Khotbah Minggu Miseriqordias domini, 22 April 2012
Kita adalah Anak Allah
Roma 8:14-18
Tentu kita bersyukur jika kita menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak-anak Allah bukanlah atas usaha dan kemampuan kita akan tetapi oleh karena kasih karunia Allah yang diwujudkan di dalam anak-Nya Tuhan Yesus Kristus (Rm 6:3-5). Lebih jelasnya melalui pengorbanan Yesus di kayu salib kita beroleh hidup keselamatan, sukacita dan pengampunan dosa. Itulah salah satu yang dapat kita maknai dari perayaan akan kebangkitan Yesus Kritus yang kita rayakan minggu lalu. Sebagai anak Allah kita diminta untuk memiliki kesetiaan dan kemauan untuk dipimpin oleh Roh. Sebab dengan pimpinan Roh Allah hidup kita diarahkan kepada Allah yang adalah bapak kita yang mengasihi kita senantiasa.
Oleh sebab itu sebagai anak Allah tentu hidup dengan setia, mendengar dan melaksanakan firman-Nya di dalam kehidupan kita. Sangat percuma kalau kita disebut dengan Anak-Anak Allah tetapi hidup kita masih berada dalam kegelapan. Percuma kita disebut sebagai anak-anak Allah kalau hidup dengan pertikaian dan permusuhan dengan orang lain. Kita harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Menjauhkan diri dari kesombongan, kecongkakan, kemunafikan, (elat, late,hosom dohot ginjang ni roha). Sebab semuanya itu adalah ciri-ciri anak-anak kegelapan. Pada hal kita sudah hidup didalam terang karena Yesus menyelamatkan kita. Yesus berkata: Kamu adalah garam dunia (Mat 5:13) dan kamu adalah terang dunia (Mat 5:16).
Dan satu hal lagi yang diperlukan dari kita sebagai anak-anak Allah adalah kesetiaan kita untuk tetap mengaku Kristus. Mengaku Yesus Kristus. Ya Abba ya Bapa! Tidak ada keselamatan di luar Kristus. Tentu tidak dapat kita pungkiri bahwa hidup kita selalu bergandengan dengan banyak permasalahan yang silih berganti. Seberat apapun masalah itu janganlah kita meninggalkan Tuhan. Ketika saya menuliskan khotbah ini saya teringat kepada saudara-saudara saya yang ada di Jakarta (khususnya mereka yang tidak dapat beribadah di dalam gedung gereja)mereka benar-benar menderita. Tetapi saya salut dan bangga kepada kesetiaan mereka mengikuti ibadah sekalipun dalam kondisi dan situasi sedemikian. Tidak ada yang dapat saya perbuat kepada mereka selain memanjatkan doa dan permohonan kepada Tuhan agar mereka diberi ketabahan dan jalan jkeluar atas masalah yang mereka hadapi. Bukankah kita juga mempunyai dan menghadapi masalah yang berbeda-beda. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan sebab Dialah yang memelihara kamu (1 Pet 5:7, Maz 37:4-5). Hidup kita membutuhkan kesabaran dan ketabahan (Mat 7:7 bnd. Rom 12:12) agar mendapatkan apa yang kita nantikan dan yang sesuai dengan kehendakNya. Jadilah Anak Tuhan yang sesungguhnya.
21 April 2012
Khotbah Minggu Miseriqoriasdomini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar