dengan baik. Mereka mengucapkan selamat kepada kedua praeses sambil memberikan kado/cendramata dengan hati gembira.

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

01 November 2008

Koordinator LCMS kunjungi Sekolah Pendeta HKBP

Untuk keduakalinya sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon menerima kunjungan Strategic Coordinator Lutheran Church Missionary Sinode. Kunjungan pertama terjadi pada tahun Oktober 2006 oleh Darkin Koordinator Asia. Kunjungan kali ini adalah Rev. Fungchatou Lo, Ph. D pada hari Kamis 23 Oktober 2008. Kunjungan ini bermaksud melihat keindahan huta seminarium Sipoholon. Saat ini Fungchatou Lo bertugas di Banda Aceh utusan LCMS. Beliau bekerja di sana sebagai pastor bagi korban tsunami dan sekaligus sebagai dosen bahasa Inggris.


Fung.jpg

Fungchatou banyak menerima informasi tentang sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon. Hal itu disampaikan oleh Ojak Sihite (ketua senat) ditambah informasi akademis disampaikan oleh Pdt. Pahala J. Simanjuntak. Pendeta Amerika kelahiran negara Laos ini sangat terkesan dengan bangunan-bangunan besar yang berdiri kokoh dan megah di huta seminarium ini.

Dalam kunjungan ini Dr. Fungchatou, yang akrab dipanggil Fung menyempatkan diri mengiukuti Penelaahan Alkitab (PA) sejkalipun hanya sebagai pendengar yang budiman. Fung tidak banyak berkomentar mengenai teologia Luther yang mereka anggap (LCMS) sebagai pengikut Teologia Luther sejati.

Fung_dgn_Pdt.jpg

Hanya saja dalam perkenalannya Fung memberikan informasi tentang pelayanannya di banda Aceh selama setahun ini.

Setelah berbincang-bincang dengan mahsiswa sekolah pendeta Fung juga mengadakan perbincangan dengan beberapa pendeta yang datang dari distrik XI Toba Hasundutan, Silindung, Humbang Habinsaran serta dosen SGH dan sekolah Pendeta yang selanjutnya akan membentuk sebuah kelompok studi teologia Lutheran. Tujuannya adalah sekedar mengetahui teologianya Luther yang sesungguhnya.

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

MENARA BARU GEREJA HKBP PASAR MELINTANG MEDAN

Melintang_22.jpgDengan mengeluarkan dana sebesar Rp 300 juta menara (palaspalas) gereja HKBP Pasar Melintang Distrik X Medan Aceh ini tampak indah dan gagah. Sebelumnya menara berukuran kecil tidak sesuai dengan besarnya gedung geraja membuat pemandangan kurang pas. Pembangunan menara gereja ini seiring dengan renovasi gedung sekolah Minggu di Lantai II. Ketika Pdt. Soaloon Siregar, STh (Pendeta HKBP Ressort Pasar Meliontang) ditanya disela-sela kesibukannya mengatakan pembangunan kembali menara gereja tersebut merupakan bahagian program Panitia Pembangunan yang didukung oleh warga jemaat. Buktinya bahwa dana yang diperlukan dalam pembangunan ini bersumber dari dana pembangunan yang tersedia ditambah dengan sumbangan sukarela warga jemaat.


Melintang.jpgGereja yang beranggotakan 479 KK ini terletak di jl. Buku no 20 Ayahanda Medan setiap minggunya dipadati warga jemaat untuk memperoleh pelayanan kerohanian. Kebaktian diadakan dua kali setiap hari Minggunya di samping kebaktian Sekolah Minggu. Warga yang mengikuti kebaktian di gereja ini bukan hanya warga jemaat HKBP Pasar Melintang sendiri, tetapi juga dari tempat lain. Sebab bagi mereka lokasi gereja ini sangat strategis, nyaman dan menyenangkan. Memiliki tempat parkir yang luas dan aman dari tangan-tangan jahil. Masyarakat di sekitar gerejapun tidak keberatan akan kehadiran gereja ini. Malah mereka beranggapan bahwa kehadiran gereja ini membawa berkat bagi masyarakat sekitar.


Psr_Lintang.jpgSaat ini HKBP Pasar Melintang dilayani satu orang Pendeta Ressort dan satu orang Bibelvrouw ditambah dengan 37 majelis (Parhalado) dan memiliki satu jemaat cabang (pagaran) yaitu HKBP Bethesda. Namun apapun dikata, sekalipun gedung gereja dan menara gereja indah kalau tidak disertai dengan hati warga yang "indah" segala sesuatunya dalam kehidupan berjemaat akan sia-sia. Semoga pembangunan seperti ini akan membawa kesatuan dan persatuan bagi warga jemaat. Antara parhalado dengan parhalado, antara jemaat dan jemaat dan sebaliknya.

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Baca Selengkapnya.....

Pendidikan Politik Angkatan III Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia

Program Pendidikan Politik Angkatan III PGI, dilaksanakan pada 21-25 Oktober 2008, bekerja sama dengan Sinode GKE dan PGWI-PGWI di wilayah Kalimantan . Kegiatan ini diselenggarakan di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Jl.. Tjilik Riwut KM 4,5 No 74 Palangka Raya, Kalimantan Tengah.Adapun Peserta program pendidikan ini adalah mereka (laki-laki atau perempuan) yang aktif melayani di gerejanya atau lembaga terentu anggota PGI.

Jumlah peserta Angkatan ketiga ini dibatasi untuk 60 orang terdiri dari 40 orang dari luar wilayah Kalimantan, 20 orang dari lokal. Pdt. T. Willi Rumapea, STh (Dosen SGH) mewakili lembaga teologi HKBP dan Pdt. Abdul Simanjuntak, STh (Pendeta HKBP Ressort Palangka Raya) serta Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh Direktur Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon. Program pendidikan politik bagi warga gereja ini merupakan mandat dari pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama (PTPB) 2004-2007, Bab VII, butir 79, bahwa gereja memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang dewasa dan bertanggung jawab.



kALTENG.jpg

Satuan Acara pendidikan ini, program pendidikan politik untuk warga gereja ini dirancang sedemikian untuk secara singkat namun padat, agar dapat mencapai tujuan yang kiranya benar-benar dibutuhkan sesuai perkembangan situasi dan kondisi politik Indonesia dewasa ini. Karena itulah maka topik-topik yangdibahas dalam program pendidikan ini difokuskan padahal-hal sebagai berikut:

  1. Relasi Agama dan negara
  2. Hakikat Politik, proses politik dan kekuatan-kekuatan politik
  3. Pemilu 2009 dan pemimpin masa depan
  4. Pembangunan politik di Indonesia
  5. Politik dan politisasi Agama
  6. Kedudukan hukum dalam Negara (Bedah UU dan Hukum)
  7. Pancasila dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia )
  8. Peluang dan tantangan Gereja dalam alam era Desentralisai (otonomi Daerah)

Jika dirumuskan lebih konkret, maka tujuan program ini adalah sebagai berikut:

  1. Secara umum: untuk memberikan pencerahan kepada warga gereja agar dapat memahami dengan benar hal-ihwalpolitik dan mengapa harus turut berpartisipasi di dalam kehidupan politik.
  2. Secara khusus, untuk memperlengkapi warga gereja dengan wawasan dan pengetahuan yang mendasar tentang hakekat politikdan hal-hal penting lain yang terkait dengan perpolitikan di Indonesia

Pendidikan ini dilaksanakan dengan metode dialogis-interaktif dalam bentuk ceramah, yang dilanjutkan dengan tanya-jawab dan diskuai kelompok. Setiap topik berdurasi kira-kira 120 menit. Narasumber untuk program pendidikan politik ini adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya, baik yang berlatar belakang akademis maupun praktisi (aktivis), seperti Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe (ketua Umum PGI), Dr. Richard Daulay (Sekum PGI), Agustin Teras Nagarang, SH (Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah), Drs Arbi Sanit (pengamat politik), Johnson Panjaitan SH (perhimpuan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia. Berikut petikannya:

Tak dapat disangkal, situasi dan kondisi politik di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sejak terpinggirnya HM Soeharto dari pentas politik nasional pada 21 Mei 1998. Di sepanjang era Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun itu dapat dikatakan bahwa gereja (dalam konteks ini “gereja” didefenisikan sebagai kumpulan orang percaya atau pengikut Kristus) hampir-hampir tidak berperan di dalam kehidupan politik. Bahkan, banyak gereja yang menganggap atau memandang politik sebagai sesuatu yang tabu. Sehingga kontribusi dan partisipasi warga gereja di bidang politik yang seharusnya turut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Berdasarkan itulah maka diperlukan program pendidikan politik untuk warga gereja. Bukan hanya supaya gereja-gereja tidak menabukan politik, tetapi juga agar gereja-gereja dapat berpartisipasi aktif di dalam kehidupan yang berkali-kali dengan persoalan penyelenggaraan dan pengelolaan negara, bangsa dan masyarakat ini. Sebab Kristus sendiri menghendaki agar semua murid-Nya menjadi garam dan terang di tengah dunia ini. Dengan kata lain,mesti ada upaya keras yang dilakukan secara sadar agar kehidupan orang percaya atau pengikut Kristus ini dapat menjadi berkat bai negera, bangsa dan masyarakat. Apalagi di tengah keterpurukan pelbagai sistem dan aspek kehidupan di Indonesia dewasa ini.

Namun bagaimana caranyaagar gereja-gereja dapat memberi kontribusi konkret yang positif bagi negara, bangsa dan masyarakat? Dibutuhkan pencerahan polituk terlebih dahulu, agar dari titik itulahkemudian gereja-gereja diharapkan dapat memutuskan sendiri untruk memilih sektor mana yang akan dimasukinya, sesuai talenta dan potensi masing-masing. Berdasarkan itu, maka gereja-gereja sendiri perlu memberikan pendidikan politik yang sistematik bagi warganya. Diharapkan, dengandemikian akan diperoleh pemahaman dan kesadaran kritis tentang apa dan bagaimana politik, pentingnya partisipasi politik, serta relevansinya dengan tanggung jawab orang percaya atau pengikut Kristus yang juga merupakan warga negara di republik ini.

Demikian pantauan kami secara langsung dari Palangkaraya, Kalteng kota yang sejuk, kondusif dan kota yang tidak asing lagi bagi penyelenggaran kegiatan-kegiatan PGI.

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh


Baca Selengkapnya.....