Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

20 Juli 2010

Budaya (1)

Manduda

Manduda sebuah sebutan bagi orang Batak yang dikenal sejak lama. Bahkan istilah ini masih sering diperdengarkan saat ini. Manduda ke bahasa Indonseia diterjemahkan dengan "menumbuk". Dalam arti lain juga disebut "digiling" Kata manduda ini dipakai untuk mendapatkan sesuatu dengan keadaan halus. Misalnya beras dapat ditumbyuk dengan cara manduda supaya halus.
Dulu orang batak belum mengenal gilingan padi untuk memperoleh bras.Maka beras itu diperoleh dengan cara manduda. Pandudaan itu terbuat dari kayu besar yang dilobangi di bagian tengah sehingga dapat menampung beras atau bahan lainnya. Benda itu disebut dengan losung " lesung". Kemudian disediakan alat untuk menumbuknya itulah yang disebut andalu 'alu". Selain menumbyuk padi juga digunakan untuk menumbuk daun ubi (gadong) sayur Ingkau rata salah satu sayur khas halak kita. Hal lain juga digunakan untuk mempersiapkan bumbu cabe dengan skala yang sangat besar.
Tapi satu hal yang sudah mulai hilang saat ini adalah "manduda bayon". Bayon adalah bahan dasar untuk tikar. Perkembangan zaman meninggalkan tradisi orang Batak mnggunakan tikar yang terbuat dari bayon. Yang ada adalah tikar plastik, ambal, karpet dan sejenisnya. Masih dengan "manduda bayon" ini sampai ada nyanyian: Rap hita na dua hasian manduda bayon i...Dulu ketika saya di SMA ibunda saya sering menyuruh saya untuk manduda bayon sebagai bahan untuk mangaletek atau mamanuti(mangaletek dan mamanuti akan saya hadirkan di lain kesempatan).
Itulah salah satu budaya Batak yang tercipta sejak dulu dan mengajharkan banyak hal. Apa itu? Kesabaran, kerapian dan ketelitian.

Tidak ada komentar: