Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

26 Juli 2010

Masa Lalu

Marsoban

Ketika duduk di SMP dan SMA salah satu pekerjaan yang kami lakukan dan sukai sehabis sekolah adalah marsoban (mengambil kayu). Dengan menempuh jarak 10-15 KM untuk mendapatkan sekumpulan kayu, 15-20 batang. Kayu itu disebut dengan "tambinsu" sejenis kayu kecil yang terdapat di hutan lindung. Kebiasan ini dilakukan bersama dengan teman-teman. Dengan membawa perbekalan tiga jenis: tali, parang dan kain alas kepala (alaman). Hal itu dilakukan sekitar bulan Pebruari-Mei setiap tahunnya menunggu musim panen tiba. Kadang dilakukan ketika liburan sekolah. Berangkat pagi-pagi dan pulangnya sore hari Enak! Makanya ada lagu: ai diingot ho do pe ito na diparsobanan i....
Namun kebiasan masa lalu ini tidak lagi dilakukan saat ini mengingat kompor gas sudah dimilimi masyarakat luas. Di samping itu juga anak-anak sudah tidak mau lagi marsoban.
Lalu apa makna di balik marsoban ini? Selain membantu orangtua si anak juga mendapat pelajaran untuk memiliki jiwa kerja di masa yang akan datang. Sebab untuk melakukan perkejaan ini dibutuhkan kerja keras dan disiplin.

Tidak ada komentar: