Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

07 April 2010

VARIA PASKAH

Paias Tambak

Tradisi paias kuburan (membersihkan kuburan) masih melekat di hati banyak orang terutama kalangan orang Batak. Paias kuburan ini dilakukan dengan membersihkan kuburan dari keluarga yang sudah meninggal. Tradisi ini sering juga disebut mangarihiti. Maksudnya setelah kuburan itu dibersihkan lalu dibuatlah pasir di atasnya. Tradisi seperti ini dilakukan menjelang Paskah. Tepatnya hari Sabtu sesudah peringatan Kematian Yesus (Jumat Agung). Namun tradisi paisa kuburan ini tidak lagi dilaksanakan secara serentak di seluruh daerah di kampung halaman. Ada yang melakukannya pada hari Seni-Kamis. Yang tepat adalah Sabtu. Di daerah Toba Holbung misalnya tradisi seperti itu tidak boleh dilakukan selain hari. Pada warta Minggu hal itu diumumkan secara resmi. Sabtu Mengapa? Peringatan akan kematian Yesus mengingatkan kita bahwa ada kebangkitan sesudah kematian. Kematian Yesus mendahului kematian manusia. Sekaligus kematian Yesus akan mendahului kebangkitan orang Percaya. Jadi kalau dilakukan paias kiuburan pada saat paskah hal itu berarti kita diingatkan akan sebuah kebangkitan bagi umat yang ditebus oleh Kristus melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Oleh sebab itu sangatlah salah jika ada orang yang paias kuburan dengan tidak menghubungkannya dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Mereka larut dalam kesedihan karena kematian orang yang dikasihinya. Unang ma dipatupa paias kuburan i laho mandungkari sidangolon. Tetapi baiklah itu dilakukan sesuai dengan keyakinan yang berpusat kepada Kristus.

Tidak ada komentar: