Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

15 Januari 2011

Tahun Baru

Syukuran Awal Tahun HKBP Distrik IV Toba dan pencanangan Tahun Jubileum

Sekitar 700 an warga jemaat HKBP Distrik Toba yang datang sebagai perwakilan Jemaat dan Ressort menghadiri acara Syukuran awal Tahun 2011 sekaligus pencanangan Jubileum 150 tahun HKBP 2011, Jumat 14 Januari 2011. Lima tahun belakangan ini acara syukuran awal tahun menjadi tradisi yang sangat indah bagi para pelayan dan juga warga jemaat di HKBP Distrik IV Toba. Pdt. Parulian Sibarani, MTh, Praeses HKBP Distrik IV Toba mengatakan keinginan melaksanakan acara ini justru lahir dari pelayan penuh waktu sendiri bukan program yang dipaksakan dari Distrik. Sehingga mereka tidak ada yang absent pada kegiatan ini, kecuali dari antara mereka ada yang sakit atau di luar kota. “Biasanya semua pelayan penuh waktu di Distrik IV Toba ini tetap hadir”, kata Sibarani. Satu hal lain yang dapat dipelajari dari Distrik IV Toba ini adalah kebersamaan dan kekompakan. Baik warga jemaat maupun di antara sesama Parhalado. Hal ini telah disaksikan baik Pendeta, Guru Huria, Bibelbrouw dan Diakones yang pernah melayani di Distrik ini. Pada acara-acara Distrik yang melibatkan jemaat dan Ressort warga jemaat berjubel-jubel menghadiri acara tersebut dengan membawa ”boras sipir ni tondi” atau dengan istilah Toba disebut: manghunti Tandok.
Acara syukuran awal Tahun dan pencangan Jubileum 150 tahun HKBP 2011 ini dilaksanakan dalam satu ibadah yang dipandu oleh Pdt. Simanulang (HKBP Ulubius) dan pelayanan firman disampaikan oleh Pdt. Dr. Binsar Nainggolan Kepala Departemen Marturia HKBP. Dengan mengutip firman Tuhan dari Kolose 2:6-7 yang sekaligus menjadi tema Jubileum 150 tahun HKBP Pdt. Nainggolan mengajak seluruh jemaat untuk mensyukuri berkat Tuhan yang kita terima. Melalui berkat-berkat-Nya kita akan bertumbuh, berakar dan dibangun di atas Kristus Yesus.
Selain Kadep Marturia hadir juga Kadep Diakonia Pdt. Nelson Siregar dan Pdt. Dr. Jamilin Sirait, Kadep Koinonia sekaligus memberikan sambutan mewakili pimpinan HKBP. Pdt. Sahat M. Silitonga, STh, Pdt. Junaidi Sitinjak, STh serta Pdt. Pahala Jannen Simanjuntak.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini Bupati Toba Samosir, St. Pandapotan Kasmin Simanjuntak berkenaan hadir atas undangan resmi dari Panitia. Kehadirannya sangat dinantikan warga jemaat di Distrik ini sebab inilah pertama sekali beliau menghadiri acara syukuran awal tahun semenjak dirinya dilantik menjadi Bupati Agustus 2010 yang lalu. Maka dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan selamat tahun Baru kepada seluruh parhalado (Sintua, Bibelvrouw, Diakones, Guru Huria dan Pendeta) serta kepada seluruh warga jemaat HKBP Distrik IV Toba di Kabupaten Toba Samosir ini. Ucapan selamat dan sambutan yang disampaikan secara singkat ini disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh hadirin.
Mengenai pencanangan Jubileum 150 tahun HKBP 2011 ini HKBP Distrik IV Toba tampil sebagai contoh yang dapat ditiru oleh Distrik-ditrik lain. Pada perayaan Jubileum 150 tahun ini diharapkan seluruh warga jemaat di distrik ini akan berpartisipasi menyumbang secara sukarela. Maka Disrtik IV Toba menyediakan kupon dengan tiga jenis, Kupon Rp 2500, Kupon Rp 5000 dan kupon Rp 10.000. Kupon Rp 2500,- dilaksanakan Pebruari hingga April. Kupon Rp 5000, digunakan Mei hingga Juli dan kupon Rp 10.000 digunakan Agustus hingga Oktober 2011. Mengingat dana yang akan ditanggung Distrik ini ke Panitia Pusat sebesar Rp 250 juta melalui kupon tersebut dapat membantu Panitia di Distrik ini. ”Kita berharap dana tersebut dapat kita tanggulangi dari Distrik ini asal seluruh jemaat dan parhalado bersatu. Di samping itu kita berdoa akan Tuhan membuka hati jemaat untuk memberi” Demikian harapan St. Maruahal Napitupulu dalam kata sambutannya mewakili tokoh masyarakat dalam acara ini. Mewakili warga jemaat juga hadir bapak Ir. Juanda Panjaitan, Direksi Toba Pulp Lestari (TPL). Beliau menyambut baik acara Tahun Baru ini sekaligus pencanangan jubileium 150 tahun HKBP 2011. Kepada seluruh warga jemaat beliau berharap untuk memberikan dengan sukarela tanpa paksaan. Sebagai wujud sukacita dan bentuk dukungannya terhadap pelaksanaan Jubileum 150 tahun HKBP kepada Distrik ini beliau menyumbangkan Rp 50 juta.
Selesai acara kebaktian dan kata-kata sambutan dilanjutkan dengan acara hiburan yang diiringi oleh Musik dan Band Panti Karya Hephata pimpinan Pdt. Osten Jhon Matondang, STh. Secara bergantian hadirin memperdengarkan lagu puji-pujian demi kemulian Tuhan.
Selamat Jubileum 150 tahun HKBP. Horas Toba.

Baca Selengkapnya.....

Liburan ke Palembang

Berlibur ke Palembang
Karya: Paulo Immanuel Simanjuntak. Kls V SD Latihan HKBP Pearaja


Pada saat liburan Natal dan Tahun Baru yang lalu kami sekeluarga pergi ke Palembang. Aku, Bapa, Mama, dan adekku dan satu orang sopir. Perjalanan ke sana melewati Padang Sidempuan, Bukit Tinggi dan Padang. Kami pergi ke Palembang hari Minggu 2 Januari 2011 naik mobil pribadi. Perjalanan selama dua hari 2 malan. Sesudah kami sampai di kota Palembang kami menginap di rumah adeknya bapak yang tingal di Palembang. Setelah kami sampai di sana, kami menurunkan barang-barang lalu kami pergi ke jalan-jalan di kota itu. Kami pergi ke pusat kotanya dan kami melewati Jembatan Ampera yang dibawahnya sungai Musi dan juga jembatan itu dulunya diangkat agar kapal bisa lewat. Tetapi karena sekarang jaman sudah maju keramaian kota Palembang makanya jembatan itu tidak di angkat lagi. Kami juga pergi ke stadion bolanya yang bulan November ini akan diadakan sea games 2011. Pada hari kedua kami di Palembang pergi ke wilayah parkir bapaku dulu. Kata bapakku sebelum dia menjadi pendeta ia sempat jadi tukang parkir. Setelah dari situ kami pun makan bakso sesudah kami makan kami pun pulang. Hari ketiga kami pergi ke rumah kakak bapaku yang ada di Penanggiran (Muara Enim) perjalanan ke situ membutuhkan waktu 4 jam sesudah kami sampai di situ kami berkeliling pabrik kelapa sawit yang ada dekat di kompleks itu. Setelah kami berkeliling kami pulang untuk beristirahat. Hari keempat kami di penanggiran setelah itu kami pun pulang kembali ke palembang. Sesudah sampai di situ kami makan pempek makanan khas Palembang kami juga membeli kerupuk keplang. Sesudah itu kami pun pulang hari ke lima kami pergi ke pasar untuk membeli oleh-oleh dan juga ke mol untuk membeli celana. Sesudah itu kami pun pulang. Hari keenam kami di Palembang kami pergi ke agrowisata Palembang di situ kami bermain sepeda air, waterball dan kolam renang sesudah itu kami pun pulang. Hari ketujuh kami bergereja di HKBP Sukarame bapakku diminta untuk berkhotbah. Setelah kami bergereja kami pun pulang setelah kami merapikan tas dan koper untuk pulang kembali ke Tarutung. Kami tiba di rumah hari Selasa 11 Januari 2011 pukul 03.00 Wib dengan selamat. Lalu kami menurunkan semua barang-barang kami dari mobil setelah itu kami istirahat sebentar menunggu matahari bersinar untuk berangkat sekolah.

Baca Selengkapnya.....

13 Januari 2011

Menyongsong Jubileum 150 Tahun HKBP

HKBP Penaggiran: Injil di tengah perkebunan Sawit

Usianya masih muda. Kurang lebih 20 tahun yang silam gereja ini dibangun. Awalnya dalam bentuk kebaktian rumah tangga dan lama kelamaan menjadi sebuah persekutuan kariawan dan staf PTPN VII Muara Enim. Memang ketika itu sudah ada persekutuan Kristen dalam bentuk Oikumene. Tidak lama kemudian para kariwan Batak yang datang dari Bona pasogit berencana untuk mendirikan gedung gereja dan memberi nama HKBP. Selanjutnya setiap minggu mereka mengadakan kebaktian minggu dan kegiatan gerejawi lainnya. Misalnya pesta Natal, Paskah, dan hari-hari besar lainnya. Keberhasilan pendirian gedung gereja hingga peresmiannya tentu tidak lepas dari pantauan dan arahan Majelis HKBP Palembang sebagai sabungan Ressort ketika itu. Jumlah jemaat 51 KK yang semuanya sebagai satf dan kariawan PTPN VII. Jumlah majelis ketika itu masih 5 orang dan mereka melayani secara maksimal. Akibat pertambahan warga jemaat perlu tenaga pelayan yang bersedia mempersembahkan dirinya. Sejak gereja ini diresmikan sebagai milik HKBP tetap memiliki pelayan penuh waktu. Kehadiran pelayan penuh waktu sangat diharapkan untuk menjalankan setiap kegiatan gerejawi. Mengingat waktu Majelis sangat terbatas dalam mengabdikan diri secara penuh waktu. Apa boleh but waktu para Majelis sangat terbatas karena jam kerja mereka mulai dari pagi hingga sore. Kadang kala hari Minggu juga digunakan untuk bekerja. Namun pelayanan mereka di gereja ini sangat menguntungkan kepada jemaat. Sebab seluruh jemaat merasakan sukacita ketika mereka boleh mendengar firman Allah di tengah perkebunan sawit ini. Pelayanan gereja tidak pernah diabaikan. Mulai dari kebaktian wijk, Sekolah Minggu, Persekutuan kaum Perempuan, sermon Majelis sampai kepada acara Minggu berjalan dengan baik. Secara bergantian majelis memimpin acara kebaktian sektor yang diadakan sekali seminggu. Secara bergantian warga jemaat mendapat giliran sebagai tuan rumah Demikian St. M. Lumbantobing menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran gereja HKBP di tempat ini.

Gereja yang berda di kompkes PTPN VII ini dibagun di atas lahan ½ ha, gedung gereja 15x 10 m terbuat dari gedung permanen yang mampu menampung 200-250 orang. Di dekat gereja berdiri rumah dinas gereja yang ditempati pimpinan Jemaat. Lahan gereja ini telah menjadi milik sendiri yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Ke depan mereka kan memiirkan pengurusan srtifikat tanah milik gereja ini. Sebab bangunan gereja tidak berada di lokasi perkebunan PTPN VII Muara Enim. Lokasi sekitar gereja tampak pohon sawit yang siap dipanen untuk menambah keuangan gereja.
HKBP Penanggiran salah satu jemaat cabang HKBP Ressort Plaju Distrik XV Sumbangsel dilayani oleh Gr. Simanungkalit. Bersama-sama dengan Ressort mereka akan merencanakan kegiatan dalam menyambut Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP. Pokoknya warga jemaat selalu mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan gereja. Secara sukarela memberikan partisipasinya demi terlaksananya kegiatan tersebut. Selain itu warga jemaat ini selalu hidup rukun dengan agama lain sebab mereka hidup sebagai satu komunitas yang bekerja di Perusahaan BUMN ini. Mereka juga merindukan kunjungan tamu warga jemaat dari luar serta kunjungan para hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan firman Tuhan di tengah perkebunan sawit ini.

Baca Selengkapnya.....