Narkoba NO…! HIV/AIDS NO…! Pemuda HKBP YES…!
Demikian yel-yel pemuda/pemudi HKBP Ressort Rantau Parapat Distrik XXVI Labuhan Batu selama mengikuti Seminar Sehari Penanggulangan HIV/AIDS dan bahaya Narkoba yang dilaksanakan Sabtu, 14 Agustus 2010. Yel-yel ini tidak hanya berlaku bagi Pemuda HKBP Rantau Parapat tetapi bagi seluruh pemuda dan Pemudi HKBP secara umum. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebab ketika sudah sempat dihinggapi sangat sulit mencegahnya. Apalagi obat penyembuh penyakit berbahaya ini sampai sekarang sulit ditemukan. Maka upaya-upaya yang digunakan adalah sejak dini memberikan penyuluhan kepada para Pemuda HKBP. Demikian yang terpikir bagi Parhalado HKBP Ressort Rantau Parapat untuk melihat masa depan para Pemuda HKBP di Ressort ini. Sebanyak 200 orang pemuda dan remaja diikutkan dalam seminar sehari penanggulangan HIV/AIDS dan bahaya Narkoba ini. Mereka terdiri dari remaja yang duduk di bangku kls VI SD hingga kelas III SMA bahkan sebahagian ada yang sudah lulus dari SLTA yang tergabung di ressort ini. Mereka didampingi para parhalado dan Uluan Huria dari masing-masing jemaat cabang. Pemuda adalah masa depan gereja dan penerus bangsa. Oleh sebab itu mereka harus diberi penyadaran dan pembinaan agar mereka memiliki kebijaksanaan dan kecerdasan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Hal itu diungkapkan Pdt. Kaminter Hutagalung, STh Pendeta HKBP Ressort Rantau Parapat mengawali kegiatan melalui kebaktian singkat yang dipimpinnya. Memang tidak dapat lagi ditutup-tutupi bahwa di sekitar kehidupan pemuda-pemudi gereja saat ini banyak godaan-godaan yang membuat mereka akhirnya terjerumus kepada sebahagian penyakit sosial yang terjadi di masyarakat termasuk Narkoba dan HIV/AIDS. Hal itu sangat dikwatirkan dapat merusak jiwa dan mental para pemuda di kemudian hari yang membawa kerugian bagi gereja terutama bagi diri sendiri.
Untuk penanggulangan inilah HKBP Ressort Rantau Parapat menghadirkan Tim Komite HIV/AIDS HKBP yang terdiri dari dr. Basaria M Lumban Gaol, M.Kes, Diak. Nurhayati Silalahi, Pdt. Rikson Hutahaean, MTh dan Pdt. Pahala Jannen Simanjuntak, MTh. Dengan memberikan materi yang berbeda-beda para pemuda dibekali agar mampu menjaga dan menghindari diri dari bahaya HIV/AIDS dan Narkoba yang saat ini sudah meresahkan masyarakat. dr. Basaria M. Lumban Gaol, misalnya memberikan topik makalah mengenai Bahaya Narkoba. Kepada pemuda diingatkan agar tidak mencoba-coba menggunakan obat-obat terlarang yaitu Narkoba (Narkotika dan obat/bahan berbahaya) dan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif). Sebab itulah yang akan merusak tubuh nantinya. Disusul dengan topik menghindari diri dari HIV/AIDS oleh Diak Nurhayati Silalahi. Penularan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus Acquired Immune Deficiency Syndrome) bisa terjadi melalui hubungan seksual, jarum suntik dan darah. Oleh sebab itu jangan melakukan hubungan seksual sebelum menikah secara resmi dengan pasangan yang diberkati oleh Tuhan. Sedangkan dua makalah berturut-turut disampaikan oleh Pdt. Pahala Jannen Simanjuntak dan Pdt. Rikson Hutahaean yakni mengenai Tinjauan Iman Kristen terhadap HIV/AIDS dan Integritas Pemuda Kristen.
Seluruh pemuda yang hadir mengikuti acara ini sangat antusias mendengar arahan-arahan yang diberikan para penceramah. Mereka menganggap seminar ini sangat bermanfaat dan dapat menolong mereka untuk tidak terjun lembah yang menghanyutkan ini. Antusias mereka terlihat ketika terjadi diskusi dan tanya-jawab dengan peserta yang menanyakan seputar bahaya HIV/AIDS dan Narkoba serta upaya-upaya pencegahannya. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan kepada penceramah cukup mengena dan mendapat jawaban yang memuaskan. Demikian kesan yang diungkapkan Diak Nurhayati Silalahi ketika berdiskusi di tengah perjalanan pulang dari HKBP Rantau Parapat menuju Balige. Seminar yang dimulai pukul 10.00 wib dan berakhir pukul 17.00 wib ini mereka ikuti dengan sukacita dan serius. Mudah-mudahan Seminar Sehari bermanfaat bagi Pemuda HKBP Ressort Rantau Parapat. Dan bagi gereja HKBP lainnya perlu juga diadakan kegiatan seperti ini guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang merusak pertumbuhan para Pemuda HKBP yang kita cintai. Hal itu menjadi tugas dan tanggungjawab gereja untuk peduli kepada Pemuda HKBP sekaligus membantu mereka mewujudkan motto NHKBP: “Marsiurupan, Marsihaposan dan Marsitangiangan” (3 M).
Hidup NHKBP Ressort Rantau Parapat.
20 Agustus 2010
Seminar Sehari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar