Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

21 Mei 2008

Seminar Akademis : The origins of Early Christianity and its Scriptures

Seminar akademis

Pengantar:
Dua orang utusan HKBP mewakili dosen Biblika mengikuti seminar akademis The origins of Early Christianity and its Scriptures. Kedua utusan itu adalah Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh (Sekolah Pendeta Sem-Sipoholon HKBP) dan Pdt. Benny Sinaga, MTh (STT-HKBP P. Siantar). Seminar ini berlangsung pada tanggal 17-19 Mei 2008 bertempat di Ruang Auditorium-Menara Kebon Sirih Lt Basement 2, Jln Kebon Sirih 17-19 Jakarta pusat. Pembicara adalah Prof Ben Witherington III, Ph.D. Kegiatan ini diikuti oleh 300 orang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa, kaum awam dan para teolog dari seluruh Perguruan Teologi Indonesia. Seminar ini disponsori oleh Yayasan Sola Scriptura, Perkantas, Persetia dan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Berikut kesimpulan yang kami peroleh melalui seminar tingkat Nasional ini:

  1. Beberapa waktu terakhir ini muncul publikasi yang menyerang kekristenan, khususnya yang terkait dengan pribadi Yesus Kristus. Misalnya the Da Vinci Code (2002), Holy Blood Holy Grail (1982), Jesus paper, Jesus Dynasty, Misquoting Jesus, Kala Yesus menjadi Tuhan, Selamatkan Yesus dari orang Kristen, dan sebagainya. Ada juga film dokumenter tentang kubur Yesus yang hilang dan diduga ditemukan, konon pernah disiarkan di Discovery Channel di USA . Dengan munculnya buku-buku yang menyerang kekristenan itu maka persoalan kanonisasi Alkitab menjadi bahan percakapan di kalangan gereja dan umat Kristiani. Kanonisasi Alkitab ialah pengakuan buku-buku yang layak dimasukkan dalam Alkitab, yakni sungguh diilhami oleh Allah, dan pengesahannya sebagai kumpulan tulisan suci yaitu Firman Allah dalam bahasa manusia, karena di dalamnya dimuat Sabda Allah yang tertulis.
  2. Manurut Ben Witherington III, sejak awal, gereja sudah mempunyai Kitab Suci yang dibaca juga oleh umat Yahudi sebagai firman Tuhan. Namun, kitab-kitab yang secara teologis dilihat sebagai Perjanjian Lama tidak membatasi gereja mengkaji kitab-kitab lain yang ditulis kemudian setelah kenaikan Yesus. Dengan kata lain, Perjanjian Lama lambat laun dilengkapi dengan tulisan-tulisan dari era Perjanjian Baru Apa dasar untuk pertumbuhan kanon yang berkelanjutaan ini? Terutama Yesus sendiri. Secara prinsipil terjadi perubahan radikal dalam pemahaman umat Kristen mula-mula terhadap teks-teks suci itu. Seperti keyakinan yang diungkapkan Paulus, perjanjian lama yang dibaca oleh umat Yahudi tetap terselubung. Karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya (2 Kor 3:14-16). Kristuslah yang memberi makna baru terhadap teks-teks suci itu. Dalam khotbah di Bukit (Mat 5-7), misalnya, walaupun teks-teks Perjanjian Lama dikutip berulang kali, kata-kata Yesus yang otoritatif menentukan interpretasinya.
  3. Kita perlu memahami bahwa dokumen-dokumen dalam Perjanjian Baru-termasuk Injil, Kitab Kisah Para Rasul, dan surat-surat Paulus-adalah sumber paling awal dan paling baik untuk memahami karakter Yesus dan kebangkitan Kekristenan. Teks-teks ini bukanlah karya sejarah revisionis buah tangan generasi kemudian yang tidak menjadi saksi mata atas semua peristiwa tersebut, juga tidak ditulis sebagai respon terhadap sebentuk Kekristenan yang hilang yang muncul lebih awal, sehingga orang dapat mengklaim bahwa sejarah Kekristenan perdana ditulis oleh para pemenang.
  4. Mengapa gerangan akhir-akhir ini kita mendengar begitu banyak hal baru seputar Yesus dan para pengikut perdana-Nya? Apakah karena seseorang tanpa sengaja menemukan tambang pengetahuan yang memunculkan berbagai informasi batu seputar Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama? Apakah karena para arkeolog berhasil mengungkapkan dokumen-dokumen yang keberadaannya tidak kita ketahui sebelumnya. Para pembaca harus berhati-hati dengan berbagai klaim baru yang mengejutkan seputar Yesus dan para pengikutnya, yang bahwa hanya didasari sedikit bukti. Beberapa orang menyatakan bahwa penipuan paling besar justru terjadi di kalangan yang lebih ortodoks. Mereka mengklaim bahwa kita telah dimanipulasi sehingga percaya bahwa Kekristenan mula-mula pada hakikatnya lebih seragam daripada yang sebenarnya. Berdasarkan ajaran-ajaran rahasia yang menunjukkan Yesus lebih dekat dengan penganut ajaran Gnostik ketimbang orang bijak Yahudi. Padahal ajaran Yahudi lebih dulu ada dibanding Gnostik. Mereka meyakini bahwa sedikitnya ada satu komunitas pengikut Yesus yang hanya merenungkan perkataan Yesus (mengabaikan peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya).
  5. Mungkin rangkaian pertanyaan yang lebih tepat adalah: Kenapa kita cenderung mendengarkan klaim sensasional tentang Yesus dan para pengikut perdana-Nya, bahkan ketika ada-atau hanya ada sedikit-bukti kuat pendukungnya? Terutama dalam hal asal usulan Kekristenan? Mengapa novel menarik berdasarkan penelitian asal-asalan seperti Da Vinci Code, yang mengklaim telah menyingkapkan kebenaran baru yang mengejutkan seputar Yesus dan kehidupan-Nya, mampu menciptakan sensasi menghebohkan dalam budaya kita? Sebaliknya, dokumen paling awal yang kita miliki justru ditulis oleh anggota sebuah sekte minoritas kecil, yang secara ideologis terkait erat dan mempunyai jaringan sosial yang baik di antara berbagai komunitasnya di ujung timur wilayah Kekristenan Romawi. Dalam perjuangan religiusnya sekte ini terutama harus bertarung nelawan budaya penyembah barhala yang dominan dan agama induknya, Yudaisme, agar bisa bertahan hidup. Kondisi ini sama sekali berbeda dengan anggapan bahwa, pada abad pertama Masehi, gerakan ini lebih banyak terlibat dalam perseteruan internal. Tidak ada bukti kuat bahwa orang Kristen perdana harus bertarung mati-matian melawan bentuk Kekristenan lain yang sama-sama berasal dari peristiwa Kristus.

Penutup:
Prof. Ben Withenrington III, Ph.D: Adalah seorang pakar studi Biblika yang terlibat langsung dengan naskah-naskah kuno dan temuan-temuan arkeologis dalam lingkup Perjanjian Baru. Professor Interpretasi Perjanjian Baru, Asbury Theological Seminary, Wilmore , Kentucky , Amerika Serikat. Mantan pengajar bidang-bidang studi Perjanjian Baru di Ashland Theological Seminary, VandedrbitUniversity , DukeDivinitySchool dan Gordon-Conwell Theological Seminary. M.Div dari Gordon-Conwell Theological Seminary, AS dan Ph.DdariUniversity of Durham , Inggris. Seorang pakar Alkitab (Bible Scholar) terpandang di dunia, dan anggota terpilih dari Society of New Testament studies (SNTS), lembaga terkemuka dalam bidang studi Perjanjian Baru. Pembicara seminar di banyak gereja, kampus dan komunitas Kristen di Amerika Serikat, Inggris , Estonia , Rusia, Eropa, Afrika selatan, Zimbabwe dan Australia . Penulis buku Apa yang telah mereka lakukan pada Yesus (What Have They Done with Jesus) Menjawab Da Vinci Code (The Gospel Code), dan 30 buku lain. Prof Ben Witherington juga sebagai nara sumber untuk berbagai jaringan radio dan TV (History Channel, NBC, ABC, CBS, CNN, The Discovery Chasnnel, A&E, the Pax Network. Prof. Ben Witherington III, Ph.D adalah salah satu mahasoiswa terbaik Prof. Dr , C.K. Barret, Ph.D.

seminar_akademis.jpg

Pdt._Pahala_Jannen_Simanjuntak.jpg

Penulis : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

(Direkktur Sekolah Pendeta HKBP)

Baca Selengkapnya.....

16 Mei 2008

Perayaan Pentakosta I HKBP Sipahutar

Oleh : Basaria Lumban Gaol

Sipahutar, HKBP Sipahutar Distrik II Silindung, pada hari Minggu 11 Mei 2008 merayakan Hari turunnya Roh Kudus (Pentakosta-hari kelimapuluh). Peringatan ini ditandai dengan peneguhan Sidi (Manghatindanghon Haporseaon) kepada 67 orang anak sidi dan baptisan kudus kepada 4 orang anak kecil. Perayaan Pentakosta dan pelaksanaan Sidi-baptisan ini sehubungan dengan ditetapkannya pesta Zending Distrik di seluruh HKBP. Meyambut tahun Marturia HKBP 2008. Kebaktian berlangsung dengan hikmat dipimpin oleh dua orang Pendeta. Bertindak sebagai liturgis (paragenda) adalah Pdt. Hotben Pasaribu (Pendeta HKBP Ressort Sipahutar) dan khotbah (Parjamita) dilayani Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh (Direktur Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon)

Dalam khotbahnya Pdt. Pahala J. Simanjuntak, mengutip khotbah tertulis Ompui Ephorus HKBP dari Bilangan 11:24-29: �Ganup na porsea tongtong do mangongkui: Pardenggan basa do Debata. Tutu do, ndang hasuhatan denggan basa ni Debata binasabasahonNa tu hita di bagasan HUASO dohot HOLONGNA na so halompoan i. Sada sian pasupasuNa na umbalga jala na ummarga, na nilehonNa tu angka na porsea, ima TONDI PORBADIA. Ibana do na patau hita marsihohot di bagasan haporseaon tu Tuhan Jesus, patauhon hita mian di bagasan Tuhan Jesus. Marhitehite Tondi i do tau hita martangiang, beribadah di bagasan sude ngolunta. Ndang hurangan be hita di silehonlehon ni Tondi Parbadia, na mambahen hita margogo manghobasi Debata nang manghobasi jolma; gabe marguna ma hita di Debata nang di jolma. Di bagasan Tondi Parbadia mian Debata di bagasan hita, ai gabe joro ni Debata ma hita. Tondi Parbadia mangalehon ngolu na masiantusan, gabe tangkas boi hita saluhut rap mangula. Molo gok Tondi Parbadia hita, tau ma hita pangkeon ni Debata hombar tu lomoNa. Gabe ulaula ni Debata ma hita patulus Taon Marturia.

DSCI0726.JPG

Sekitar 1000 warga jemaat yang hadir mengikuti acara ini tampak sukacita memuji dan memuliakan Tuhan. Ditambah dengan suara terompet membuat suasana lebih riang bergema dan istimewa dalam menyampaikan permohonan dan puji-pujian kepada Allah.

Selesai kebaktian Minggu, acara dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus kepada anak Sidi beserta orangtuanya. Acara berakhir dengan sukacita. Masing-masing jemaat pulang dengan damai sejahtera membawa firman Tuhan dan berkat.

DSCI0729.jpg

HKBP Ressort Sipahutar berjumlah kira-kira 800 KK dilayani oleh 42 orang Parhalado yang terdiri dari : 1 orang Pendeta Ressort, 1 orang Guru Huria dan 1 orang Bibelvrouw Ressort. Dan jemaat cabang (pagaran) yang bergabung dalam ressort ini sebanyak 17 jemaat. Gereja HKBP Sipahutar berdiri di pusat kecamatan Sipahutar kabupaten Tapanuli Utara dengan bangunan yang sangat indah. Gereja ini memiliki dua palaspalas (menara). Menurut ceritanya palaspalas tersebut adalah milik marga Simanjuntak dan marga Silitonga yang dahulu masing-masing memiliki gereja. Sekarang gereja tersebut dibangun kembali menjadi satu gereja.

P1010820.JPG

Warga HKBP Sipahutar beserta penduduk setempat sangat ramah kepada setiap orang. Hubungan kekeluargaan yang diikat oleh Dalihan natolu (DNT) sangat berperan dalam peningkatan kesadaran bermasyarakat dan bergereja.

Baca Selengkapnya.....

15 Mei 2008

SD Swasta HKBP Seminarium Sipoholon laksanakan UAN

Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh.

Sebanyak 22 siswa Sekolah Dasar (SD) swasta HKBP Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). Pelaksanaan ujian ini sesuai dengan penetapan pemerintah kepada seluruh sekolah milik pemerintah maupun swasta. Ujian Akhir Nasional berlangsung sejak 13-15 Mei 2008. Ke 22 murid tersebut dibagi dalam dua ruangan dan empat orang pengawas setiap ujian. Ujian di SD swasta ini berjalan dengan baik mulai dari hari pertama. Masing-masing murid datang dengan tepat waktu dengan membawa peralatan ujian. Sebelum ujian para guru memimpin doa di ruangan ujian. Demikian penjelasan ibu M. Panjaitan selaku kepala Sekolah SD swasta HKBP ini. Penjelasan ini disampaikan kepada Tim redaksi biro Informasi HKBP pada hari Rabu 14 Mei 2008. Memasuki hari kedua siswa-siswi tampak ceria memasuki ruang ujian sambil melemparkan senyumnya kepada para pengawas. Pengawas ujian didatangkan dari SD negeri sebagaimana diatur oleh Dinas Pendidikan Tap. Utara.

SD swasta milik HKBP ini berdiri sejak tahun 1907 dan telah menamatkan banyak siswa. Beberapa dari antara mereka sudah banyak yang berhasil baik di dalam maupun di luar negeri. Pendirian sekolah ini adalah buah penginjilan para missionaris dari Jerman yang sekaligus menjadi tenaga pengajar di sekolah. Dulunya sekolah ini berada di kompleks Seminarium Sipoholon berdekatan dengan Sekolah Pendeta HKBP dan Sekolah Guru Huria HKBP. Namun setelah berdirinya HKBP Simanungkalit lokasi sekolah dipindahkan ke lokasi pargodungan hingga saat ini. Dari segi sejarahnya SD HKBP Sipoholon merupakan sekolan yang paling tua di Tapanuli Utara.

Sekolah ini didik oleh 12 guru Negeri dan swasta yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Sehingga sekolah ini benar-benar melahirkan siswa-siswi yang berprestasi. Secara berturut-turut SD ini menjuarai Olimpiade MIPA tingkat kecamatan dan tingkat Kabupaten. Pada tahun ini Sanjo Simanungkali siswa kelas V dipercaya ke tingkat propinsi dan tingkat nasional untuk membawa nama baik sekolah.

DSCI0761.JPG

Namun demikian menurut kepala sekolah, masih banyak hal yang harus diperhatikan di sekolah ini, menyangkut sarana dan prasarana demi peningkatan mutu sekolah ini. Termasuk kesejahteraan (Gaji) para guru. Bayangkan, seorang guru yang sudah mengajar 25 tahun menerima gaji sebesar Rp 600.000,- perbulan. Bahkan ada seorang guru menerima gaji sebesar Rp 300.000,- perbulan masa kerja 10 tahun. Bagi guru yang menerima gaji tersebut tetap bersyukur dan berharap kiranya pemerintah, donatur dapat membantu mereka.

DSCI0760.JPG

Menurut warga, kehadiran sekolah ini sangat mendukung kepada penduduk desa Simanungkalit dan sekitarnya. Pihak sekolah melalui Komite Sekolah menghimbau kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi dalam hal penyediaan meja dan kursi belajar. Dengan demikian proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Saat ini jumlah murid sebanyak 145 orang dan setiap tahunnya menerima siswa baru 35-40 orang. Saat ini kepala sekolah mencoba menghubungi donatur untuk pengembangan sekolah ini. Terutama bagi alumni SD HKBP Sipoholon. Semoga berhasil.

Selamat buat SD HKBP Sipoholon.

Baca Selengkapnya.....

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesanggerahan Kantor Pusat HKBP

Dikirim Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh.

Pada hari Selasa 13 Mei 2008, ompui Ephorus HKBP Pdt. Dr. Bonar Napitupulu meletakkan batu pertama (batu ojahan) tanda dimulainya pembangunan pesanggerahan (Mess Penginapan) di kantor pusat HKBP Peraja Tarutung. Peletakan batu pertama ini dilakukan dalam satu ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Kaman Hutabarat, STh (Kepala Biro kategorial SM, Remaja dan Pemuda HKBP). Dalam khotbahnya yang didasarkan pada 1 Korintus 15: 58 "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia", Pdt. Hutabarat mengatakan bahwa pembangunan ini harus diyakini sebagai berkat Tuhan ; dan untuk kelanjutannya tetap mengandalkan campur tangan Tuhan. Pembangunan ini juga merupakan warisan kepada generasi berikut (sundut na umposo). Untuk itu sangat diperlukan kesungguhan yang didukung dengan keyakinan yang kokoh (teguh) kepada Kristus pemilik gereja.

Picture_017.jpg


Ephorus HKBP mengawali peletakan batu pertama pembangunan pesanggerahan HKBP disusul kemudian berturut-turut, yakni Pdt. WTP. Simarmata, MA, Pdt. M.H. Sihite, STh dan Pdt. Nelson F. Siregar, STh, kemudian mewakili dari Biro Personalia, Pegawai Kantor Pusat, mewakili Perempuan, Panitia, tukang dan pengkotbah.

Picture_004.jpg

Pembangunan ini akan diselesaikan secara bertahap dan dilakukan dengan swakelola. Pimpinan proyek diserahkan kepada M. Simanjuntak, warga jemaat HKBP yang berdomisili di Tarutung. Tahap pertama akan diselesaikan dalam seratus hari hingga penginapan ini dapat digunakan bagi peserta dan tamu yang akan menghadiri Sinode Godang HKBP 1-7 September 2008 nanti. Menurut Ephorus dana awal untuk pembangunan ini telah tersedia Rp 250 juta yang diperoleh pada saat coffee table seusai acara Open House HKBP bulan Januari 2008 lalu. Dana ini berasal dari beberapa Bupati/wakil Bupati se-Tapanuli dan donatur lainnya dari pulau Jawa dan Sumatera. Ephorus berkeyakinan bahwa pembangunan ini akan cepat selesai berkat doa jemaat dan kerja keras panitia dalam penghimpunan dana. Oleh sebab itu Panitia dan pimpinan HKBP akan berusaha semaksimal mungkin menyampaikan proposal kepada donatur. Sehingga dana yang diperkirakan akan berbiaya Rp 2 milliar dapat terkumpul. Menurut rencana, pembangunan pesanggerahan ini akan dibangun dua lantai yang terdiri dari beberapa kamar dan fasilitas pendukung.

DSCI0751.JPG

Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh seluruh staf dari kantor pusat serta dosen dari Sekolah Pendeta dan Sekolah Guru Huria. Acara ini berakhir dengan penuh sukacita setelah acara makan siang. Doa penutup yang dipimpin oleh Pdt. Donal Sianturi (Pendeta HKBP Ressort Pearaja) menjadi penutup dari acara ini. Kepada seluruh warga jemaat mohon dukungan doa dan dana demi terwujudnya pembangunan ini demi kemuliaan nama Tuhan. Semoga!


Baca Selengkapnya.....

Kunjungan Tim Penggerak PKK ke desa Simanungkalit dalam rangka desa percontohan

Dikirim Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh.

Nyonya Torang Lumban Tobing - br. Manalu, selaku ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Tapanuli Utara mengadakan kunjungan lapangan ke desa Simanungkalit kecamatan Sipoholon. Kunjungan ini berlangsung sesuai dengan terpilihnya desa Simanungkalit sebagai desa percontohan tingkat Tapanuli Utara. Pemilihan ini didasarkan surat penetapan (SK) bapak Bupati Tap. Utara Torang Lumban Tobing (Toluto) bulan yang lalu. Kunjungan ini berlangsung pada hari Selasa 13 Mei 2008 dimulai pukul 10.00 wib hingga pukul 15 .00 wib bertempat di kantor kepala desa Simanungkalit. Acara ini dihadiri sekitar 100 warga desa dari masing-masing dusun yang terdiri dari tokoh adat, tokoh agama dan karang taruna serta majelis (parhalado) HKBP Simanungkalit. Masyarakat desa Simanugkalit menyambut kehadiran ibu ketua PKK Tap Utara bersama Tim dengan sukacita. Sekalipun gerimis membasahi para ibu-ibu yang berdatangan ke lokasi kunjungan ini. Namun tidak mengurangi rasa syukur dan sukacit amereka atas kunjungan ibu Bupati ini. Mars PKK dikumandangkan sehingga suasana semakin gembira. Dalam arahan dan bimbingannya ibu Bupati mengatakan agar ibu-ibu PKK semakin meningkatkan kesadarannya dalam membina rumah tangga dan menjadi seorang ibu yang baik, menjadi teladan bagi anak-anak. Seusai memberikan bimbingan pengarahan, Ibu Bupati yang sekaligus sebagai ketua Tim penggerak PKK memberikan sumbangan berupa peralatan masak, pakaian seragam ibu-ibu PKK dan perangkat olah raga. Peralatan masak dan peralaran olah raga ini menurut ibu Bupati akan dijadikan sebagai inventaris desa.Oleh sebab itu harap dirawat dan dipergunakan dengan baik. Selain memberikan bantuan kegiatan ini juga dirangkai dengan pengobatan gratis, pasar murah dan pembuatan Kartu Tanpa Penduduk (KTP) secara gratis. Pembuatan KTP secara gratis ini sangat disambut penduduk termasuk mahasiswa Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon yang belum memiliki KTP.

DSCI0742.JPG
Sebelumnya ketua PKK desa Simanungkalit ibu Simamora telah menyampaikan laporannya tentang keberadaan dan kegiatan yang dilakukan oleh anggota PKK. Sebelum kunjungan Tim Penggerak PKK dari kabupaten para anggota PKK desa Simanungkalit telah mengadakan gotong rotong untuk memperbaiki jalan ke Seminarium Sipoholon. Selanjutnya anggota PKK desa Simanugkalit dalam melaksanakan setiap kegiatan dibagi dalam 4 kolompok kerja (Pokja) masing-masing:kesehatan, pertanian, pendidikan dan ketrampilan. Kepala desa Simanungkalit bapak T. Simanungkalit mengatakan, terpilihnya desa ini sebagai desa percontohan tentu didukung oleh seluruh masyarakat dan tokoh agama, adat serta Badan Perwakilan desa (BPD). Serta kehadiran lembaga Sekolah Pendeta HKBP dan Sekolah Guru Huria HKBP dan SD, SMK I, II swasta HKBP yang berada di wilayah desa Simanungkalit ini. Sebelum acara berakhir Camat Sipoholon Drs. M. Siregar memberikan bimbingan dan pengarahan kepada seluruh warga masyarakat agar tetap bekerjasama dalam setiap kegiatan. Menjalin persatuan dan kesatuan di antara sesama penduduk. Serta mendukung program-program pemerintah di bidang fisik dan rohani. Satu hal yang sangat penting dalam arahan camat ini adalah supaya setiap warga menjaga kebersihan lingkungan. Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit. Tak lupa juga Camat menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk rajin ke gereja setiap hari minggu untuk mendengarkan Firman Tuhan. Menyempatkan waktu untuk mengikuti kebaktian-kebaktian (partangiangan sektor). Menjadikan hari Minggu sebagai hari Tuhan untuk mengucap syukur dan beribadah.

DSCI0747.JPG

Acara berakhir dengan sukacita ditutup dengan doa oleh salah seorang majelis HKBP Simanungkalit, yaitu amang St. M. Simanungkalit.

Hidup desa Simanungkalit! Horas.

Baca Selengkapnya.....

12 Mei 2008

Dari Redaksi : Pentingnya Berjejaring


Mungkin tak banyak orang tahu bahwa bisnis pers adalah bisnis yang speku-latif. Dalam arti, keuntungannya sangat sulit diperkirakan. Padahal, modalnya relatif besar. Maka, ja-ngan heran jika banyak pers baru yang bermunculan dalam beb

Begitu pula yang dialami sejumlah pers kristiani, yang beberapa di antaranya kini “mati enggan hidup mudah-mudahan”. Artinya, dikira sudah mati, eh… kok ternyata ma-sih terbit juga – sekonyong-ko-nyong beredar kembali. Kepengin-nya sih hidup terus, tapi apa daya dana tak ada dan tenaga pun kian loyo.
Dana, itulah soalnya. Pers kris-tiani, meskipun diperuntukkan bagi pelayanan, toh tetap membutuh-kan duit untuk biaya cetak dan biaya-biaya operasional lainnya. Tapi, selain dana, ada juga hal lain yang tak kalah pentingnya. Yakni, jejaring atau networking. Dengan jejaring yang luaslah niscaya kele-mahan dalam hal dana dapat ter-atasi. Jejaring yang dimaksud bu-kan saja yang berkait dengan duku-ngan dana, tetapi juga pihak-pihak yang menjadi pendukung distri-busi, sumber berita dan informasi, juga para pembaca setia yang sekaligus menjadi pendukung pro-aktif semisal dalam hal membantu mempromosikan, memberi masu-kan, dan lain sebagainya.

Pembaca yang budiman, REFOR-MATA menyadari betul arti jejaring dan pentingnya berjejaring. Maka, dalam berbagai kesempatan yang baik, REFORMATA pernah bekerja sama dengan pihak-pihak lain. Bukan saja dalam menyeleng-garakan acara seminar maupun iba-dah, bahkan menggelar acara “jual sembako” bagi masyarakat umum pun kami pernah. Tak heran juga jika awak media ini telah kerap diundang ke berbagai daerah dan event. Yang teraktual, 6 Agustus lalu, Pemimpin Redaksi Victor Si-laen diundang untuk memberikan “kuliah umum” di Lembaga Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipo-holon, Tarutung, Tapanuli Utara. Senin pagi di kota kecamatan yang sejuk itu, Victor Silaen membahas tema “Demokrasi, Kristen, dan Ge-rakan Sosial Baru” di hadapan 30-an calon pendeta gereja HKBP dan beberapa dosen di sekolah pen-deta maupun sekolah guru huria yang terletak di kompleks Semi-narium Sipoholon itu. Acara dibuka dengan doa oleh Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh, direktur sekolah tersebut, sementara yang menjadi moderator diskusinya adalah Pdt. Ir. Thomson Sinaga, STh, MM, salah seorang dosen.

Usai “kuliah umum” yang diakhiri dengan makan siang bersama itu, REFORMATA turut diperkenalkan kepada para calon pendeta dan dosen sekolah pendeta dan sekolah guru huria itu. Memang, Sipoholon terletak agak jauh dari Medan, ibukota Sumatera Utara. Mungkin belum banyak pembaca REFORMATA di sana. Tapi, mudah-mudahan kelak terbuka jejaring untuk menjangkau daerah ini. Untuk itulah bantuan para pem-baca sekalian kami butuhkan.
Akhirnya, selamat membaca. Ba-nyak isu menarik yang dibahas da-lam edisi ini. Jangan lupa, ceritakan kepada sanak-saudara dan handai-taulan tentang media kristiani yang menyuarakan kebenaran dan keadilan ini. Mau kritik atau memberi masukan, silakan.

sumber : Reformata Edition 65/V/August 2007

Baca Selengkapnya.....

Managemen Konflik dan Promosi Perdamaian - Resolution Conflict and Peace Promotion

Managemen Konflik dan Promosi Perdamaian - Resolution Conflict and Peace Promotion

Dikirim Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Konflik merupakan hal yang biasa terjadi baik secara individual maupun secara kolektif (kelompok masyarakat). Hal yang tidak biasa adalah jika konflik yang terjadi tidak dikelola dengan baik, sehingga menghasilkan keadaan yang lebih buruk dan membahayakan. Siklus konflik biasanya dimulai ketika sesuatu itu berubah. Perubahan situasi ini menghasilkan permulaan kebingungan. Secara kodrat manusia, manusia tidak mau kebingungan menimpa dirinya. Manusia ingin menggapai sesuatu yang tahu atau secara pasti mengontrol dan menguasai keadaan sekitarnya. Dalam situasi demikian manusia ingin keluar dari kebingungannya dengan berbagai hal. Cara dan langkah yang diambil menentukan situasi berikutnya mempunyai keterbatasan untuk mengatasinya? Benarkah demikian?

Jawaban dari pertanyaan di atas diharapkan keluar dari sebuah diskusi yang diikuti oleh 18 Pendeta HKBP. Dalam satu acara yang dikemas melalui sebuah Seminar dalam pembinaan: "Resolution Conflict and Peace Promotion-Manajemen Konflik dan Promosi Perdamaian". Pembinaan Manajemen konflik ini diadaakan pada tanggal 5-9 Mei 2008 di Seminarium Sipoholon.

Pdt. Nikson M. Simanjuntak, MTh (Kepala Biro Pembinaan HKBP) selaku fasilitator kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan pembinaan ini adalah untuk memberdayakan pelayan HKBP agar tetap memiliki kemampuan dalam memahami, menghadapi dan mengelola konflik. Pada saat yang sama pelayan HKBP memiliki kemampuan dalam menciptakan dan mempromosikan perdamaian. Selanjutnya sasaran dari pembinaan ini adalah Pendeta HKBP yang sedang melayani di jemaat dan 2 orang dari masing-masing Dosen Sekolah Guru Huria, Sekolah Bibelvrouw dan Pendidikan Diakones.

Untuk mencapai tujuan di atas menurut Pdt. Rostetty Lumban Tobing, STh (Wakil Kepala Biro Pembinaan HKBP), Departemen Koinonia selaku penanggungjawab kegiatan ini mengundang para pembina yakni Pdt. Manumpan H. Sihite, STh (Kepala Departemen Marturia HKBP), Rev Jerry L. Schmalenberger (Pendeta Pensiun ELCA, dan mantan rektor Lutheran Theological Seminary Hongkong) dan Pdt. Dr. Jamilin Sirait (dosen STT-HKBP P. Siantar)

DSCI0704.JPGDari ceramah dan diskusi dalam pembinaan ini dapat dihasilkan upaya dan cara Managemen konflik dan promosi Perdamaian. Yang merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi para pelayan HKBP. Dimana dalam pelayanan sehari-hari sering berhadapan dengan konflik dan permasalahan di tengah-tengah jemaat. Dalam hal inilah pelayan HKBP hendaknya memiliki kemampuan dasar dalam memahami dan menghadapi serta mengelola konflik. Sehingga permasalahan dan konflik yang terjadi di tengah-tengah pelayanan dapat diatasi demi terciptanya situasi yang rukun dan damai dalam pelayanan jemaat.

DSCI0703.JPG










Pembinaan ini berakhir dengan sukacita dalam satu ibadah penutupan yang dipimpin oleh Pdt. Rostetty Lumbang Tobing, STh, doa syafaat oleh Pdt. Leo Dunan Sibarani, MTh (Dosen Sekolah Bibelvrouw HKBP Laguboti. Semua peserta kembali ke tempat pelayanan dengan membawa pembekalan yang sangat berharga.

Selamat bagi peserta! Ciptakan Perdamaian, atasilah konflik

DSCI0705.JPG



Baca Selengkapnya.....

Profil Sekolah Pendeta HKBP

Pendahuluan

Sekolah Pendeta HKBP adalah Lembaga Pendidikan HKBP yang dikhususkan untuk melatih mempersiapkan Guru Huria menjadi Pendeta di HKBP. Sekolah Pendeta pada awalnya merupakan satu-satunya Lembaga pengadaan tenaga pendeta sebelum adanya pendidikan Teologi di HKBP, yakni : Sekolah Tinggi Teologi HKBP (sebelumnya Falkultas Theologi Univ. HKBP Nommensen) yang berkedudukan di Pematang Siantar.
Setelah adanya Pendidikan Teologi HKBP, Sekolah pendeta dibuka secara periodic dengan tujuan yang sama, yaitu : menseleksi para guru huria yang dianggap terampil melayani di jemaat dan dipersiapkan menjadi pendeta melalui pendidikan Sekolah Pendeta.

gedung_sekolah_pendeta.jpg
Gedung Sekolah Pendeta

HKBP dalam Aturan dan Peraturan 2002 telah menetapkan Visi dan misi, dalam mengembangkan tugas-tugas pelayanannya, yakni : �Menjadi Gereja yang inlusif, dialogis dan terbuka�. Visi ini diangkat untuk meningkatkan mutu pelayanan HKBP di tengah-tengah arus globalisasi. Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut, HKBP telah menetapkan program jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek pada Rapat MPS bulan September 2005. Salah satu program HKBP menyangkut Guru Huria adalah �HKBP memiliki strategi untuk meningkatkan mutu pelayanan Guru Huria� dengan adanya tiga opsi ;
  1. Tetap ada seperti yang ada sekarang
  2. SGH tetap ada sekarang spesifikasi khusus dan
  3. �Mempendetakan� Guru Huria secara gradual.
Berangkat dari tiga opsi tersebut Rapat Praeses pada bulan Pebruari 2006 memutuskan agar Sekolah Pendeta HKBP dibuka kembali untuk tahun ajaran 2006-2009 melalui penyaringan yang selektif dan perencanaan yang matang. Hal itu dilakukan denan tujuan agar mutu dari produk Sekolah Pendeta sesuai dengan yang diharapkan oleh HKBP.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan Sekolah Pendeta HKBP dibuka adalah
  1. Memberikan kesempatan kepada Guru Huria HKBP untuk dipersiapkan menjadi pendeta HKBP.
  2. Memperlengkapi para mahasiswa menjadi pelayan yang terampil dan memiliki kemampuan dalam pelayanan di tengah-tengah jemaat dengan sikap kritis dan kreatif serta berdedikasi tinggi berdasarkan iman sprituakitas yang tinggi.
  3. Mempersiapkan pelayan HKBP menjadi pemimpin umat di tengah-tengah masyarakat yang majemuk di tingkat local, nasional regional dan global.

Program Studi

Sekolah Pendeta HKBP diselenggarakan dan dikembangkan berdasarkan studi teologi terapan untuk menghasilkan pelayan yang terampil, kritis, kreatif dan berdedikasi. Untuk mencapai hal tersebut bidang studi yang diberikan pada Sekolah Pendeta antara lain : Bidang Biblika, Sistematik: Dogmatika dan Etika, Teologi Kristen dalam konteks global maupun local (kontekstualisasi dan teologi kontemporer), Teologi Agama-agama, Teologi Praktika menyangkut: Homiletika, Liturgi, Missiologi, Pastoral, Managemen, Penatalayanan dan Administrasi serta Sosiologi masyarakat dan issu-issu yang actual di tengah-tengah gereja dan masyarakat di era globalisasi.

Lama Pendidikan

Sekolah Pendeta HKBP dirancang selama tiga tahun dan dibagi dalam enam semester. Dalam tiga tahun perkuliahan diadakan evaluasi bertahap. Evaluasi bertahap dilaksanakan pada setiap akhir semester didasarkan pada evaluasi akademik, spritualitas, moral dan tata hidup berasrama; sedangkan evaluasi terakhir adalah pelulusan melalui evaluasi akademik, spiritual, karya tulis akhir, meja hijau (Judicium) dan dinyatakan lulus. Mahasiswa yang lulus akan ditempatkan oleh HKBP melayani sebagai Pendeta Praktek selama satu tahun dan kemudian ditahbiskan menjadi Pendeta oleh Ephorus HKBP setelah melalui LPP I dan II.
LPP I adalah Latihan Pelayanan sebelum ditempatkan sebagai Pendeta Praktek dan LPP II adalah latihan Persiapan Pelayanan untuk mempersiapkan penahbisan.

Pengorganisasian

Kuratorium
Kuratorium adalah dewan kehormatan yang mengarahkan dan mengevaluasi tujuan Pendidikan Sekolah Pendeta. Dewan Kurator terdiri dari Pimpinan HKBP :
1. Ephorus
2. Sekretaris Jenderal
3. Kepala Departemen Koinonia
4. Kepala Departemen Marturia
5. Kepala Departemen Diakonia
Unsur Praeses yang terdiri dari :
  1. Praeses Dist. Silindung : Pdt Welman P Tampubolon,STh
  2. Praeses Dist. Humbang : Pdt R.T. Munthe, MTh
  3. Praeses Dist. Toba : Pdt Esron M.Tampubolon,MTh
  4. Praeses Dist. Sum.Timur : Pdt DR Plaston Simanjuntak
  5. Praeses Dist. Medan Aceh: Pdt Midian K.H. Sirait, MTh
  6. Praeses Dist. Sibolga : Pdt S.M.P. Hutasoit
Tugas-tugas Kuratorium
  1. Mengarahkan pengelolaan Sekolah Pendeta sesuai dengan dogma (pada teologi) HKBP.
  2. Memikirkan kebijakan-kebijakan strategis yang berkaitan dengan pengelolaan Sekolah Pendeta mencakup : kurikulum, organisasi dan anggaran.
  3. Mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Pendeta HKBP
  4. Mengadakan Rapat Kuratorium minimal satu kali dalam satu tahun.
Direktur dan Wakil Direktur
Direktur Sekolah Pendeta adalah Pemimpin Sekolah Pendeta yang diangkat dan ditetapkan oleh Pimpinan HKBP. Direktur dibantu oleh seorang wakil Direktur yang berfungsi sebagai dosen yang diangkat dan ditetapkan oleh pimpinan HKBP.
Tugas-tugas Direktur
  1. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian Sekolah Pendeta ditengah-tengah gereja dan masyarakat.
  2. Mengajar sesuai dengan keahliannya dan ditetapkan berdasarkan kurikulum.
  3. Mengkordinir para tenaga pendidik dan Pembina mahasiswa serta tenaga administrasi.
  4. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan Kristen dan instansi pemerintah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di tengah-tengah warga dan masyarakat.
  5. Membuat Program dan Rencana anggaran Tahunan yang disampaikan kepada Pimpinan HKBP.
  6. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan kepada Pimpinan HKBP.
  7. Membina kehidupan berasrama.
direktur_sekolah_pendeta.jpg
Direktur Sekolah Pendeta Pdt. Pahala Simanjuntak, MTh
Tugas-tugas Wakil Direktur
  1. Mewakili Direktur apabila berhalangan
  2. Mengelola khusus di bidang akademik dan kemahasiswaan
  3. Membantu Direktur untuk mensukseskan penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian Sekolah Pendeta ditengah-tengah gereja dan masyarakat sekaligus berfungsi sebagai dosen.
  4. Membantu Direktur mengkordinir para tenaga pendidik dan membina mahasiswa, tenaga administrasi serta mengelola kehidupan berasrama
  5. Mengajar sesuai dengan jadwal akademik yang ditetapkan
  6. Bertanggungjawab kepada Direktur
Dosen Pengajar
Dosen pengajar Sekolah pendeta HKBP adalah guru, tutor dan pembimbing yang memberikan pengajaran dan pelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dosen pengajar terdiri dari dosen tetap dan tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditetapkan oleh Pimpinan HKBP. Dosen tidak tetap adalah tenaga-tenaga partimer yang dibutuhkan dan ahli dibidangnya masing-masing yang diangkat oleh Direktur.
Tugas-tugas dosen
  1. Mendidik dan mengajar mahasiswa sesuai dengan studi yang telah ditentukan berdasarkan kurikulum
  2. Membuat perencanaan pengajaran (syllabus) mata kuliah persemester
  3. Memberikan penilaian mata kuliah yang diajarkan pada akhir semester
  4. Membimbing dan membina para mahasiswa dalam pengembangan karakter yang baik.
  5. Dosen tetap dan dosen tidak tetap bertanggungjawab kepada direktur.
Sistim Pengajaran
Sistim dilaksanakan dengan tatap muka, penelitian, kuliah umum dan seminar. Setiap mata kuliah yang menyangkut tatap muka paling sedikit 16 kali pertemuan dalam setiap semester. Mata kuliah yang menyangkut penelitian lapangan ditentukan oleh dosen yang bersangkutan.
Absensi / Kehadiran dalam Tatap Muka
Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan sebagaimana telah ditetapkan dalam kalender akademik. Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester dalam satu mata kuliah adalah tidak masuk dengan ijin resmi dari direktur maksimal 3 kali.
Sistim Penilaian
Setiap mata kuliah memiliki penilaian yang diberikan oleh dosen, dengan ketentuan :
Kehadiran : 10 %
Ujian Tengah Semester : 20 %
Tugas-tugas : 30 %
Ujian Akhir Semester: 40 %

Akumulasi nilai diberikan huruf melalui ketentuan sebagai berikut :
Nilai A : Istimewa (angka 81 ke atas) IP : 4
Nilai B : Baik (angka 70 � 80) IP : 2
Nilai C : Cukup (angka 60 � 69) IP : 3
Nilai D : Kurang (angka55-59) IP : 1
Nilai E : Gagal (Kurang 55)
IP : 0

Perbaikan Nilai
  1. Mahasiswa yang memiliki gagal diberikan kesempatan untuk mengulang sekali sebelum memasuki semester baru. Nilai maksimal yang diperoleh adalah nilai B.
  2. Mata Kuliah Utama yakni Biblika, PAK dan Pastoral nilai minimal adalah B. Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi nilai B pada mata kuliah Utama tersebut diberikan kesempatan untuk memperbaiki dan nilai maksimal setelah perbaikan adalah B.

Evaluasi
Selama proses perkuliahan evaluasi diadakan sebanyak dua kali.
A. Evaluasi proses perkuliahan evaluasi diadakan sebanyak dua kali :
  1. Penilaian Akademis : memiliki IPK minimal 2,50 dan tidak memiliki mata kuliahGagal.
  2. Memiliki Spritualitas yang tinggi dan disiplin hidup berasrama yang direkomendasikan oleh Direktur Sekolah Pendeta.
  3. Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dikemukakan pada poin 1,2 diatas dinyatakan drop out, melalui rapat dosen yang dipimpin oleh direktur Sekolah Pendeta.

B. Evaluasi tahap Terakhir :
  • Memiliki IPK 2,50
  • Menyelesaikan Skripsi Minor atau karya tulis akhir
  • Dinyatakan lulus setelah melalui Judicium / Meja Hijau
  • Memiliki spiritualitas yang tinggi dan hidup berasrama yang direkomendasikan olehDirektur Sekolah Pendeta.

Biaya Pendidikan

Mahasiswa wajib membayar biaya pendidikan sebagaimana telah ditetapkan pada waktu yang telah ditentukan, dengan rincian sebagai berikut :
  1. Uang Pemeliharaan Gedong / pembangunan (sekaligus) Rp. 2.500.000,-
  2. Uang Kuliah Persemester Rp. 1.500.000,-
  3. Uang Administrasi Akademik / Ujian persemester Rp. 150.000,-
  4. Orientasi Mahasiswa (sekali) Rp. 100.000,-
  5. Uang Perpustakaan Persemester Rp. 100.000,-
  6. Uang Asrama perbulan Rp. 300.000,-

Organisasi Kemahasiswaan

Mahasiswa Sekolah Pendeta memiliki organisasi yang disebut dengan Senat mahasiswa yang terdiri dari : satu orang ketua, satu orang sekretaris dan satu orang bendahara.
Tugas-tugas Senat Mahasiswa
  1. Mengorganisir kegiatan kebersamaan mahasiswa
  2. Membantu direktur dan dosen untuk mensukseskan proses belajar mengajar
  3. Menjalin kerjasama antar lembaga kemahasiswaan

Kehidupan Berasrama

  1. Setiap mahasiswa wajib tinggal di asrama
  2. Mengikuti kebaktian harian, yakni ibadah pagi dan ibadah malam
  3. menuruti tata tertib kehidupan berasrama.

Gallery Photo

_Aa__Dirrektur__Pdt.Pahala_J.Simanjuntak_MTh.jpg
Direktur Sekolah Pendeta
Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh
_Ac__Kaur_Keuangan__Asriaty_Lubis.jpg

Kaur Keuangan
Asriaty Lubis
_Ad__Kaur_Administrasi__Anny_Simanungkalit.jpg

Kaur Adminstrasi
Anny Simanungkalit
_Ae__Supir__Efendy_Nainggolan.jpg

Supir Sekolah Pendeta
Efendy Nainggolan
gedung.jpg

Kantor Sekolah Pendeta

Baca Selengkapnya.....

08 Mei 2008

UAN di SMP swasta HKBP Seminarium Sipoholon berjalan dengan baik


Sebanyak 37 orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Seminarium Sipoholon, Tap. Utara mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dengan baik. Demikian penjelasan Drs Maruli Hutauruk Kepala Sekolah (Kepsek) kepada Tim Pemantau Independen (TPI) Wesly Nababan, MPd di ruang kerjanya. Penjelasan ini disampaikan pada hari ketiga pelaksanaan ujian, Rabu 7 Mei 2008. Kehadiran TPI di sekolah-sekolah tentu sesuai dengan aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memantau pelaksanaan ujian di setiap sekolah. Pelaksanaan ujian ini serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 5 sampai tanggal 8 Mei 2008 sesuai dengan penetapan pemerintah.

DSCI0697.JPG
Siswa/siswi SMP HKBP Seminarium Sipoholon sedang mengerjakan soal UAN di depan para pengawas.

Memasukihari ketiga pelaksanaan ujian ini seluruh siswa tampak ceria memasuki ruang ujian dan selanjutnya menerima soal-soal ujian untuk dikerjakan. Para pengawas ujian juga tiba di ruangandengan tepat waktu sesuai dengan jadwal masing-masing. Hal ini menambah suasana ketertiban pelaksanaan ujian.

DSCI0695.JPGSetiap tahunnya SMP swasta HKBP ini menamatkan siswanya dengan kelulusan seratus persen. Memang SMP Swasta HKBP Seminarium ini bagi warga Tapanuli Utara (Taput) mendapat perhatian yang khusus. Selain biaya sekolah yang terjangkau, menurut warga masyarakat siswa-siswi dididik dengan baik dan terampil. Bukan hanya bidang studi tertentu tetapi menyangkut budi pekerti (BP). Sehingga para anak didik benar-benar memiliki kepribadian, iman serta kejujuran sebagaimana diharapkan bangsa dan negara untuk menjadi generasi penerus. Keberhasilan sekolah ini didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang belajar, ruang komputer, kantin, serta fasilitas lainnya. Para pengajar atau guru pun sudah berpengalaman selama 15 hingga 20 tahun. Ditambah dengan kehadiran lembaga Teologi Seminarium Sipoholon yakni Sekolah Guru Huria (SGH) dan Sekolah Pendeta (Sik Pdt) HKBP. Setiap hari Sabtu mahasiswa sekolah Pendeta HKBP memimpin kebaktian (ibadah) di sekolah ini bersama dengan siswa/i dan guru/pegawai SMK I dan SMK II HKBP. Melalui khotbah dan ceramah yang bermutu tentu akan membawa pengaruh positif dalam peningkatan kesadaran dan tanggungjawab siswa dan guru akan kepentingan pendidikan. Memang harus diakui secara jujur bahwa gaji para guru di sekolah ini sangat minim jika dibandingkan dengan gaji guru swasta lainnya. Akan tetapi hal itu tidak membuat mutu sekolah ini rendah. Mereka menganggap pelayanan sebagai guru di sekolah milik gereja HKBP ini adalah pengabdian, pahlawan tanpa tanda jasa. Namun demikian pihak sekolah selalu berusaha bagaimana meningkatkan kesejahteraan para guru dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Supaya guru-guru memberikan perhatian yang serius demi peningkatan mutu pendidikan. Oleh sebab itulah mutu pendidikan di sekolah SMP swasta HKBP Seminarikum Sipoholon ini tidak kalah dibandingkan dengan SMP negeri dan SMP Swasta lainnya di Tapanuli Utara. Dari seluruh SMP swasta di Tapanuli Utara SMP HKBP ini masuk nominasi 3 besar. Mudah-mudahan peringkat ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Demikian harapan kepala sekolah kepada seluruh siswa dan guru dan pegawai di sekolah ini.

Selamat Ujian bagi siswa-siswi dan sukses bagi guru-guru kami.

DSCI0699.JPG
Gedung SMP Swasta HKBP Seminarium Sipoholon

oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh


Baca Selengkapnya.....

Berlari Kepada Tujuan

Kalau orang sudah memasuki umur seperti saya, artinya orang sudah memasuki tahap-tahap akhir dari hidupnya. Saya membayangkan bahwa tidak ada yang membahagiakan daripada dapat melihat tahun-tahun hidup yang telah berlalu dan dapat dengan tersenyum berkata kepada diri sendiri, "Ah, alangkah banyaknya yang telah kulakukan! Alangkah banyaknya yang telah saya hasilkan dan kerjakan.

Sekarang saya dapat hidup lebih santai, dapat pensiun, istirahat alangkah nikmatnya!" Terus terang saja jalan pikiran saya sering demikian. Sekarang ini saya bekerja sekeras-kerasnya sampai istri saya sering khawatir, kalau saya terlalu bekerja keras. Tetapi saya selalu berkata, "ini adalah tahun-tahun terakhir di mana saya masih harus bekerja sekeras-kerasnya. Tidak lama lagi akan datang waktunya saya pensiun, istirahat dan dengan santai melakukan apa yang saya kerjakan."

Tetapi ketika saya membaca Filipi 3:12-16, rasul Paulus dengan tegas mengatakan, "Eka, engkau salah besar." Dan saya kaget, saya terperangah dan bertanya, "saya salah apa? Apakah karena saya bekerja terlalu keras, karena saya menerima tanggungjawab terlalu banyak?" Kata rasul Paulus, "Oh, tidak! Yang salah ialah kamu berpikir bahwa tidak lama lagi kamu bisa santai dan beristirahat. Hidup orang percaya, hai anakku, tidak mengenal istirahat, tapi harus terus berlari-lari kepada tujuan sampai akhir dan tidak mengenal pensiun."

Di antara surat-surat Paulus, surat Filipi adalah surat yang paling saya gemari dan paling mempunyai arti yang sentimental. Sebab surat ini ditulis rasul Paulus dari dalam penjara dan ketika dia sudah sangat mendekati ajalnya. Hal ini tidak mengherankan! Kalau kita menerima surat dari seseorang yang ditulis beberapa lama sebelum ia meninggal dunia, pesan-pesannya terasa lebih mujarab, kata-katanya lebih berkhasiat.

Coba kita bayangkan: apakah orang seperti Paulus yang sudah banyak menderita dan sebentar lagi akan dihukum mati, tetapi toh ia masih mengirimkan pesan dalam suratnya, "Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan bersukacitalah, dan janganlah kamu khawatir tentang apa pun juga. Damai sejahtera Allah yang melampui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Flp. 4:4-7)

Kalau pesan itu dikirim oleh seorang yang hidup sehat, makmur dan senang, rasanya pesan itu biasa-biasa saja. Tetapi sungguh sangat mengharukan kalau pesan itu dikirim oleh orang yang kita tahu hampir mati di dalam penjara. Dia mengatakan, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau aku telah sempurna melainkan aku mengejarnya kalau-kalau aku juga dapat menangkapnya." Paulus mengejar dan menangkap apa yang menjadi tujuan akhir dari perjalanan hidup seorang Kristen sehingga ia dapat mengatakan, "akhirnya aku sampai ke tujuan, sekarang aku dapat santai, istirahat, oleh karena mahkota kehidupan itu sudah di tangan."

Kalau kita berpikir siapa yang lebih pantas dari Paulus untuk mengatakan hal seperti itu? Paulus telah bekerja begitu keras untuk Tuhan, telah menghasilkan banyak untuk Tuhan, telah mengorbankan dan memberikan begitu banyak untuk Tuhan, dia sudah mengorbankan segala yang ada pada dirinya untuk Tuhan. Apa yang masih kurang dan apa yang masih dituntut dari Paulus? Bahkan sampai pada akhir hidupnya Paulus tetap mengatakan "Tidak, aku belum tiba tujuan." Oleh karena itu tidak ada waktu untuk bertenang-tenang. Sebelum hidup ini berakhir, sebenarnya tidak ada waktu untuk berhenti bagi seorang Kristen.

Paulus berkata, "Aku telah melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku." Artinya bahwa seluruh hidup orang percaya sebenarnya adalah perjuangan, perlombaan, terus berjalan dan berlari, tidak merasa puas menjadi seorang Kristen. Tetapi orang Kristen harus mengakui, "Tuhan, saya mau menjadi lebih Kristen lagi!" Untuk itu arahkan hidup hanya ke depan seperti Paulus.

Saya sering mendengar kata orang, "Tuhan, kurang apa lagi saya ini? Berapa puluh tahun saya telah bekerja untuk-Mu? Cukup itu, sekarang saya mau istirahat." Tuhan berkata, "Tidak! Berapa banyak dan berapa lama engkau bekerja bagi-Ku, anak-Ku, itu semua sudah ada di belakang. Lupakanlah apa yang telah di belakang dan arahkan dirimu kepada yang di hadapanmu." Ada yang mengatakan "Tuhan, sudahlah , saya berhenti di sini saja. Saya sudah tidak kuat lagi, hidup saya terlalu berat, pengalaman saya terlalu pahit." Tetapi Tuhan berkata, "Tidak, anak-Ku. Betapa gelapnya pun jalan-jalanmu selama ini, betapa pun beratnya beban yang harus kau tanggung di dalam hidupmu, itu juga sudah ada di belakangmu dan lupakanlah apa yang di belakang dan arahkanlah diri pada kesempatan dan kemungkinan yang masih dibukakan oleh Tuhan di depanmu."

Tetapi bagaimana kita harus berlari? Dalam Ibr. 12:1,2 dikatakan, "Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus...." Ada tiga hal yang dikatakan di sini.

Pertama, Kita perlu berlari dengan benar, berlomba dengan tekun, serius, gigih, ulet, semangat yang tinggi dan dengan tekad yang bulat. Kalau kita jujur justru di sinilah letak kelemahan dan kekurangan kita. Dalam banyak hal kita amat serius dengan pekerjaan dan karier kita, dengan keluarga, tetapi apakah kita amat serius dengan iman dan dengan Tuhan kita? Kita dengan tekun melakukan tugas-tugas kita di kantor dan di rumah, tetapi apakah kita sama tekunnya dalam melakukan tugas-tugas di gereja?

Kedua, tanggalkan dan tinggalkan semua beban dan dosa. Ini sangat penting. Orang tidak akan berlari dengan cepat kalau ia masih harus memikul dan membawa terlalu banyak beban persoalan, kekhawatiran dan beban dosa. Memang tidak ada hidup yang tanpa persoalan, tanpa kekhawatiran dan kecemasan, bahkan tanpa dosa. Yesus tidak melarang orang khawatir. Tetapi Yesus mengatakan, "Jangan hidup di dalam kekhawatiran." (Mat. 6:34) Kita boleh khawatir, tetapi jangan khawatir tentang hari kemarin sebab itu sudah di belakang kita. Jangan khawatir tentang hari esok sebab hari esok mempunyai kekhawatirannya sendiri. Karena itu kalau ada persoalan, ya selesaikan dengan segera dan dengan tuntas hari ini juga. Kalau ada dosa dan kesalahan yang harus diperbaiki, perbaikilah dengan segera dan dengan tuntas hari ini. Jangan ditunda-tunda, karena itu hanya akan menumpuk beban yang membuat kita sulit berlari.

Ketiga, berlari dengan mata tertuju kepada Yesus. Tidak seperti istri Lot, yang kakinya memang menuju ke depan, tetapi kepala dan hatinya terarah ke belakang. Akhirnya ia memang tidak terbakar api tetapi ia tidak pernah sampai ke tujuan. Ini adalah orang-orang Kristen yang mendua hati. Mereka mau mengikuti Kristus, tetapi meninggalkan hidup, sifat dan keinginan yang lama, masih sayang. Tuhan berkata, "Tidak bisa seorang itu mengabdi kepada dua tuan." Karena itu mau pilih Tuhan atau pilih mamon?! Tidak bisa mau pilih Tuhan, tetapi dukun juga. Kalau kita mau menang dalam perlombaan iman, maka kita harus membiarkan Tuhan menguasai hidup kita seratus persen. Jangan cuma kepala, tetapi juga hati. Jangan cuma hati tetapi juga tangan dan kaki. Jangan cuma dompet, tetapi juga waktu dan tenaga.

Rasul Paulus berkata, "Kristus telah mati untuk semua orang supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." Amin! (Bahana)


Baca Selengkapnya.....

KHOTBAH MINGGU PENTAKOSTA

Pesta Sending Distrik 11 Mei 2008 Nats; Bilangan 11:24-29

Saudara-saudara seiman dalam Yesus Kristus, Tuhan kita!
Setiap orang percaya mengakui bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang rahmani. Memang, sungguh tidak terukur besarnya anugerah dan karunia Tuhan yang DIA limpahkan kepada kita oleh KUASA dan KASIHNYA. Salah satu anugerahNya yang paling besar dan mulia bagi orang percaya adalah Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama, Allah memberi ROHNYA kepada orang-orang yang DIA pilih dan DIA urapi untuk tugas tertentu. Tetapi setelah Tuhan Jesus melakukan PENDAMAIAN Allah dengan manusia, setelah kita dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus, setelah kita diselamatkan dari maut oleh kematianNya, setelah kita diangkat menjadi anakNya, Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang-orang tertentu, tetapi Roh Kudus dicurahkan kepada setiap orang.percaya, sebagaimana yang terjadi dalam Kis. 2. Allah telah menggenapi apa yang dicita-citakan hambaNya Musa, apa yang telah dinubuatkan Musa: Agar seluruh umat Tuhan menerima Roh Tuhan. Hendaknya semua orang percaya memperoleh pencurahan Roh Kudus. Itulah yang dilakukan Allah melalui karya penyelamatan Tuhan Yesus. Itulah yang menjadi inti sukacita kita; itulah yang kita rayakan dalam Minggu Pentakosta, Minggu pencurahan Roh Kudus. Mengapa?

1.
Oleh Roh Kudus kita percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam I Kor. 12:3, Paulus berkata: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengaku Yesus adalah Tuhan selain oleh Roh Kudus". Pikiran atau logika manusia tidak mampu memahami pekerjaan Allah dalam Yesus Kristus. Bagaimana mungkin otak manusia dapat mencerna Allah lahir menjadi manusia. Bagaimana mungkin otak manusia dapat memahami bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan manusia dalam waktu yang sama. Bagaimana mungkin otak manusia yang kecil itu memahami pekerjaan Allah yang agung itu, atau memahami diri Allah yang menciptakan dan menguasai semesta alam? Namun semuanya itu adalah KEBENARAN yang dapat dipahami dan diterima HANYA melalui iman yang ditumbuhkan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang bekerja dalam hati, batin, dan pikiran manusia sehingga manusia dapat memahami dan menerima Allah dan pekerjaanNya. Semua yang dilakukan Musa untuk membebaskan umat Tuhan dari Mesir adalah karya yang di luar pikiran manusia. Semua yang dia lakukan memimpin umat Tuhan berjalan melintasi padang gurun, tidak dapat dicerna rasio manusia. Tetapi Musa dapat melakukan itu semua oleh Roh Allah yang bekerja dalam dirinya. Begitu besar kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam diri orang percaya dan oleh kuasaNyalah kita mampu memahami karya besar Allah, khususnya yang DIA lakukan dalam Yesus Kristus. Oleh Roh Kudus kita percaya kepada Yesus dan kita menjadi muridNya.

2. Oleh kuasa Roh Kudus orang percaya dimampukan berdoa dan beribadah kepada Tuhan. Roh Allah yang diam dalam diri Musa mengajar dia agar selalu berseru, berdoa kepada Tuhan bila menghadapi kesulitan dalam memimpin bangsa Tuhan. Beribadah kepada Allah, itulah hidup Musa. Kehidupan seperti itulah yang ditumbuhkan Roh Kudus dalam diri setiap orang percaya. Firman Tuhan meminta agar kita berdoa, beribadah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh. 4:26). Doa dan ibadah bukan produk pikiran, tetapi buah pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita. Roh Kudus selalu bekerja dalam pikiran yang sadar dan jernih. Roh Kudus tidak pernah membawa manusia kepada ketidaksadaran atau menjadi kesurupan. Rasul Paulus berkata dalam I Kor. 14:15: "Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku". Roh Kudus jugalah yang menguduskan dan menyempurnakan doa kita. Dalam Roma 8:26 dikatakan: "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan".

3. Roh Kudus memampukan kita bersaksi. Setelah Musa memilih 70 orang untuk membantu dia memimpin dan melayani umat Tuhan, Allah mengaruniakan RohNya kepada mereka sehingga mereka bernubuat. Roh Tuhan menjadikan mereka mulut Allah untuk mengucapkan Firman Allah.

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia memerintahkan murid-muridNya agar mereka jangan meninggalkan Yerusalem sebelum Roh Kudus datang. Memang sebelum Roh Kudus datang, murid-murid penuh ketakutan. Mulut mereka tidak mampu berkata-kata. Yesus yang bangkit itu telah menampakkan diri kepada sebahagian dari mereka, tetapi mereka belum percaya dan masih takut. Mereka berkumpul dalam rasa takut. Yesus menampakkan diri kepada mereka waktu mereka berkumpul, tetapi mereka tetap ketakutan; mereka tidak punya kekuatan membuka mulut untuk mewartakan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Tetapi, setelah Roh Kudus turun atas mereka, mereka langsung berangkat dengan penuh keberanian memberitakan Yesus yang telah bangkit itu. Dengan kedatangan Roh Kudus, ketakutan hilang laksana tertiup angin. Hati mereka dikuatkan, kaki mereka diteguhkan, mulut mereka terbuka membawa Berita Kesukaan itu. Bahkan tanpa rasa takut mereka berkata: "Kami harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia".

4. Roh Kudus yang mengaruniakan kepada orang percaya: KEKUATAN dan KUASA SORGAWI. Karunia inilah salah satu yang sungguh nyata dalam hidup Musa. Kalau Musa hidup pada masa kini, dia akan disebut orang "sakti mandraguna". Sesungguhnya, Roh Allah-lah yang bekerja dalam dirinya. Semua mujizat yang dia perbuat di Mesir, dan semua karya besar yang dia lakukan, adalah oleh kuasa Roh Kudus. Sebagian dari yang dia miliki, Allah berikan kepada ke-70 orang yang dia pilih, sehingga mereka punya kekuatan dan kuasa melakukan pekerjaaan yang Tuhan embankan kepada mereka. Kekuatan dan kuasa seperti itulah yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. DIA mengutus Roh Kudus untuk memberi kekuatan (dynamis) dan kuasa (Eksousia) kepada murid-muridNya. Kekuatan dan kuasa seperti itu juga yang akan diberikan Roh Kudus kepada kita, agar kita mampu bersaksi dan mewartakan Injil ke dunia ini. Dia memberi kekuatan yang bekerja dalam diri orang percaya sehingga mampu bekerja, berbicara, berkarya. Dia memberi kepada kita kuasa agar seperti DIA perwartaaan kita, kesaksian kita punya kuasa.

5. Oleh Roh Kudus, Allah memberi kepada kita "Karunia Roh". Karunia roh itu sangat beragam: ada karunia memberi, karunia menyembuhkan, karunia bernubuat, karunia mengajar, karunia bahasa roh; bahkan ada karunia dalam bentuk "tohonan". Kepada ke-70 orang pilihan Musa diberi karunia nubuat. Roh Kudus memberi karunia Roh sesuai dengan kehendakNya (I Kor. 12:11). Dalam gereja-gereja abad pertama, dan pemahaman itu ada hingga sekarang, memahami bila seseorang menerima karunia Roh maka dia akan memiliki tingkat kerohanian yang lebih tinggi dari orang yang tidak menerima. Mereka berpendapat bahwa karunia Roh itu berguna bagi yang menerimanya. Padahal, tujuan karunia Roh bukan seperti itu. Allah memberi karunia Roh agar kita bisa hidup sebagai anggota tubuh Kristus. Melalui karunia Roh, orang percaya dimampukan melayani Allah dan sesama manusia. Agar orang percaya menjadi berguna bagi Allah dan sesamanya.
6.Melalui Roh Kudus, kita orang percaya memperoleh "Buah Roh". Rasul Paulus menyebutdalam Gal. 5:22-23: "Tetapi buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri". Semua buah roh itu adalah karunia besar; tetapi KASIH adalah buah roh yang terbesar (I Kor. 13:13). KASIH adalah inti semua Firman Allah (Mat. 22:40). KASIH bukan hanya sifat Allah tetapi Allah sendiri (I Yoh. 4:16). KASIH lebih utama dari semua karunia roh (I Kor. 13:13). Sangat nyata dalam hidup Musa bahwa Roh Allah menumbuhkan dalam dirinya KASIH kepada umat Tuhan. Berulangkali dia membela umat itu terhadap Allah. Sering dia bergumul dalam kesulitan melayani umat itu. Bahkan dia terkadang merasa putus asa. Tetapi kasih yang ditumbuhkan Roh Allah memampukan dia mengasihi umat itu melebihi dirinya sendiri. Dia sudah sempat berujar bahwa dia tidak mampu lagi bertanggungjawab atas umat itu, seorang diri. Allah memerintahkan agar dia memilih 70 orang agar mereka bekerjasama, bahu membahu, dan oleh Roh Allah mereka mampu memangku bangsa itu. KASIH oleh Roh Allah memampukan dia melakukan pekerjaan Tuhan.

Saudara-saudara seiman!
Sungguh indah kehidupan yang penuh Roh Kudus. Dia memampukan kita hidup dalam Yesus Kristus; Dia memampukan kita berpegang teguh dalam iman kepadaNya. Dalam Roh Kudus kita dijadikan hidup dalam doa dan ibadah. Dalam Roh Kudus kita tidak akan berhenti bersaksi tentang Tuhan kita. Berita kesukaan, Injil akan selalu menyala-nyala dalam hati kita sehingga hati kita diteguhkan, kaki kita dikuatkan, dan mulut kita dibukakan untuk memberitakan Injil. Kita tidak akan kekurangan karunia Roh, bahkan karunia Roh akan melimpah-limpah sehingga kita menjadi berguna bagi Allah dan sesama kita. Oleh Roh Kudus, Allah diam dalam diri kita karena tubuh kita telah menjadi BAIT Roh Kudus. Kasih Allah akan menguasai kita. Tahun Marturia akan berjalan dan terlaksana dengan optimal oleh semua anggota jemaat dan "Partohonan". Roh Kudus akan memampukan kita saling memahami sehingga bisa bekerjasama dan sama-sama bekerja. Kalau kita penuh Roh Kudus, kita menjadi layak untuk digunakan Roh itu sesuai dengan kehendak Allah. Dalam Roh Kudus, kita menjadi alat di tangan Tuhan untuk ikut aktif melaksanakan TAHUN MARTURIA.

SELAMAT PENTAKOSTA!
AMIN.
Pearaja Tarutung
Ephorus HKBP
Pdt. Dr. Bonar Napitupulu


Baca Selengkapnya.....

Gotong-royonh Ibu PKK Seminarium Sipoholon

Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh.

Memperbaiki jalan sebagai sarana tranportasi bagi masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Paling tidak dengan membersihkan selokan-selokan dan membersihkan rumput yang tumbuh di ruas jalan serta menutupi lobang di sekitar jalan. Alangkah bahayanya keinginan seseorang tidak terkabul ketika bermaksud mengunjungi satu desa karena tidak didukung jalan yang baik.

Tersedianya sebuah jalan merupakan langkah utama dalam menarik simpati para pengunjung ke desa tersebut. Prinsip tersebut yang menjadi pedoman para ibu PKK (Program Kesejahteraan Keluarga) desa Simanungkalit Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Seusai melaksanakan tugasnya dari sawah/ladang dan dari kesibukan sehari-hari 15 orang anggota PKK ini secara bersama-sama mengadakan gotong royong untuk memperbaiki jalan sekitar seminari Sipoholon.
DSCI0635.JPG

Kegiatan terpuji ini berlangsung pada hari Senin tanggal 5 Mei 2008. Kegiatan ini terlaksana atas kesadaran dan tanggungjawab sebagai anggota PKK. Sebab salah satu program kerja PKK dalam tahun ini adalah memperbaiki jalan ke desa Simanungkalit. Ketua Tim PKK desa Simanungkalit, Ny-T Simanungkalit-br. Simamora (ibu Kepala Desa Simanungkalit) mengajak anggotanya untuk ikut dalam aksi gotong royong ini. Sekalipun tidak semua anggota PKK ambil bagian karena alasan kesibukan. Perbaikan jalan ini dilakukan serangkaian dengan terpilihnya desa Simanungkalit menjadi desa percontohan tingkat kabupaten Tapanuli Utara. Penilaian ini akan diadakan pada hari Rabu 13 Mei 2008 oleh Tim Penilai dari Kabupaten Tap. Utara. Jalan ke Seminarium Sipoholon adalah jalan utama memasuki desa Simanungkalit yang sering dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Sehingga keadaan jalan ini selalu rusak dan harus tetap diperhatikan. Maka dengan diadakannya perbaikan jalan oleh ibu-ibu PKK ini, maka lalu lintas angkutan kota dan mobil pribadi dapat melintas dengan tidak terhalang.

DSCI0636.JPGPenduduk desa Simanungkalit sangat ramah dengan kehadiran para tamunya. Hal ini terbukti ketika kegiatan-kegiatan besar diadakan di seminarium Sipoholon milik gereja HKBP ini. Sebab di tempat ini diadakan berbagai kegiatan seperti Synode Godang HKBP, Rapat Pendeta HKBP, Seminar tingkat Nasional dan gerejawi serta Kebaktian Raya. Hal ini juga memotivasi ibu PKK menata jalan ini. Ditambah . "Angka na burju do jolma di huta Simanungkalit on" Demikian juga dengan makanan khas dari desa ini yang selalu dicari setiap pengunjung yakni SENDOR (cendol) Sipoholon. Bila dibandingkan dengan rasa sendor di tempat lain, sendor Sipoholon masih nomor satu dalam hal rasa. Setiap orang yang datang ke desa Simanungkalit tidak bisdengan pengakuan para peserta kegiatan seperti disebutkan di atasa melupakan sendor panas ini. Sebab menurut sejarahnya pembuat sendor di Tapanuli utara justru lahir dari desa Simanungkalit.

Bagaimana dengan kehidupan masyarakat? Menurut Camat Sipoholon Drs M. Siregar kehidupan masyarakat di desa Simanungkalit rata-rata adalah petani dan sebagian kecil PNS dan swasta. Petani Simanungkalit menurut Camat Sipoholon ini adalah manusia yang rajin bekerja. Sehingga anak-anak mereka sudah banyak yang berhasil. Beberapa orang yang berhasil dari desa ini selalu memberikan perhatiannya kepada penduduk dan membangun sarana dan prasarana pendukung. Termasuk perhatian untuk pembangunan gereja HKBP Simanungkalit. Mereka adalah adalah Bindu Simanungkalit, Panangian Simanungkalit, Pdt. Banggas Simanungkalit, Pdt. Abiden Simanungkalit dan lain-lain. Tentu hal ini juga memotivasi para ibu PKK untuk memperbaiki jalan ini. Adapun jalan yang diperbaiki oleh ibu-ibu PKK ini adalah sepanjang jalan Seminarium hingga ke pasar Sirongit. Semua orang yang melintas di jalan ini memuji prakarsa dari ibu-ibu desa yang baik hati ini. Menurut pengakuan seorang anggota PKK yang ikut dalam kegiatan ini bahwa selain dalam rangka desa percontohan perbaikan jalan ini dilaksanakan juga sehubungan dengan diadakannya 3 kegiatan besar di Seminarium Sipoholon. Yakni Youth Camp (Perkemahan Pemuda) HKBP bulan Juni, Konprensi guru-guru se-HKBP yang direncanakan bulan Juli serta Synode Godang HKBP tanggal 1-7 September 2008.

DSCI0638.jpg

Kegiatan gotong royong ini dimulai pukul 15 .00 wib dan berakhir jam 18.00 wib. Semua anggota PKK ini pulang ke rumah masing-masing dengan sukacita sambil membawa peralatan gotong royong.

Terimakasih ibu-ibu PKK desa Simanungkalit yang baik hati.

Baca Selengkapnya.....

05 Mei 2008

Youth Camp HKBP 2008

photo_berikut.jpgLogo_Youth_Camp.jpg

Youth Camp HKBP 2008

Dengan berkeinginan:
  • membangun potensi Pemuda (N-HKBP) dalam melaksanakan misi gereja, (Marturia)
  • meningkatkan kebersamaan Pemuda HKBP dalam persekutuan Kasih dengan motonya Marsihapohan, Marsitangiangan, Marsiurupan. (Koinonia)
  • meningkatkan komitmen dan kreatif dalam transformasi gereja dan masyarakat, serta kepedulian terhadap lingkungan dan realitas sosial masyarakat (Diakonia)
Maka HKBP akan mengadakan Youth Camp 2008 dengan mengambil tema :
"Dipilih Untuk Berbuah" (Yoh. 15: 16)
tempat/tanggal
Seminarim Sipholon-Tarutung
Tanggal, 30 Juni -6 Juli 2008



sumber : www.hkbp.or.id

Baca Selengkapnya.....

Wisuda Doctor of Theology SEAGST di STT HKBP

Pematangsiantar, STT HKBP Pematangsiantar menggelar Wisuda doktoral kepada Pdt. MSE Simorangkir (Bishop GKPI) pada tanggal 25 April 2008 yang telah menyelesaikan disertasinya yang berjudul Ajaran Dua Kerajaan Luther dan Relevansinya di Indonesia. Disertasi ini mau berbicara tentang hubungan gereja dengan negara.

DSC05856.JPG

Acara ini dilandaskan pada firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. BH Nababan, DPS yang memberitakan bahwa setinggi apapun intelektual manusia hendaknya ia takut akan Tuhan sehingga ia dapat mendengar dan memahami serta peduli pada pergumulan sekitarnya sehingga menimbulkan hikmat yang memperjuangkan keadilan, mengasihi dan membangun kehidupan bagi orang lain.

Setelah acara ibadah maka dilanjutkan dengan Upacara Nasional dan kata-kata sambutan yang sebelumnya diawali dengan Pidato Wisuda yang dibawakan oleh ketua STT HKBP, dalam pidatonya, ia melaporkan secara detail tentang keadaan STT HKBP baik dari kuantitas maupun kualitas STT tersebut. Berikut ini adalah ringkasan-ringkasan kata sambutan dari para undangan yang dihunjuk yaitu:

Kata sambutan dari keluarga wisudawan menyatakan bahwa mereka sangat senang pada peristiwa wisuda ini karena meskipun ditengah-tengah kesibukannya seagai Bishop GKPI namun ia dapat menyelesaikan disertasinya dengan cumlaude.

Kata sambutan Host School oleh Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, ini dapat berjalan dengan baik karena kerjasama antara STT HKBP dengan program paska sarjananya dan terlebih pada person-person yang mendukung program ini.

Kata sambutan yang mewakili Bupati Simalungun mengatakan bahwa sebagai jemaat, kami rindu agar kerajaan Allah dapat diberitakan dengan baik di Indonesia ini terutama melalui lulusan teologi yang bermutu.

Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA menuangkan banyak hal dalam kata sambutannya, dimana ia mengatakan bahwa judul disertasi yang telah diselesaikan bapak Pdt. Dr. MSE Simorangkir sangat penting dan substansial bagi kehidupan bangsa dan bernegara, tidak saja menarik tetapi sangat penting dan menjadi pengukuhan bagaimana hidup berbangsa kita khususnya bagi gereja-gereja di Indonesia. Oleh karena kita mencermati itu maka mata kita semakin terbuka dan berharap bahwa kita semakin mampu dan memposisikan diri sebagai gereja di tengah-tengah bangsa Indonesia yang berpancasila dan majemuk.

DSC05868.JPG

Selain itu ia mengatakan juga bahwa saat ini gereja-gereja khususnya di Sumatera Utara sedang sibuk mengajak KPU dan pemerintah Indonesia untuk merubah penetapan tanggal penyelenggaraan pemilihan Presiden tanggal 5 April 2009 mendatang, oleh karena hari itu adalah hari Minggu. Alasan yang kita tahu dan kita dengar adalah karena tahun lalu pemilihan Presiden yang lampau dilaksanakan pada tanggal 5 April, memang 5 April tetapi itu bukan hari Minggu. 5 April 2009 adalah hari Minggu yang mana kita pergi ke gereja, kita berharap agar umat Kristen dapat mengimplementasikan tanggung jawab bernegara, tanggung jawab sebagai warga yang bertanggung jawab, kita harus hadir pada saat pemilihan itu makanya kita mengusulkan kepada pemerintah dan KPU supaya tanggal itu dirubah. Mengapa kita berani mengusulkannya? karena keyakinan kita bahwa negara melindungi umat beragama, negara melindungi tiap-tiap warga negera untuk beribadah.

Sekjen HKBP menyuarakan kerinduan dari cita-cita STT HKBP dengan mengatakan bahwa kita berharap pada tahun 2018 STT HKBP menjadi STT yang terbaik yang mungkin di Indonesia terlebih dahulu kemudian selanjutnya terbaik di Asia Tenggara. Diharapkan lulusan STT HKBP dapat menjadi teolog-teolog muda yang takut akan Tuhan, melawan kejahatan, melawan kemiskinan, melawan pengerusakan lingkungan dan melawan pengerusakan kehidupan bermasyarakat dan lain sebagainya. Diakhir kata sambutannya, Pdt. WTP Simarmata mengatakan bahwa kesuksesan seorang suami tidak pernah berhasil tanpa didampingi oleh seorang ibu. Oleh karena itu, keberhasilan Pdt. Dr. MSE Simorangkir adalah keberhasilan istrinya juga.

Selanjutnya, kata sambutan disampaikan oleh Rev. Wayne Zweck (Australia) yang diterjemahkan secara langsung oleh Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dengan mengatakan bahwa ia setuju dengan disertasi Pdt. Dr. MSE Simorangkir tentang hubungan gereja dengan negara, gereja harus memberitakan kabar baik di tengah-tengah negara.

DSC05871.JPG

Acara Wisuda Tunggal kepada Pdt. Dr. MSE Simorangkir ini berjalan dengan lancar dan sangat baik yang dihadiri oleh 100 0rang dari berbagai tempat baik itu dari Simalungun, Medan, Jakarta, Australia, Manila. Dalam memeriahkan acara ini, hadir juga para penyanyi dari Tuna Netra GKPI yang menampilkan puji-pujian yang merdu dengan dilengkapi alat musik tradisional. Mahasiswa STT HKBP pun turut mengisi acara dalam wisuda tersebut dengan menyanyikan vokal group-nya. Selamat!!

sumber : www.hkbp.or.id

Baca Selengkapnya.....