Wisata Rohani yang Menyenangkan
Oleh: St. YRB. Simanjuntak, SE
HKBP Jakasempurna
Pendahuluan
Dari judulnya saja, sudah jelas “Makna dan Tujuan” ber-Wisata Rohani ke beberapa tempat, di Sumatera Utara, yaitu “Taman Iman” di Sidikalang dan “Salib Kasih” di Tarutung. Sekaligus menjadi Wisata Alam ke tempat yang paling indah di Danau Toba, Pulau Samosir dan sekitarnya, tidak ada duanya. Tidak mudah mempersiapkan hal dimaksud dengan Rombongan Koor Ama, baik seluk-beluk perjalanan maupun persiapan rohani peserta, yang akhirnya sepakat, 37 orang.
Sebuah tekad dan kebersamaan
Mempersatukan hati dalam satu tujuan saja sudah sangat bagus, ditambah suasana Rohani dengan Lagu yang senantiasa disenandungkan, menambah Sukacita sepanjang perjalanan, timbul dalam perasaan, memang Tuhan senantiasa dekat dengan kita dan akan sangat sulit diulang menciptakan suasana seperti ini dikemudian hari. Bukan kami yang pertama mengadakan Wisata seperti ini, justru tergiur oleh cerita dari grup yang berwisata lebih dahulu. Namun, mengalami sendiri, merupakan rasa nikmat dalam sukacita, yang susah dilukiskan. Andai, Wisata berikutnya bisa diwujudkan sampai ke Holy Land, akan sangat luar biasa. Yang merancang Taman Iman, sangat pantas mendapat pujian dan kekaguman, dalam hal penataan dan pengaturan tata letak situs sejarah maupun bangunan disertai dengan pemandangan yang indah secara alami. Kami yakin, kemasa depan akan semakin diminati orang yang ingin ber-Wisata Rohani. Hal yang sama juga untuk Pengagas Salib Kasih, sepintas kondisi alam yang sulit, namun setelah mencapai Puncak (lokasi Salib yang megah) seperti memperoleh kepuasan yang luar biasa (seakan menemukan sesuatu yang mambahagiakan, yang belum pernah diperoleh) ditambah indah pemandangan ke Rura Silindung Tarutung.
Jemaat HKBP yang amat ramah
Demikian bagusnya sambutan HKBP Pancur Batu, dengan wajah berseri, dalam rangka Kunjungan Koor Ama ini, menyempatkan acara Evanggelisasi bersama Jemaat disana sampai Jam 11.00 malam, hampir seluruh bangku terisi penuh. Demikian juga sambutan HKBP Tarutung Kota, menyambut kunjungan kami dengan jamuan yang sangat bersahaja penuh dengan rasa persekutuan sesame Jemaat HKBP. Andaikata, Rohani kita bisa ber-Wisata sesering mungkin, dalam arti yang sesungguhnya, tentu Iman kita akan terjaga atau dibangunkan, untuk berharap terus pada yang tersalib, yaitu Tuhan Yesus. Apalagi bisa ditanamkan dalam kumpulan Koor, tentu akan merupakan persekutuan yang mempersatukan (sangat kompak) dan seutuh suara yang ditata apik/synkron, kemudian diperdengarkan dalam alunan harmonis nan merdu. Itulah tujuan yang sesungguhnya, kiranya kebersamaan (ber-Koinonia) dalam suatu kegiatan Koor Ama, perlu penyegaran, berupa Wisata, Kunjungan Gereja dan lain-lain, akan memperindah gerak rohani kita, keluarga terutama membantu atau berperan serta dalam pelayanan menjadi terasa bermakna. Rohani kita juga akan terpanggil menikmati Alami, yang tercipta dengan indah, seindah Alam Danau Toba, Pulau Samosir dan sekitarnya, pasti tidak akan bosan, menikmati segala sesuatu yang tersedia, termasuk Ikan yang cukup banyak dan merdunya kicauan burung yang bernyanyi bersahutan dan juga kehangatan air panas di Pangururan. Bagi yang jarang datang ke Sumatera Utara, tidak akan mudah bosan menjelajahi daerah yang sejuk, menyenangkan dan masih hijau dengan Hutan yang cukup lebat dan luas.
Bagi penulis, rada menggelitik, atas Tugu/Patung yang dibangun semakin banyak di sepanjang perjalanan, yang tidak bisa luput dari perhatian setiap yang melawat ke Bonapasogit tercinta. Apakah ini menunjukkan, bahwa masyarakat (Halak Hita) semakin dekat pada Tuhan, dengan menunjukkan Tugu/Patung, sebagai penghormatan kepada Orangtua/Ompung kita, atau tetap mengultuskan Nenek Moyang kita dalam kenangan seluruh keturunan ?
Perayaan jubileum 150 tahun HKBP
Kisah Wisata ini, karena bersamaan dengan Jubileum HKBP 150 Tahun, banyak yang mengira bahwa kunjungan kita, ke Pusat HKBP di Tarutung dalam rangka Perayaan tersebut. Tidak bisa dibantah, karena suasanya juga masih meriah disetiap daerah dan menunggu Perayaan Puncak di Jakarat (Gelora Bung Karno) tanggal 4 Desember 2011. Sehingga Perayaan Puncak di Senayan tersebut dihadiri oleh hampir 100.000 Jemaat menjadi bagian dari Wisata Rohani, menatap Ruas yang mensyukuri, kemurahan Tuhan atas berkat penyertaannya bagi Jemaat HKBP. Sungguh banyak yang terkagum-kagum pada penyelanggaraan acara dimaksud dan termasuk yang terbesar dan meriah.
Penutup
Kini giliran Rohani kita menyambut peringatan atas kelahiran (Natal) Tuhan Yesus sebagai penebus dosa kita dan Raja Damai bagi dunia, sehingga Rohani kita bisa bersyukur senantiasa, dan kalau mungkin, disambung dengan Wisata lainnya, baik berupa acara/kegiatan yang tetap menjalin keyakinan kita dengan Tuhan, bersyukur bersama seluruh Jemaat diberbagai tempat, bahkan dengan sekeliling kita, untuk menunjukkan buaah iman kita dengan menampilkan Bahasa Kasih dan Cita Damai, agar bisa menggiring Umat lainnya mencintai Tuhan Yesus, sang Raja di Raja.
Mari kita biasakan Rohani kita, berwisata berupa berbagai kegiatan bersama Gereja kita.
Salam,
Bekasi, 12 Oktober 2011
Tulisan ini merupaa pengalaman pribadi penulis selama i baonapasogit 25-29 Nopember 2011
23 Desember 2011
Wisata Rohani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar