Syukuran 85 tahun Panti Karya Hephata-Laguboti
Panti Karya Hephata sebuah perkampungan para penyandang cacat yang dibina HKBP bertempat di desa Sintong Marnipi Laguboti-Toba Samosir. Panti Karya ini berdiri pada 3 Desember 1923 oleh Tuan Robert Richtig, seorang pekerja sosial dan evanggelis dari Jerman. Tuan Richtig ketika itu melihat bahwa masyarakat Batak banyak yang terlantar dan tidak mendapat perhatian dari sesama akibat cacat yang diderita, seperti: tuna netra, tuna runggu dan tuna graha. Didorong belas kasihan yang dilakukan Yesus dalam pelayanan-Nya Richtig mempraktekkanya di desa Sintong Marnipi. Pekerjaan ini dilakukan dengan kerja keras dan mendapat banyak tantangan baik dari masyarakat sekitar dan juga dari berbagai kalangan. Namun pendekatan kekeluargaan dan pendekatan melalui firman Tuhan Tuan Robert memulai pelayanannya dengan memahami bagaimana budaya Batak. Sehinggga masyarakat Sintong Marnipi pemilik tanah memberikan lahan seluas 66 Ha untuk digunakan sebagai perkampungan para saudara-saudara kita pemnyandang cacat. Keberadaan PK Hephata dari tahun ke tahun mengalami perobahan suasana pelayanan yang di sana sini mengalami tantangan dan hambatan. Namun hambatan itu dapat diatasi sehingga eksis sampai sekarang.
Untuk mensyukuri Pelayanan PK Hephata sejak berdiri tahun 1923, maka pada hari Minggu Jubilate 3 Mei 2009 diadakan acara syukuran 85 tahun. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari program tahun Diakonia. Diawali dengan acara kebaktian dipimpin oleh Pdt. Parulian Sibarani (praeses HKBP Distrik IV Toba) sebagai Liturgis dan Pdt. Nelson F. Siregar (kadep Diakonia HKBP). Pdt. Nelson siregar dengan mengutip nas dari Yeremia 31:7-14 mengatakan tugas dan tanggungjawab orang Kristen adalah mengajak dan memotivasi setiap orang untuk bersukacita (Jubilate). Salah satu wujud konkrit yang dilakukan adalah memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
Acara berlangsung dengan baik dihadiri kurang lebih 1000 jemaat yang datang dari 5 kabupaten dan kota termasuk layanan Civil Base Rehabilitation (CBR) Program. Hadir pula mewakili pemerintah seperti Bupati Tobasa, St. Drs. Monang Sitorus dan rombongan dari Muspida Plus.
Seusai kebaktian dilanjutkan dengan penanaman pohon di lokasi Siloam (perkampungan penyandang cacat yang sudah mandiri) berlokasi 200 m dari kompleks PK Hepahta. Penanaman pohon ini dilakukan sebagai pertanda peresmian dan pencanangan PK Hephata menjadi agrowisata di Toba Samosir. Penanaman sejuta pohon ini dilakukan oleh Pimpinan HKBP dan Pemerintah dan unit-unit pelayanan di HKBP.
Acara syukuran ini dimeriahkan oleh para anak-anak asuhan PK Hephata sendiri termasuk Gruop Band-nya. Di selang-selingi kata-kata sambutan, koor dan lelang acara berjalan dengan hikmat.
Pdt. Osten Jhon Matondang sebagai Pimpinan PK Hephata mengungkapkan bahwa perayaan ini sangat sederhana, sifatnya adalah syukuran. Namun di samping itu Panitia yang diketuai Drs. H. Hutajulu (Camat Laguboti) mengatakan, selain pesta syukuran ini sekaligus juga menghimbau para warga jemaat dan pemerintah untuk memberikan perhatiannya kepada PK Hephata.
Pesta syukuran ini Panitia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 83 juta melalui hasil lelang dan sumbangan pribadi (donateur).
Osten J. Matondang mengungkapkan harapannya bahwa ke depan PK Hephata akan lebih baik lagi. Hal itu didasarkan pengalamannya selama studi perbandingan di Jepang, untuk mengembangkan PK Hephata sebagai upaya mewujudkan Tahun Diakonia HKBP. Sejahtera Masyarakat, sejahtera gereja, sejahtera gereja sejahtera masyarakat.
Selamat Tahun Diakonia.
07 Mei 2009
Thanksgiving Day
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar