Selamat hari Pentakosta
31 Mei 2009
Pentakosta I
Berbahagialah Orang Yang Dikarunia Roh Kudus
(Kisah Rasul 10:44-48)
29 Mei 2009
Evaluasi
Badan Pengurus Mitra (BPM) HKBP Distrik II Silindung
Setelah sakses menerima kunjungan Badan Pengurus Mitra (BPM) dari Kuld-Sud Jerman pada tanggal 24-29 April 2009 yang lalu, BPM HKBP Distrik II Silindung mengadakan pertemuan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengadakan evaluasi atas terselenggaranya pertemuan kedua Mitra ini. Selain evaluasi, pada pertemuan ini juga dibicarakan penerima beasiswa dari sekolah-sekolah HKBP. Selain Ketua BPM,anggota BPM hadir juga Praeses sebagai penanggungjawab BPM Distrik untuk memberi masukan dalam Mitra ini.
28 Mei 2009
Tuhan Mendengar Seruan UmatNya
KHOTBAH MINGGU EXAUDI 24 Mei 2009
TUHAN MENDENGAR SERUAN UMAT-NYA
2 Raja-Raja 20:1-7
Rapat Pendeta Hatopan HKBP
Tema dan Sub Tema Rapat Pendeta HKBP 3-7 Agustus 2009
Tema : Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. (Lukas 6:36)
Subtema : Pendeta HKBP terpanggil meningkatkan kebersamaan terhadap sesama Partohonan dan memberdayakan anggota jemaat menjadi berkat di tengah Gereja, masyarakat dan bangsa pada Era Global.
23 Mei 2009
Dist. II Silindung Rencanakan Rapat Pendeta
Berikut susunan Panitia Rapat Pendeta HKBP Distrik II Silindung
Ketua I: Pdt. Martin Manullang, STh
Ketua II: Guntur Simanjuntak, STh
Sekretaris I: Pdt. M.P. Silitonga, STh
Sekretaris II : Pdt. Tumpal Sinaga, STh
Bendahara: Pdt. Hotlan Sihite, STh
Seksi Ibadah: Pdt. Porman A. Samosir, STh
Seksi Komsumsi: Pdt. Tiurma Lumbantobing, STh
Seksi Akomodasi: Pdt. Freddy TPL. Tobing, STh
Seksi Pembahanan: Pdt. Darwin Sihombing, STh, Pdt. Marikkon Simbolon, STh
Seksi Dokumentasi: Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh
Seksi Notulis: Pdt. Desla Manullang, STh, Pdt. Mangasi Sianturi, STh, Pdt. Rumantoh Sibarani, STh
Seksi Dana: Pdt. R.R. Siahaan, STh, Pdt. Mulia Simanjuntak, Pdt. MSP Sitorus, MTh, Pdt. Amrin Sihotang, STh, Pdt. R. Samosir
22 Mei 2009
Turut Berdukacita
Sekolah Pendeta berikan kata-kata penghiburan
21 Mei 2009
Selamat
Selamat Hari Kenaikan Tuhan Yesus.
Mari kita maknai perayaan ini dengan sungguh-sungguh. Meneladani Yesus dalam pelayanan-Nya di dunia ini.
20 Mei 2009
Ibrani 1:3-8
Khotbah Peringatan Kenaikan Tuhan Yesus
Kamis, 21 Mei 2009
Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh
Makna kenaikan Yesus ke sorga
(Ibrani 1:3-8)
Rapat Pendeta HKBP 2009
Profosal Rapat Pendeta HKBP 2009
Tema : Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. (Lukas 6:3b)
Sebagai gereja, HKBP sedang berada ditengah dunia yang berubah dan berkembang dengan cepat, baik secara komunal maupun secara individual. Arus informasi yang sangat cepat telah mendukung penyampaian berbagai budaya terhadap seluruh aras kehidupan masyarakat. Semakin besar sentuhan berbagai budaya kepada suatu masyarakat maka akan semakin cepat pula perubahan yang akan terjadi. Proses globalisasi telah menghantar dunia sekarang menghadapi berbagai krisis seperti: semakin dalamnya kemiskinan, semakin parahnya pengrusakan lingkungan hidup dan terjadinya disintegrasi sosial.
Demikian juga ditengah kehidupan bangsa Indonesia. Dengan melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini di dalam masyarakat ada banyak kegelisahan yang menimbulkan pertanyaan besar. Tampak betapa rapuhnya disiplin manusianya dan sangat mudah jatuh ke dalam tindakan-tindakan kekerasan dan anarkis, dan meninggalkan sikap hidup kegotongroyongan. Globalisasi yang ditandai dengan cepatnya perkembangan arus dan tehnologi informasi ditengah bangsa kita juga telah memicu suburnya pertumbuhan paham pluralisme yang berdampak pada lahirnya gerakan agama baru dan kontra pluralis yang ditandai dengan menguatnya fundamentalisme agama. Kedua paham tersebut dapat mengancam kehidupan gereja.
Oleh sebab itu, sebagai bagian integral dari masyarakat dan bangsa, HKBP ikut merasakan bahwa solusi terhadap persoalan yang terjadi saat ini juga merupakan sebuah tanggung jawab. HKBP tidak mungkin melarikan diri dari kenyataan itu dan menjadikannya hanya sebagai urusan pemerintah. Udah tentu bahawa Peran HKBP sangat dibutuhkan, dengan mengajak para pendeta untuk ikut menggumuli dan melakukan hal-hal positip secara kritis dan obyektip serta tidak terjebak dengan tindakan yang akan memperparah keretakan hubungan masyarakat. HKBP turut bertanggung jawab untuk menjadi wadah perekat bangsa dan ikut membantu pemerintah menciptakan masyarakat yang sejahtera, sebagaimana tertuang dalam motto Tahun Diakonia HKBP 2009, “Sejahtera Masyarakat Sejahtera Gereja”.
HKBP juga ditantang untuk memahami jaman yang cepat berubah HKBP harus senantiasa berbenah diri untuk memasuki era dan arena baru misi, agar pelayanan HKBP tidak larut dalam bentuk pelayanan yang bersifat kolosal melainkan turut mendampingi kehidupan jemaat agar mampu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Hal ini sebenarnya telah digumuli para pendeta HKBP sejak Rapat Pendeta HKBP 2001 dimana Pendeta HKBP terpanggil untuk membaharui diri dalam rangka memberdayakan jemaat dan masyarakat dengan terang tema Rapat Pendeta, “Aku Memilih Kamu untuk Menghasilkan Buah”, Yohanes 15:16) Melalui Rapat Pedeta HKBP pada tahun tersebut, para pendeta HKBP diajak untuk merenungkan sebuah komitmen pembangunan jemaat bukan hanya dari sisi spiritual tetapi juga dari segi ekonomi sesuai dengan tuntutan perkembangan pada jamannya. Demikian juga pada Rapat Pendeta HKBP 2003, dengan tema “Menjadi Kesembuhan Bagi Bangsa-bangsa”, para pendeta HKBP menggumuli perannya sebagai pendamping setia jemaat dalam tantangan dan pergumulannya yang selalu diterpa derita sebagai akibat dari berbagai persoalan sosial yang dihadapinya serta berkomitmen untuk memelihara bumi dan menjaga keutuhan ciptaan. Juga pada Rapat Pendeta HKBP 2005 dengan tema “Berubahlah oleh pembaharuan budimu” (Roma 12:2b), para pendeta HKBP dituntut untuk lahir kembali, hidup baru dengan membudayakan budi yang baru serta mengembangkan akal yang berdaya kritis untuk mengerti dan melakukan kehendak Allah.
Melihat banyak hal yang menjadi kenyataan dan sekaligus menjadi tantangan bagi gereja dan dalam lanjutan terang tema rapat pendeta 3 (tiga) kali sebelumnya yang dipadukan dengan program Tahun Diakonia HKBP 2009, para pendeta HKBP merenungkan kembali dan memperbaharui komitmen panggilannya sebagai pelayan Tuhan untuk menata ulang pelayanan melalui pelayanan Diakonia. Prinsipnya adalah “Murah Hati” dan ini akan menjadi ciri khas yang hadir pada setiap pendeta HKBP. Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan sirnanya sifat murah hati, karena telah menjadi manusia yang egoistis. Tetapi berkat kemurahan Allah dalam penebusan Tuhan Yesus Kristus, telah menjadikan orang percaya hidup dalam kemurahan Allah. Dalam karya penebusan Allah, orang percaya dibaharui dan diangkat menjadi anakNya. Oleh karena itulah, sebagai Anak-anak Allah maka orang percaya harus hidup dalam kemurahan.
Kemurahan adalah belas kasih Allah, karena Tuhan mencintai dan menyalurkan berkat kepada ciptaanNya secara holistik, yang meliputi seluruh ruang lingkup kehidupan manusia. Oleh karena itu, seorang yang masuk dalam proses murah hati, padanya teridentifikasi bahwa Tuhan telah hadir. Inilah yang menjadi salah satu orientasi pelayanan pendeta HKBP, yaitu mampu menyatakan kehadiran Tuhan dalam dirinya yang tampak dalam sikap, kebijakan, dan tindakan. Hal ini sangat perlu, melihat sisi buruk dari era global bahwa tidak semua pihak diuntungkan olehnya, melainkan banyak yang terlena, bingung skeptis dan ragu-ragu melihat kejutan perubahan yang sangat cepat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini ditengah bangsa kita. Sehingga Rapat Pendeta HKBP 2009 ini, merupakan kegiatan strategis untuk menggali solusi konseptual dalam mencari jawab atas persoalan yang timbul dari era global, serta menelaah landasan teologis, titik tolak pelayanan partisipatif terhadap beban bangsa, masyarakat, jemaat dan sesama pelayan.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya Rapat Pendeta HKBP 2009 ini adalah untuk memberikan arah teologis bagi perjalanan HKBP dan seluruh pendeta HKBP dalam visi dan misi HKBP, sehingga dengan demikian HKBP dapat hadir sebagai gereja yang “Berbelas kasih” dan “Bermurah hati” ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, melalui rapat pendeta ini para pendeta HKBP diharapkan akan:
1. Mengevaluasi pelayanan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir setelah Rapat Pendeta HKBP 2005.
2. Memantapkan landasan teologis dalam mengantisipasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh dampak negatif dari globalisasi dan krisis multi dimensi sehingga jemaat merasa didampingi dan dimampukan untuk memberi jawab terhadap persoalan yang dihadapi.
3. Adanya kesamaan pemahaman teologis dan penyeragaman tehnis pelaksanaan pelayanan pendeta.
4. Penyegaran kembali akan tugas panggilan, serta meningkatkan integritas pelayanan. Menumbuhkan kesadaran kebersamaan sesama pelayan HKBP untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemui para pelayan dalam tugas pelayanan
Materi
Rangkaian materi acara para Rapat Pendeta HKBP 2009 untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Orietasi Rapat dari Panitia Rapat Pedeta
2. Pembukaan Rapat Pendeta dalam bentuk ibadah yang dipadu dengan khotbah Tema Rapat Pendeta, Pidato Pembukaan dari Ketua Rapat Pendeta, Bimbingan Pastoral Ephorus, dan kata-kata sambutan lainnya.
3. Penelaahan Alkitab:
4. Ceramah Tema Rapat Pendeta HKBP 2009
5. Ceramah Sub Tema
6. Topik Khusus:
- Tema : Teologi Persembahan HKBP
- Tema : Pemahaman HKBP Tentang Perkawinan
- Tema : Pemahaman HKBP Tentang Sakramen
- Pelayanan Holistik dan Transformatif Dalam Rangka Perwujutan Visi dan Misi HKBP
7. Laporan Ketua Rapat Pendeta HKBP
8. Laporan dari komisi Teologi dan Liturgi
9. Informasi Kesejahteraan Pendeta
10. Pembahasan Sidang Kelompok
11. Pleno Pembahasan Keputusan
12. Pemilihan Ketua Rapat Pendeta
13. Penutupan
Pengorganisasian
Penanggungjawab : Ephorus HKBP dan Ketua Rapat Pendeta
Pelaksana : Sebuah Panitia yang dibentuk dan diangkat oleh Ephorus beserta Ketua rapat Pendeta
Tempat dan Waktu : Seminarium HKBP Sipoholon, 03-08 Agustus 2009
Peserta : 1500 orang
Anggaran : Ditentukan kemudian
Ketua Umum Sekretaris Umum
dto dto
19 Mei 2009
Panduan Program-Anggaran HKBP 2010
Panduan Rencana Penyusunan Program dan Anggaran HKBP 2010
18 Mei 2009
HKBP Dolok Masihol
HKBP Dolok Masihol renovasi gedung gereja
Boa-boa Marujung ngolu
16 Mei 2009
Media
Meningkatkan mutu SP Immanuel dan Website HKBP
Konsultasi
Konsultasi Rencana Pembangunan Rumah Murah
14 Mei 2009
Komentar
Duet SBY-Boediono
Teman saya berkomentar: "Keputusan SBY untuk memilih Boediono jadi cawapresnya sah-sah saja. Saya yakin, pak SBY telah mempertimbangkan matang-matang untuk mendampinginya 5 tahun ke depan. Yang paling utama adalah,SBY pasti lebih dahulu bergumul dan berdoa kepada Allah. Dan itulah jawaban doa dan pergumulannya. Kita tunggu saja hasilnya" Selanjutnya kawan ini menambahkan: "Ketika saya mempercakapkan hal ini dengan isteri saya,isteri saya bilang, siapapun pasangan SBY toh pasti menang.Jadi tidak usah diperdebatkan apalagi menolaknya. Laginya, kan sudah kita berikan hak mutlak kpd pak Presiden incumben untuk memilih cawapresnya...apalagi"
Eh... komentar kawan ini memang... ada-ada saja. Botul do ho parToba, komentarku lagi
Pelayanan
HKBP Pangururan persiapkan diri menyambut Pulau Samosir menjadi wisata Internasional
HKBP Pangururan hadir di Pulau Samosir 13 Agustus 1911, memiliki jemaat 2037 jiwa 430 KK, dan 26 Parhalado. Di antaranya 4 orang pelayan fulltimer: Pdt. Pangondian Gultom, STh sebagai Pendeta Ressort, Biv. Rusty Sianturi (Bibelvrouw Ressort), Gr. Jode M. Simamora (guru Huria) serta Capen P. Siahaan.
Pelayanan kebaktian dua kali setiap hari Minggu berjalan dengan baik. Parhalado memberi pelayanan yang memuaskan kepada warga jemaat. Selain itu pelayanan pastoral dan kebaktian sektor setiap hari Jumat dihadiri seluruh warga jemaat yang dibagai dalam beberapa sektor. Hal itu membuktikan bahwa warga jemaat sungguh-sungguh mempersiapkan diri sebagai jemaat yang dewasa dan matang. Keindahan kota Pangururan sebagai objek wisata bertaraf Internasional akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan kerohanian warga jemaat di masa yang akan datang.
Pemerintah dan warga jemaat HKBP Pangururan saling menopang untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Kerjasama yang baik dinomorsatukan demi terciptanya kedamaian dan kekeluargaan.
Ketika kami melayani di sana Minggu 10 Mei 2009 (Minggu Kantate), terlihat warga jemaat memadati gedung gereja berukuran 10x 25 M. Nyanyian koor dan puji-pujian dikumandangkan pada saat kebaktian. Nyanyian Buku Ende yang diiringi Music Box menambah suasana sukacita bagi setiap “parminggu” baik muda maupun tua. Pasilitas gereja mulai dari sound, Alkitab bagi setiap warga hingga kantong persembahan tersedia dengan baik. Para petugas kebaktian diberangkatkan dengan doa dari konsistori menuju gedung gereja mencerminkan persekutuan yang rukun/bersaudara di antara majelis.
Gereja yang terletak di pusat kota Pangururan ini tetap mempertahankan gedung gereja bangunan Belanda kini mengalami renovasi bagian-bagian dingding yang sudah mulai rapuh. Pembangunannya dipercayakan kepada Panitia Pembangunan dengan “paniroion” Parhalado terutama Pendeta Ressort.
Pokoknya warga jemaat HKBP Pangururan hidup dengan saling menopang, saling mendoakan dan saling berpartisipasi di setiap pelayanan. Demikian disampaikan Pdt. Pangondian Gultom, STh Pendeta HKBP Ressort Pangururan sekaligus sebagai Pelaksana Praeses HKBP Distrik VII Samosir.
Selamat kepada Parhalado dan warga jemaat HKBP Pangururan.
KANTATE
Ngolu ni halak na markantate (marende) tu Debata
(1 Kronika 16:7-12)
1. Sude do jolma marlas ni roha molo dapot naniluluanna jala jumpang na jinalahanna.Isara ni lulus sian parsingkolaan,dapotan karejo naik pangkat, monang caleng dohot angka na asing, atehe. Alai nian nang pe so dapot natalului dohot jumpang natajalahi,ndang monang caleng, ndang boi sundat hita marlasni roha. Alai tutu sai adong ma hasurungan ni las ni roha i molo jumpang hita na tasangkapi i. Sada axioma hidup do i,kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.
2. Ala tahe sae do holan las ni roha i naingkon tarida di ngolu ni halak molo jumpang na tagoari di ginjang ondeng? Ndaong. Antonga ha do hataridaan ni las ni roha dohot olopolop i? Sada namansai arga di hita manisia molo berhasil hita ima mandok mauliate tu Debata. Bersyukur kepada Tuhan. Ngolu na mandok mauliate ido diigil Debata sian hita di ngoluon
3. Ido namasa di turpuk jamita on.Mandok mauliate bangso Israel tu Debata ala sahat nasida mamboan poti parpadanan tu Jerusalem. Mangihuthon pande bisuk ni padan narobi, Poti Parpadanan,ido sada simbol kehadiran ni Debata di tonga-tonga ni bangsoi. Alani i do tung mansai las do roha nasida alan taripar poti parpadanan i tu bagas ni Debata.
4.Dipatuduhon nasida ma bentuk ni na las ni rohan i marhite na mamuji-muji Debata. Marende nasida laho mamuji Debata na patulushon sangkap ni nasida. Marende ido sada bentuk pamujion tu Debata. Gereja yang hidup adalah gereja yang tetap bernanyi. Huriana mangolu i ma molo tongtong mangolu parendeon. Huria-huria di mulana i nunga tongtong patuduhon parendeon,jala ido natawarisi sahat tu tingki on.
5. Adong ma 5 fungsi ni ende napinatupa ni bangsoi marhite na marende,diama i? Didok dibagasan turpuk on: Marende ima mamuji Debata. Marende ima marnonangi di habalgaon ni Debata. Marende ima managgulhon huaso ni Debata. Marende ima manisiri bagas ni holong ni Debata. Marende ima patimbulhaon asi ni roha ni Debata. Sude na i patuduhon panindangion. Konfessi,pengakuan iman kepada Allah. Alani do dipangido sian ngolunta on asa tongtong hita marpanindangion na sintong tu Debata.
6. Asa ngolunta hape ima ngolu na marende, napatuduhon panindangion nabagas jala marsitutu tu Debata. Hataridaan ni na marende di adopan ni Debata, ima mambahen ngoluon gabe sira dohot panondang di tu nahumaliang. Padaohon nasa late, hosom, elat, ginjang ni roha,Pangiburuon dohot angka na asing. Ido dipangido Debata sian ngolunta on. Asa gabe ende na tabo ngolunta taparbuehon ma holong na sian Debata. Amen. Selamat Minggu Kantate
11 Mei 2009
Artikel Kiriman Tigor Sitorus
PRINSIP-PRINSIP BEKERJA MENURUT AGAMA KRISTEN
(Tigor Sitorus)
Jhon Wesley Pendiri Gereja Metodis pernah memberi nasehat ;
Earn as much as possible, spend as little as possible and give as much as possible “ ( Peroleh sebanyak mungkin, pergunakan sedikit mungkin, dan berikan sebanyak mungkin )
Dalam dunia yang kompetitif ini, kita diperhadapkan dengan dua kemungkinan; kita bisa sukses dalam bekerja; dan sebaliknya kita kalah, jika kita ingin meraih kesuksesan; maka anda harus mau berubah untuk mengembangkan “diri anda; mengembangkan kepribadian, mengembangkan kemampuan, mengembangkan strategi; mengembangkan perencanaan dan terus menerus menindaklanjutinya”. Tancapkan dengan kokoh “Perubahan tidak pernah selesai”, itu sebabnya jika kita mau sukses dalam pekerjaan anda tidak pernah selesai karena sukses adalah suatu perjalanan, suatu proses yang continue.
Sebagai orang-orang yang percaya maka untuk meraih kesuksesan dalam bekerja tidak dapat terlepas dari pola pengajaran Agama Kristiani dan Firman Tuhan, harus diingat dan digaris bawahi bahwa Firman Tuhan adalah dasar utama dan satu-satunya sumber yang mengilhami prinsip-prinsip bekerja yang benar. Uraian berikut adalah nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Firman Tuhan sebagai pedoman yang dilakukan untuk mencapai sukses dalam bekerja :
1. Prinsip yang berhubungan dengan Allah
• Memuliakan Allah
Harus selalu diingat apapun yang kita lakukan, bahwa semua itu sebagai kesempatan dari Allah dan untuk memuliakan Allah (Kolose 3:17).
• Mengerjakan bersama dengan Tuhan
Berarti bekerja selalu mengandalkan, melibatkan dan sekaligus Tuhan berdaulat di dalamnya, karena segala sesuatu dari Allah (Roma 11:36). Misalnya Yusuf selalu disertai Tuhan (Kejadian 39), dan Daniel mengandalkan Tuhan ( Daniel 2 )
2. Prinsip yang berhubungan dengan diri sendiri
• Memiliki tekad yang kuat ( 1 Kor 15:59),
“Jalan menuju keberhasilan, anda akan menemukan lubang-lubang, belokan dan hambatan, Tetapi anda harus tetap menunjukkan tekad untuk maju terus kedepan.”
• Tidak pernah ragu untuk mengambil kesempatan ( Amsal 21:25; Efesus 5:16), “Rebutlah setiap kesempatan, jangan sampai berlalu”,
• Mempertahankan jadi diri dalam dunia perkerjaan ( Mat 5 : 13-14), “Dunia kita adalah dunia dimana orangnya tidak tahu apa yang mereka inginkan dan bersedia masuk neraka untuk mendapatkannya.”
• Menanam “tabiat jujur” dalam hal besar maupun kecil ( Mat 25:21), “Jangan hanya mendapatkan pengetahuan dari proses belajar anda, amalkan dalam tindakan nyata.”
• Membiasakan hidup disiplin ( Mat 16:24), dalam bahasa Inggris “discipline” dari akar kata “disciple” artinya “murid” dalam kamus
webeter’s berarti : kemampuan untuk mengontrol diri atau kemampuan melakukan sesuatu dengan teratut dan terus-menerus.
• Yang tidak mengakui bahwa kelicikan, “licin” dank eras kepala adalah kualitas terbaik untuk sukses
• Yang ambisinya tidak dikuasai oleh keinginan egoisnya sendiri, tidak pernah perduli dengan orang lain
3. Prinsip yang berhubungan dengan orang lain
• Prinsip dapat bekerjasama dengan orang lain ( Amsal 15:22 )
Kemampuan kerjasama adalah kemampuan untuk bekerja bersama dengan orang lain untuk menghasilkan karya yang jauh lebih besar dari sekedar dilakukan sendiri.
Kemampuan kerjasama penting karena 2 alasan; pertama, manusia adalah sumber daya yang paling kaya dan bila kita mampu memadukan sumber daya ini untuk membangun maka karya besar akan tercipta. Kedua, manusia dapat menjadi solusi terbesar sekaligus masalah terbesar. Bila tidak ada kerjasama maka sumber daya manusia yang sangat kaya itu berpotensi untuk menjadi masalah besar.
• Prinsip setia kepada teman.
Yang selalu setia kepada teman mereka baik dalam keadaan baik atau dalam keadaan buruk, dalam keadaan susah maupun kaya.
• Prinsip komunikasi dalam dua arah.
Prinsip komunikasi dua arah maksudnya dapat memahami, mengerti dan kemudian melaksanakan apa yang disampaikan pimpinan dalam manajemen. Dan dapat pula menyampaikan inspirasi dari sesama pekerja terhadap manajemen dengan baik.
4. Prinsip yang berhubungan dengan pekerja
• Prinsip untuk selalu menyelesaikan tanggung jawab tanpa harus menunggu, menunda atau membuang waktu.
• Yang melakukan lebih besar daripada pekerjaan mereka ( Yoh 15:1-8)
• Yang tidak akan melakukan sesuatu “karena orang lain juga melakukannya”.
• Yang tidak berkompromi dengan hal yang salah
Tidak malu atau takut untuk berdiri diatas kebenaran ketika tidak ada mendukung, yang dapat berkata “ tidak “ dengan tegas, meskipun seluruh dunia mengatakan “ ya”
expresi kasih
Bu Maimunah yang baik! Menerima SMS dari Bu Suarni demikian: "Dear friends, (IAHI Taput), Mami Maimunah akan berulang tahun ke 67 tgl 15 Mei, AM bu Evy- Jkt-akan membuat"Buku catatan" buat mami, marilah kita memberikan Expresi Kasih, berupa beberapa kalimat ungkapan kasih, kesan pesan (5-7) baris font Arial 12) dapat di email ke alamat : evy_gondo@yahoo.com selambat-lambatnya tgl 13 Mei 2009 thks Suarni" Membaca SMS itu saya berkomentar, lho kok dibatasi? Pada hal banyak hal yang akan diungkapkan mengingat Bu Maimunah seorang "the best faculty" di HI. Okelah akan saya tuliskan sebuah expresi kasih di ultah 67 ini.
Ibu Mami Maimunah, kami mengenalmu sejak tahun 2006 di Tarutung-Taput ketika Seminar Haggai yang pertama sekali di daerah Tapanuli Utara, pertemuan kedua dan ketiga berturut-turut tahun 2007 di Seminarium Sipoholon-Taput, untuk acara yang sama. Pertemuan keempat di Medan ketika acara Alumni Gathering dan kongres Nasional IAHI. Dalam empat kali perjumpaan ini sudah banyak pelajaran/pengalaman yang kami dapat dan ingat sampai sekarang sebagai bagian dari komunitas IAHI.
Ketika Seminar Pemberdayaan Perempuan IAHI Taput 4-6 Mei 2009 lalu di Tarutung, saya menanyakan kenapa Bu Maimunah tidak hadir, pada hal ditunggu lho...Lantas Bu Suarni bilang Mama Maimunah ada acara yang sama di Medan. Oklah pikirku...
Bu Maimunah yang baik, kami dari IAHI Taput mengucapkan selamat ulang tahun ke 67 dan semoga panjang umur dan tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati.
Horas.
a.n IAHI Taput
Pahala J. Simanjuntak
Ketua
07 Mei 2009
Stambuk 1989-STT HKBP
Rikson- Pahala
Persahabataan terus berlangsung, kami stambuk 89 stt-hkbp semasa studi tetap menjalin persahabatan dengan kawan-kawan satu stambuk. Hal ini menjadi teladan bagi stambul lainnya di STT. Mari kita galang persahabatan yang penuh kasih. Salam buat stambuk 89.
Sekalipun ada perbedaan pendapat, pendapatan, yang didapat toh juga visi dan misi tetap satu mengembangkan pelayanan yang dialogis.
Thanksgiving Day
Syukuran 85 tahun Panti Karya Hephata-Laguboti
Panti Karya Hephata sebuah perkampungan para penyandang cacat yang dibina HKBP bertempat di desa Sintong Marnipi Laguboti-Toba Samosir. Panti Karya ini berdiri pada 3 Desember 1923 oleh Tuan Robert Richtig, seorang pekerja sosial dan evanggelis dari Jerman. Tuan Richtig ketika itu melihat bahwa masyarakat Batak banyak yang terlantar dan tidak mendapat perhatian dari sesama akibat cacat yang diderita, seperti: tuna netra, tuna runggu dan tuna graha. Didorong belas kasihan yang dilakukan Yesus dalam pelayanan-Nya Richtig mempraktekkanya di desa Sintong Marnipi. Pekerjaan ini dilakukan dengan kerja keras dan mendapat banyak tantangan baik dari masyarakat sekitar dan juga dari berbagai kalangan. Namun pendekatan kekeluargaan dan pendekatan melalui firman Tuhan Tuan Robert memulai pelayanannya dengan memahami bagaimana budaya Batak. Sehinggga masyarakat Sintong Marnipi pemilik tanah memberikan lahan seluas 66 Ha untuk digunakan sebagai perkampungan para saudara-saudara kita pemnyandang cacat. Keberadaan PK Hephata dari tahun ke tahun mengalami perobahan suasana pelayanan yang di sana sini mengalami tantangan dan hambatan. Namun hambatan itu dapat diatasi sehingga eksis sampai sekarang.
Untuk mensyukuri Pelayanan PK Hephata sejak berdiri tahun 1923, maka pada hari Minggu Jubilate 3 Mei 2009 diadakan acara syukuran 85 tahun. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari program tahun Diakonia. Diawali dengan acara kebaktian dipimpin oleh Pdt. Parulian Sibarani (praeses HKBP Distrik IV Toba) sebagai Liturgis dan Pdt. Nelson F. Siregar (kadep Diakonia HKBP). Pdt. Nelson siregar dengan mengutip nas dari Yeremia 31:7-14 mengatakan tugas dan tanggungjawab orang Kristen adalah mengajak dan memotivasi setiap orang untuk bersukacita (Jubilate). Salah satu wujud konkrit yang dilakukan adalah memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
Acara berlangsung dengan baik dihadiri kurang lebih 1000 jemaat yang datang dari 5 kabupaten dan kota termasuk layanan Civil Base Rehabilitation (CBR) Program. Hadir pula mewakili pemerintah seperti Bupati Tobasa, St. Drs. Monang Sitorus dan rombongan dari Muspida Plus.
Seusai kebaktian dilanjutkan dengan penanaman pohon di lokasi Siloam (perkampungan penyandang cacat yang sudah mandiri) berlokasi 200 m dari kompleks PK Hepahta. Penanaman pohon ini dilakukan sebagai pertanda peresmian dan pencanangan PK Hephata menjadi agrowisata di Toba Samosir. Penanaman sejuta pohon ini dilakukan oleh Pimpinan HKBP dan Pemerintah dan unit-unit pelayanan di HKBP.
Acara syukuran ini dimeriahkan oleh para anak-anak asuhan PK Hephata sendiri termasuk Gruop Band-nya. Di selang-selingi kata-kata sambutan, koor dan lelang acara berjalan dengan hikmat.
Pdt. Osten Jhon Matondang sebagai Pimpinan PK Hephata mengungkapkan bahwa perayaan ini sangat sederhana, sifatnya adalah syukuran. Namun di samping itu Panitia yang diketuai Drs. H. Hutajulu (Camat Laguboti) mengatakan, selain pesta syukuran ini sekaligus juga menghimbau para warga jemaat dan pemerintah untuk memberikan perhatiannya kepada PK Hephata.
Pesta syukuran ini Panitia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 83 juta melalui hasil lelang dan sumbangan pribadi (donateur).
Osten J. Matondang mengungkapkan harapannya bahwa ke depan PK Hephata akan lebih baik lagi. Hal itu didasarkan pengalamannya selama studi perbandingan di Jepang, untuk mengembangkan PK Hephata sebagai upaya mewujudkan Tahun Diakonia HKBP. Sejahtera Masyarakat, sejahtera gereja, sejahtera gereja sejahtera masyarakat.
Selamat Tahun Diakonia.
Meeting
Rapat Panitia Rapat Pendeta HKBP
Untuk ketiga kalinya Panitia Rapat Pendeta mengadakan Rapat pada hari Kamis 7 Mei 2009. Rapat berlangsung di ruang sidang kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung-Tap Utara yang dimulai sejak pukul 10.00 wib sampai selesai. Materi yang dibicarakan adalah Job scriptions bagi setiap seksi dan koordinasi tugas, rencana anggaran. Sebelumnya Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh (Sekjend HKBP) sekaligus sebagai Ketua Umum Panitia yang memimpin rapat ini memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta rapat. Hadir dalam rapat ini Praeses HKBP Distrik II Silindung, Pdt. Sahat Manogari Silitonga, STh, sebagai ketua I.
Menurut rencana rapat Pendeta HKBP dilaksanakan pada tanggal 3-7 Agustus 2009 di kompleks Hutaseminarium, diperkirakan 1450 orang pendeta sebagai peserta penuh.
Mari kita doakan dan sukseskan kegiatan sakral HKBP ini.
Sukses...........!
SEMINAR IAHI Taput
Seminar Pemberdayaan Perempuan IAHI Taput 4-6 Mei 2009 di hotel Glori Tarutung berjalan dengan baik diikuti sekitar 50 orang. Peserta seminar ini terdiri dari perempuan yang melayani di Pemerintahan, swasta dan pelayan gereja. Seluruh peserta mendapat pembekalan lewat seminar ini, menyangkut: INTEGRITY, LEADERSHIP, SETTING GOAL dan CHARACTER.
Kegiatan seperti akan diadakan setiap tahun, tunggu seminar berikut....!
02 Mei 2009
clarifikasi
Sebuah penjelasan
HUTA SEMINARIUM (hutaseminarium.co.nr)adalah blog pribadi saya yang digunakan untuk mempublikasikan berita, kegiatan, program, artikel, renungan dan sebagainya. Blog ini tidak mengatasnamakan lembaga, institusi apalagi parsahutaon. Segala sesuatu yang terdapat dalam blog ini sifatnya pribadi dan terbuka bagi orang lain. Anda keberatan dengan isi blog ini silahkan kirimkan kritisi melalui email:psh06simanjuntak@yahoo.com. Kenapa saya memberi nama blog ini HUTA SEMINARIUM? Pertama saya tinggal bersama keluarga di Seminarium-Sipoholon. Kedua saya melayani sebagai hamba Tuhan di tempat ini. Ketiga, Huta Seminarium sebagai tempat perjumpaan dengan Tuhan secara istimewa. Dari tempat inilah saya terimajinasi akan banyak hal yang akan dipublikasikan di blog ini. Selamat berkunjung ke HUTA SEMINARIUM.CO.NR.