Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

27 September 2010

Horas, hari-hari telah kita lalui dengan baik, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Oktober, tidak terasa memang perputaran waktu. Asal saja kita diberi waktu utk melayani oleh Dia yang mengutus kita kerjakanlah apa yang berguna baginya.

Baca Selengkapnya.....

23 September 2010

Salam

Synode godang amandemen AP HKBP berjalan dengan baik. Kita doakan segala keuptusan yang diambil deni kemuliaan Tuhan.

Baca Selengkapnya.....

06 September 2010

Arisan Kantor Pusat

Arisan setiap bulan yang dilakukan bagi para pelayan di kantor pusat HKBP Pearaja Tarutung selalu mendapat nilai yang positif bagi para pelayan yang ada di kantor Pusat sendiri. Arisan yang dilaksanakan setiap hari Senin minggu pertama selalu diwarnai dengan canda dan tawa. Arisan bulan September yang berlangsung 6 September 2010 ini membawa kesan tersendiri bagi yang hadir. Kali ini ompung boru Ephorus, Ny. Napitupulu br. Sitanggang memberikan wejangan dan nasehat kepada pelayan yang di kantor pusat. Wejangan dan nasehat itu berupa etika bekerja, berpenampilan, cara bicara sebagaimana mestinya seorang pelayan di kantor pusat HKBP. Bagi para pelayan HKBP di kantor pusat dan lembaga pembinaan seperti ini sangat bermaanfaat sekali dalam rangka mempererat persaudaraan di antara pelayan HKBP yang bergabung dalam persekutuan setiap bulan ini. Terimakasih buat ompung boru yang memberikan nasihat dan wejangan bagi kami. Kami yakin semua bimbingan itu akan semakin para pelayan HKBP.

Baca Selengkapnya.....

03 September 2010

Khotbah

Khotbah Minggu XIV Setelah Trinitatis,5 September 2010
Kisah Rasul 10:28-34

Bila Roh Kudus Bekerja semuanya menjadi berkat

Perbedaan tidak menjadi hambatan untuk bersatu dan bersekutu. Kadang kala orang tidak memanfaatkan perbedan itu menjadi berkat dan keuntungan besar. Pluralisme yang seharusnya menjadi berkat harus dipergunakan untuk menghasilkkan fanatisme yang sesungguhnya. Fanatisme yang benar adalah apaabila seseorang mencintai dan menjungjung tingi nilai-nilai spritual yang diimani. Artinya Fanatisme adalah hasil yang dicapai sebagai efek baik dari agama yang dimiliki dan membawa orang lain nyaman. Jangan kita fanatis dengan membuat orang tidak nyaman di sekeliling kita. Kisah para rasul mencacat betapa hebatnya pekerjaan dan kuasa Roh Kudus yang dapat mempersatukan kaum dan golongan yang berbeda-beda di alam pluralisme dan tidak mengganggu fanatisme. Sehingga mereka tidak melihat perbedaan itu sebagai jurang pemisah malahan sebagai berkat?
Keinginan Kornelius seorang perwira di Kaisarea untuk bertemu dengan Simon Petrus hamba Kristus itu akhirnya terwujud. Simon Petrus yang dijemput oleh pegawai-pegawai Kornelius orang Yope tidak keberatan berada di tengah-tengah yang tidak sebangsanya. Bahkan kehadirannya di rumah Kornelius itu tidak dipertanyakan oleh pihak lain. Bagi Petrus sebuah kehormatan dan kesempatan yang paling berharga untuk mengabarkan firman Tuhan bagi kelompok Kornelius. Apalagi kesaksian Kornelius yang luar biasa karena doanya dijawab oleh Tuhan sebagaimana yang dia saksikan di depan prajurutnya dan di depan Petrus sendiri. Semaunya terjadi karena Roh Kudus bekerja. Pekerjaan Roh Kudus bagi Kornelius ini mengajak kita bahwa kita harus mendengarkan suara Roh Kudus ketika kita bekerja dan berbuat di hadapan Allah.
Satu hal lagi yang dapat kita pelajari melalui teks khotbah ini adalah perbedaan latar belakang, jenis kelamin, suku,agama, pangkat, jabatan tidak menjadi penghalang untuk mengukir sebuah sejarah baru dalam bingkai persatuan. Hal itu harus dimulai dari diri sindiri dan bersedia menerima orang lain sebagai bahagian ari diri kita. Bila tidak akan semakin kacau. Lihat saja Kornelius dan Petrus mereka tidak ngotot dalam posisi yang mereka sandang. Satu sebagai pemimpin gembala sidang dan satu lagi sebagai pemimpin politik. Ada banyak perbedaan mereka tetapi tidak kelihatan ketika hati dan jiwa mereka bisa bersatu dalam mewujudkan kasih mesra dan persahabatan. Oleh sebab itu Petrus mengakhiri perjumpaanya dengan: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang" Amin

Baca Selengkapnya.....