KONSULTASI NASIONAL GEREJA DAN HIV/AIDS
Liputan dr. Badaria M. Lumban Gaol, M.Kes
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengadakan Konsultasi Nasional (KONAS) Gereja dan HIV/AIDS. Bertempat di Hotel Sutan Raja, Manado Sulawesi Utara. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 21-26 September 2010. Tema: Tuhan itu Baik Kepada Semua orang. Sub Tema: Bersama bergandengan tangan, Kita tingkatkan kualitas pelayanan Pencegahan dan penanggulangan HIV&AIDS di Indonesia. Konsultasi Nasional ini dihadiri oleh Menko Kesra RI Agung Laksono selaku Ketua KPA Nasional. Gubernur Sulawesi Utara Drs. Sinyo H. Sarundajang, Ketua PGI Pdt. Dr. Andreas Yewangoe dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, MTh bebarapa penceramah dan undangan dari gereja-gereja di Sulawesi Utara dan Pemerintah Propinsi serta anggota PGI sendiri. HKBP mengutus Komite HIV/AIDS HKBP mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari dr. Basaria M. Lumban Gaol, M.Kes, Diak. Nurhayati Silalahi, Edwin Tamba Hutagaol dan Tio Pardede.
PGI melihat lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV dan AIDS. Di Asia, penyebaran HIV tertinggi di kalangan anak muda, pekeja seks dan pengguna narkoba dengan jarum suntik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain karena berganti-ganti pasangan seksual terutama di kalangana anak muda, mobilitas penduduk yang tinggi dari desa ke kota, buruh migrant, kemiskinan, pendidikan rendah dan ketidakpedulian. Dukungan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan mereka dari sumber-sumber daya dan dana serta SDM yang terbatas merupakan masalah lain yang sulit dihindari. Tugas tersulit adalah menjangkau kelompok berperilaku beresiko tinggi dan tantangan terbesarnya adalah mencari cara untuk mengurangi infeksi baru, menyediakan layanan, konseling, perawatan dan pengobatan untuk orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah meningkatnya jumlah anak-anak yang hidup dengan HIV terkait dengan penularan HIV dari suami ke isteri, dan peningkatan kasus dari waktu ke waktu terutama pada kaum miskin di tahun-tahun yang akan datang.
Sudah waktunya bagi gereja memperlengkapi diri dan meningkatkan kualitas ketrampilan untuk menjangkau kaum muda dan anggota gereja lainnya dengan menggunakan media dan sarana pembelajaran yang dimiliki gereja. Intinya adalah bagaimana mengarusutamakan topik/issue HIV dan AIDS. Kesehatan Reproduksi dan Narkoba serta aspek terkait dengannya kedalam program-program gereja, mulai dari Tingkat Sinodal sampai pada kegiatan di kelompok kategorial jemaat. Itulah sebabnya dalam sepuluh tahun terakhir ini PGI telah melaksanakan 4 kali Konsultasi Nasional Gereja dan AIDS (Surabaya 2004, Ambarawa 2006, Samosir 2008, Manado 2010). Pada Konsultasi Nasional gereja dan AIDS tahun 2008 di Samosir, Sumatera Utara telah membahas tema “Siap untuk bertindak”, yang merupakan pernyataan kesiapan Gereja-gereja Anggota PGI untuk berbuat sesuatu. Pertanyaannya adalah, sudahkan peserta yang merupakan representative gereja telah mulai melaksanakan komitmen Samosir sekecil dan sebesra kemampuan masing-masing. Oleh sebab itu kebijakan Nasional Penanggulangan AIDS di Indonesia yang dirumuskan dan dijalankan KPA menekankan pada penjangkauan kelompok populasi kunci agar upaya pemutusan mata rantai penularan cepat diatasi. Pada sisi lain, gereja sebagai civil society harus mengambil peran dalam upaya pencegahan dengan mengarahkan jangkauan intervensinya kepada kelompok masyarakat umum terutama kaum muda, tanpa mengabaikan upaya penanggulangan HIV&AIDS, melakukan kegiatan dukungan, perawatan dan pengobatan bagi ODHA dan OHIDHA. Pembahasan tentang tanggungjawab gereja, masalah HAM, issue gender, draft rumusan kebijakan PGI tentang HIV dan AIDS telah dihasilkan, termasuk pokok-pokok belajar telah digelar untuk memperkaya gereja dengan wawasan yang lebih kemprehensip
Melalui Konsultasi ini gereja diharapkan dapat memperdalam pemahaman teologis dan spiritualitas tentang HIV dan AIDS, serta refleksinya dalam pelayanan Pastoral Gereja serta forum/media pendidikan yang dimiliki gereja saat ini. Selanjutnya sangat dibutuhkan dari gereja untuk memahami lebih jauh tantangan epidemi dan informasi terkini tentang HIV/AID dalam konteks Indonesia dan global sehingga Gereja dapat mengambil peran lebih strategis dalam pencegahan dan penanggulangannya. Demikian diungkapkan Dr. Alphinus Kamboji berpesan kepada peserta dalam acara penutupan semiloka ini.
12 November 2010
HIV/AIDS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar