Khotbah (Jamita) Minggu Jubilate 25 April 2010
Kisah Rasul 15:6-18
Bersukacita Karena Kasih Karunia Tuhan
1. Minggu 25 April 2010 disebut dengan Minggu Jubilate (Jubileum), yang artinya bersukacita, beriaria dan bersorak-sorak. Nama Minggu jubilate ini dikutip dari Mazmur 66:1 yang berbunyi: "Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi" Nas khotbah Minggu ini agaknya berhubungan erat dengan nas epistel yakni Zepanya 3:14-20. Kepada umat Israel yang sedang dalam pembuangan diingatkan bahwa mereka akan segera keluar menuju tempat yang baru. Kedua perikop ini sama-sama mengajak seluruh umat Kristen untuk tetap bersukacita atau bersorak-sorai. Artinya nama Minggu ini menjadi satu bingkai pembungkus dalam sajian firman Tuhan.
2. Mengapa kita harus ber-jubilate, bersukaria? Bersukaria karena kasih karunia Tuhan. Bersukacita karena Yesus sebagai Yuruselamat kita. Dialah yang membebaskan kita dari dosa. Dialah jalan hidup dan kebenaran sehingga setiap orang beroleh hidup kekal (Yoh 3:16). Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari maut. Bukankah itu harus menjadi bahagian sukacita kita? Karena kasih karunia Tuhan kita dapat hidup dan menikmati hidup dengan sukacita. Roh Allah diberikan untuk kita sehingga kita beroleh hikmat.
3. Kesaksian seperti itulah yang selalu dipertahankan oleh para rasul dan murid Yesus pada gereja mula-mula. Sekalipun mereka dihina, dibenci, disiksa dan diadili mereka tetap mempertahankan imannya.. Mereka tetap setia kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan mereka. Sampai-sampai mereka mengalami penderitaan, mati martir karena mempertahankan iman kepada Yesus Kristus. Mereka tidak mau diombang-ambingkan oleh rupa-rupa dunia dan tawaran-tawaran akan keselamatan. Namun mereka tetap berkeyakinan hanya di dalam diri Yesuslah ada keselamatan. Hal itu mereka katakan lewat sebuah kalimat: Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga (Kis 15:11)."
4. Kesaksian seperti itu pulalah yang harus dimiliki oleh umat Kristen dewasa ini. Karena hal itulah yang menjadi dasar berdirinya gereja sampai sebagai tubuh Kristus. Sekalipun banyak persoalan yang kita hadapi jangan kita putus asa. Memang persoalan yang silih berganti itu kadang-kadang menyita perhatian dan pikiran, waktu dan daya kita. Namun kita harus tetap teguh dalam iman untuk menyaksikan kasih karunia Tuhan. Persoalan itu akan menguatkan kita bahkan mengingatkan kita akan kasih karunia Tuhan. Persolan yang kita hadapi ini tidak membuat semangat kita kendor tetapi harus tetap menyala-nyala. Di samping itu kita harus tetap menjaga kesatuan dan keutuhan di antara jemaat tanpa memelihara perselisihan. Janganlah perbedaan pendapat itu mengarah kepada perpecahan. Perbedaan pendapat seharusnya menjadi kekayaan dalam persekutuan. Sedapat mungkin menyelesaikan persoalan yang dapat merembes kepada perpecahan. Orang Kristen harus menjadi garam dan terang dunia itulah kesaksian yang utama.
5. Marilah kita hidup dengan kasih karunia Tuhan, bukan karena kekuatan dan kemampuan kita. Tetapi karena anugaerah Allah (sola gratia) sendiri. Saat ini gereja HKBP telah mempersiapkan diri menyongsong Jubileum 150 tahun. Kita patut bersyukur atas kehadiran firman Tuhan di tengah-tengah orang Batak. Melalui kehadiran Injil ”bangso Batak” dapat menikmati pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan (ekonomi). Di samping itu kita tetap meningkatkan kesaksian, persekutuan dan pelayanan diakonia secara maksimal. Itulah makna Jubileum! Selamat Minggu Jubilate. Amin
24 April 2010
Khotbah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar