Konsep sebuah opini
RENCANA STRATEGIK
SEKOLAH PENDETA HKBP
2009 - 2012
BAB I
PENDAHULUAN
I. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SEKOLAH PENDETA
Dalam bidang ekonomi khususnya di lingkungan bisnis yang mengembangkan manajemen secara teoritis dan praktis, Rencana Strategik telah cukup lama dikenal dan dikembangkan. Berbeda dengan di lingkungan organisasi non profit, khususnya bidang pendidikan, kehadiran Manajemen Strategik pada dasarnya merupakan suatu paradigma baru.
Sebagai paradigma baru, jika diimplementasikan pada lingkungan organisasi pendidikan, tidak mungkin dilakukan sebagai kegiatan pengambilalihan seluruh kegiatannya sebagaimana dilaksanakan di lingkungan organisasi profit (bisnis), karena kedua organisasi tersebut satu
dengan yang lain berbeda dalam banyak aspek, terutama dari segi filsafat yang mendasarinya dan tujuan yang hendak dicapai.
Pengimplementasian Rencana Strategik di lingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh falsafah yang berisi nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang bersifat strategik. Tujuan tersebut adalah mempertahankan dan mengembangkan eksistensi masing – masing untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih laba kompetitif secara
berkelanjutan.
Sedang organisasi pendidikan didasari oleh filsafat yang berisi nilai – nilai
pengabdian dan kemanusiaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perbedaan lain terletak pada pengorganisasian masing – masing. Setiap organisasi profit memiliki otonomi dalam menjalankan manajemennya, berupa kebebasan mewujudkan pengembangan organisasinya antara lain dengan memilih pengimplementasian Manejemen Strategik atau manajemen
lainnya yang dinilai terbaik. Di organisasi non profit, seperti Sekolah Pendeta HKBP, organisasi ini diatur dengan manajemen umum oleh pimpinan HKBP yang secara berencana dan sistematis telah menetapkan berbagai pengaturan yang mengikat dalam memilih dan mengimplementasikan manajemennya.
Latar belakang dibukanya kembali Sekolah Pendeta HKBP adalah adanya tuntutan jaman yang mengharuskan sumber daya manusia di HKBP, khususnya guru huria untuk meningkatkan kualitas dirinya. Kualitas diri tersebut menyangkut kualitas pelayanan di jemaat, cara-cara berkotbah, pastoral konseling dan sebagainya.
Sekolah Pendeta HKBP adalah Lembaga Pendidikan HKBP yang dikhususkan untuk melatih mempersiapkan Guru Huria menjadi pendeta di HKBP. Sekolah Pendeta pada awalnya merupakan satu-satunya Lembaga pengadaan tenaga pendeta sebelum adanya STT HKBP (sebelumnya Fakultas Theologi Universitas HKBP Nomensen. Setelah adanya Pendidikan Theologi HKBP, Sekolah Pendeta dibuka secara periodik dengan tujuan menseleksi para guru huria yang dianggap trampil melayani di jemaat dan dipersiapkan menjadi pendeta melalui pendidikan Sekolah Pendeta.
Sekolah Pendeta HKBP telah memasuki tahun ketiga masa perkuliahan bagi guru huria yang memiliki masa kerja minimal 10 tahun yang lolos seleksi masuk.
II. VISI DAN MISI SEKOLAH PENDETA HKBP
Visi : Menjadi pelayan HKBP yang inklusif, dialogis dan terbuka.
Misi :
1. Memberikan kesempatan kepada Guru Huria HKBP untuk dipersiapkan menjadi pendeta HKBP.
2. Memperlengkapi para mahasiswa menjadi pelayan yang trampil dan memiliki kemampuan dalam pelayanan di tengah-tengah jemaat dengan sikap kritis dan kreatif dan berdedikasi tinggi berdasarkan iman spiritualitas yang tinggi.
3. Mempersiapkan pelayan HKBP menjadi pemimpin umat di tengah-tengah masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional regional dan global.
III. PENGORGANISASIAN
3.1. Kuratorium
Kuratorium adalah dewan kehormatan yang mengarahkan dan mengevavaluasi tujuan Pendidikan Sekolah Pendeta. Dewan Kurator terdiri dari Pimpinan HKBP :
- Ephorus
- Sekretaris Jenderal
- Kepala Departemen Koinonia
- Kepala Departemen Marturia
- Kepala Departemen Diakonia
Unsur Praeses yang terdiri dari :
- Praeses Distrik Silindung
- Praeses Distrik Humbang
- Praeses Distrik Toba
- Praeses Distrik Sumatera Timur
- Praeses Distrik Medan Aceh
- Praeses Distrik Sibolga
3.2. Direktur dan Wakil Direktur
Direktur Sekolah Pendeta adalah Pemimpin Sekolah Pendeta yang diangkat dan ditetapkan oleh Pimpinan HKBP. Direktur dibantu oleh seorang Wakil Direktur yang berfungsi sebagai dosen yang diangkat dan ditetapkan oleh pimpinan HKBP. Saat ini Direktur Sekolah Pendeta HKBP adalah Pdt. Pahala Jannen Simanjuntak,MTh. Sedangkan jabatan Wakil Direktur masih kosong karena pejabat sebelumnya Pdt. Sahat Maruli Simanullang telah pindah ke Australia menjadi pendeta GKIA (Gereja Kristen Indonesia Australia)
3.3. Dosen Pengajar
Dosen Pengajar Sekolah Pendeta adalah guru, tutor dan pembimbing yang memberikan pengajaran dan pelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan bidangnya dan memiliki jenjang pendidikan Strata 2 (S2). Dosen tetap Sekolah Pendeta hanya satu yaitu Pdt. Pahala Jannen Simanjuntak,MTh. Dosen tidak tetap Sekolah Pendeta HKBP berjumlah 10 orang.
3.4. Staf pegawai
Staf pegawai memiliki 2 pegawai administrasi, yaitu Asri Lubis dan Anne Simanungkalit, serta seorang Sekolah Pendeta HKBP, yaitu Affendi Nainggolan. Ibu Asrama yaitu: Derliana Situmorang. Tenaga honor 2 orang tukang masak dipakai untuk menangani konsumsi mahasiswa.
IV. SARANA DAN PRASARANA
4.1. Ruang Kuliah
Sekolah Pendeta memiliki ruang kuliah dengan penerangan dan ventilasi yang cukup dengan kapasitas lebih kurang 40 orang.
4.2. Asrama
Terdiri dari 10 rumah dengan kapasitas 4 mahasiswa setiap rumah.
4.3. Aula kebaktian
4.4. Perpustakaan
Sekolah Pendeta memiliki buku-buku teologi dan buku-buku umum sebanyak 750 koleksi
4.5. Alat bantu perkuliahan
Berupa white board dan LCD Viewer beserta notebook 1 set
4.6. Alat musik
Berupa keyboard yang merupakan sumbangan dari Pdt. David Sibuea MTh dan jemaat HKBP Tebet. Alat musik tersebut dipakai untuk mengiringi kebaktian pagi dan malam.
4.7. Kantor Sekolah Pendeta
Ruang kantor Sekolah Pendeta memiliki mobiler dan komputer dekstop 2 set.
4.8. Mobil Sekolah Pendeta
Pada bulan April 2007, Direktur Sekolah Pendeta mengusahakan sebuah mobil merek kijang tahun 1996. Pembelia mobil ini diperoleh sebagai sumbangan spontanitas dari beberapa orang marga Simanjuntak di Jakarta.
4.9. Beasiswa
Mahasiswa memperoleh gaji pokok dari kantor pusat HKBP setiap bulannya. Selain itu ada tambahan beasiswa dari Yayasan Dharma Kasih sebesar Rp 250.000. Sekolah Pendeta HKBP/bulan/mahasiswa yang dikirimkan langsung ke rekening mahasiswa.
4.10. Laboratorium aplikasi
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui renungan dan kotbah maka mahasiswa dapat praktek langsung melalui pelayanan firman dan interaktiv (talk show) di radio HKBP Bonafit FM, jemaat-jemaat sekitar Seminarium dan Website Sekolah Pendeta HKBP.
BAB II
ANALISIS KONDISI DAN
ASUMSI-ASUMSI
A. KEKUATAN
1. SEKOLAH PENDETA HKBP saat ini memiliki 11 dosen dengan kualifikasi S2
2. SEKOLAH PENDETA HKBP memiliki fasilitas perkantoran, perkuliahan, dan asrama.
3. Modernisasi kampus akan dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga citra SEKOLAH PENDETA HKBP akan meningkat.
4. Peningkatan jumlah kemitraan MoU dalam dan luar negeri, yang sampai saat ini telah mencapai ke tingkat jemaat dalam maupun luar negeri, akan meningkatkan keberagaman kegiatan SEKOLAH PENDETA HKBP.
5. SEKOLAH PENDETA HKBP dengan sistem multikampus di Seminarium Sipoholon dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas secara lebih aktif dan produktif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6. Tersedianya infrastruktur ICT di kampus dengan internet yang cepat diakses
7. SEKOLAH PENDETA HKBP memiliki potensi yang kuat dalam bidang keilmuan, kependidikan, kesenian, dan olahraga yang ditandai oleh tingginya tingkat partisipasi dan prestasi sivitas akademika di tingkat kabupaen
8. Mahasiswa Sekolah Pendeta memiliki pengalaman pelayanan di jemaat minimal 10 tahun
9. Terdapat potensi kapasitas membangun yang besar di kalangan staf akademik untuk menghasilkan karya besar, apalagi kalau potensi itu dapat dihimpun menjadi kekuatan kolektif melalui manajemen yang baik.
B. KELEMAHAN
1. Sistem manajemen kemahasiswaan serta perkantoran belum optimal, sehingga sejumlah unit manajemen tidak berjalan efisien.
2. Dana yang berasal dari kantor Pusat HKBP dan yang terhimpun dari mahasiswa masih jauh dari memadai. Unit cost rata-rata per mahasiswa per tahun di negara maju mencapai Rp 80 juta, sementara di Indonesia hanya Rp 18 juta. Untuk mahasiswa SEKOLAH PENDETA HKBP, unit cost rata-rata mahasiswa per tahun baru sebesar Rp 3,5 juta.
3. Tenaga dosen tetap yang masih kurang
4. SEKOLAH PENDETA HKBP memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa kepakaran para dosen maupun sarana prasarana kampus. Kampus-kampus daerah, misalnya, dapat dijadikan lahan untuk mengembangkan program-program unggulan atau sekolah-sekolah percontohan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
5. Keterbatasan dana dan fasilitas laboratorium dan workshop menyebabkan lembaga ini belum dapat berfungsi secara optimal.
6. Belum adanya jaminan akan kotinuitas Sekolah Pendeta HKBP
7. Belum lengkapnya parameter dan pedoman-pedoman penjaminan mutu (quality assurance) memerlukan kegiatan khusus pengembangannya.
8. Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah lembaga pendidikan modern, dan nilai inti yang terkait dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi terutama di bidang pengajaran belum terbangun.
C. PELUANG
1. Adanya keleluasaan yang diberikan oleh Pimpinan HKBP melalui dewan Kuratorium Sekolah Pendeta kepada Direktur Sekolah Pendeta. Otonomi ini memberikan keleluasaan untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan sehingga lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
2. Otonomi memungkinkan SEKOLAH PENDETA HKBP menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri secara langsung. Melalui kemitraan ini SEKOLAH PENDETA HKBP melakukan rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.
3. Dukungan yang diberikan oleh para Stake Holder HKBP terutama kepada mahasiswa untuk keberlangsungan studi melalui beasiswa
4. Masih banyaknya guru huria yang ingin masuk ke Sekolah Pendeta HKBP
5. Komitmen pimpinan HKBP untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan HKBP untuk menjawab tantangan jaman yang makin maju
D. ANCAMAN
1. Rendahnya daya dukung anggaran pendidikan dari HKBP mengharuskan SEKOLAH PENDETA HKBP menggali sumber dana pendamping atau donatur dan menggunakannya secara efisien.
2. Mutasi dosen tidak tetap di tengah-tengah masa perkuliahan Sekolah Pendeta HKBP
4. Transisi demokrasi dan perubahan sistem politik nasional tidak diimbangi dengan kesiapan pendidikan politik melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan.
6. Kurangnya daya dukung keluarga karena keluarga jauh dari mahasiswa
7. Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas lembaga pendidikan menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar internasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
8. Modernisasi, liberalisasi, dan kapitalisasi dunia bisnis yang bersifat global menuntut SEKOLAH PENDETA HKBP untuk dapat mengembangkan bisnis yang bersifat nirlaba untuk mendukung kapasitas dan kapabilitas universitas.
10. Perkembangan budaya, peradaban dunia, dan menurunnya moralitas bangsa mengharuskan SEKOLAH PENDETA HKBP memperkuat komitmen untuk memperkokoh kehidupan beragama sebagai dasar untuk mewujudkan kampus yang edukatif, ilmiah dan religius.
12. Munculnya perguruan tinggi teologi yang dikelola dan didukung oleh manajemen yang kuat dari pihak pemerintah dan swasta dengan program-program kompetitif dapat memperlemah daya saing SEKOLAH PENDETA HKBP
13. Adanya keinginan dari warga masyarakat desa Simanungkalit untuk memakai tanah Seminarium Sipoholon yang dianggap mereka adalah pemberian nenek moyangnya dulu.
E. ASUMSI-ASUMSI
Pengembangan Rencana Strategis SEKOLAH PENDETA HKBP 2009-2012 dilandasi oleh asumsi-asumsi berikut:
1. Masih banyak guru huria yang memenuhi syarat masa dinas yang ingin masuk Sekolah Pendeta.
2. Tuntutan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan semakin tinggi sejalan dengan perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat.
3. Program MDiv. Di STT HKBP yang hanya berlangsung tahun ini
4. Modernisasi kampus dan fasilitas pendidikan menjadi pendorong peningkatan citra SEKOLAH PENDETA HKBP secara internal dan eksternal.
5. Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang semakin tersebar ke kampus daerah memungkinkan peningkatan akses pendidikan secara luas yang akan mendorong SEKOLAH PENDETA HKBP untuk melakukan distance learning dan e-learning.
6. Kompleksitas problematika pendidikan akan meningkat sehingga menuntut kajian yang mendalam dan komprehensif.
7. Peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat semakin diperlukan.
8. Optimalisasi potensi mahasiswa memerlukan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.
9. Modernisasi kampus merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.
10. Peningkatan layanan, kinerja, dan produk universitas memerlukan sumber daya manusia yang handal sesuai dengan tuntutan profesi.
11. Jejaring dan kemitraan dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional diperlukan untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan pembangunan citra lembaga.
13. Unggulan-unggulan yang dimiliki SEKOLAH PENDETA HKBP, baik SDM maupun fasilitas, dapat diberdayakan untuk menggali sumber dana pendukung.
14. Pendayagunaan Kampus Seminarium Sipoholon yang masih perlu diperluas lagi
BAB III
RENCANA STRATEGIS
2009 -2012
Visi : Menjadi pelayan HKBP yang inklusif, dialogis dan terbuka.
Misi :
4. Memberikan kesempatan kepada Guru Huria HKBP untuk dipersiapkan menjadi pendeta HKBP.
5. Memperlengkapi para mahasiswa menjadi pelayan yang trampil dan memiliki kemampuan dalam pelayanan di tengah-tengah jemaat dengan sikap kritis dan kreatif dan berdedikasi tinggi berdasarkan iman spiritualitas yang tinggi.
6. Mempersiapkan pelayan HKBP menjadi pemimpin umat di tengah-tengah masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional regional dan global.
TUJUAN
Secara umum tujuan pendidikan SEKOLAH PENDETA HKBP bermuara pada upaya pengembangan manusia yang beriman, bertaqwa, bermoral, berakhlak mulia, berilmu, profesional, religius, dan memiliki integritas sebagai pendeta HKBP yang inklusif, dialogis dan terbuka.
PRIORITAS PENGEMBANGAN TIGA TAHUN KE DEPAN
Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas pengembangan SEKOLAH PENDETA HKBP tiga tahun ke depan adalah :
1. Peningkatan mutu Sekolah Pendeta dan kemahasiswaan
2. Pemantaban pemahaman teologi untuk kembali ke jatidiri seorang pendeta
3. Modernisasi kampus dan fasilitas
4. Penataan kelembagaan dan sistem manajemen Kampus Seminarium Sipoholon
5. Pengembangan usaha;
5. Pengokohan kehidupan beragama;
6. Peningkatan kesejahteraan;
7. Peningkatan citra SEKOLAH PENDETA HKBP
Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut:
1.Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan.
2. Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
3. Profesionalisme dalam manajemen.
4. Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5. Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
A. Pendidikan
Kebijakan dalam bidang pendidikan diorientasikan untuk meningkatkan kualitas akademik, profesionalisme, kepribadian dan kemampuan sosial, guna mencapai keunggulan kompetitif, perluasan kesempatan dan akses untuk memperoleh pendidikan tinggi, menyempurnakan dan memantapkan program studi dan kurikulum, meningkatkan mutu Proses dan hasil Belajar Mengajar (PBM), mengembangkan dan meningkatkan program sertifikasi profesi pendidikan dan profesi lainnya, serta memperkuat jejaring dan kemitraan dengan lembaga-lembaga lokal, nasional, dan internasional.
Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:
1. Membatasi daya tampung mahasiswa dengan mempertimbangkan ketersediaan ketenagaan dan fasilitas,
2. Memberdayakan organisasi dan sarana prasarana dan mengembangkan yang baru yang berdaya saing kuat dan sesuai dengan platform SEKOLAH PENDETA HKBP;
3. Mengembangkan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya
5. Mengevaluasi dan memperbaharui kurikulum, silabus, dan kalender akademik, sesuai tuntutan perundangan dan laju perkembangan di lapangan secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap implementasinya;
6. Menetapkan standar mutu akademik dan memantau ketercapaian standar;
7. Meningkatkan mutu program, proses, dan hasil pembelajaran;
8. Meningkatkan kegiatan seminar dan lokakarya akademik, penulisan buku ajar dan modul bahan ajar;
9. Mengembangkan kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat lokal, nasional dan internasional;
10. Merintis kelas-kelas internasional.
11. Menyempurnakan sistem informasi manajemen akademik termasuk peningkatan pelayanan prima dalam bidang akademik.
Penutup
Demikianlah rencana strategis Sekolah Pendeta ini diperbuat dan diajukan kepada Ompui Ephorus HKBP untuk dipertimbangkan. Mengingat Program Sekolah Pendeta HKBP 2006-2009 akan berakhir. Segalka sesuatu yang berhubungan dengan penerimaan mahsiswa baru akan dikonfirmasikan kepada Ompui Ephorus menyangkut syarat-syarat penerimaan dan biaya-biaya yang diperlukan.
Syalom
Direktur
Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh
Baca Selengkapnya.....