Simposium Nasional V ISBI
Pada tanggal 27-29 Juli 2010 yang lalu berlangsung sebuah Simposium Nasional V ISBI bertempat di wisma Samadi Klender Jakarta Timur. Pembahasan dalam Simposium ini adalah Perkembangan Tradisi Hikmat Dalam Alkitab. ISBI adalah singkatan dari Ikatan Sarjana Biblika Indonesia (Indonesia Association of Biblical Scholars). Dibentuk sejak tahun 1996 oleh para pakar Biblika baik Katolik maupun Protestan di seluruh Indonesia sebagai akademisi maupun peneliti Kitab Suci bergabung dalam ikatan ini. Asosiasi ini merupakan perwujudan masyarakat profesional dalam bidang studi biblika. Mengadakan pertemuan berkala di antara para anggota guna saling menukar dan mendiskusikan hasil penelitian biblika. Dan memperkenalkan serta mendiskusikan perkembangan baru dalam biblika. Di samping itu menyebarluaskan hasil penelitian biblika secara ilmiah populer untuk memberi masukan kepada pelayan-pelayan jemaat secara luas.
Hikmat Allah dalam Alkitab merupakan penuntun bagi kehidupan manusia. Pengajaran hikmat yang sistematis maupun yang amat praktis ini mengandung penyataan Allah. Melalui pengajaran ini Allah berbicara bukan hanya kepada orang Israel tetapi juga kepada orang Kristen. Sebagaimana ditegaskan rasul Paulus bahwa hikmat yang sesungguhnya telah diterima oleh jemaat, yakni Yesus Kristus. Ia adalah hikmat Allah yang di atas-Nya jemaat dibangun. Karena itu, hendaklah jemaat bertambah tenguh di dalam iman akan Yesus Kristus sebagai hikmat Allah itu. Sebagai gereja hikmat itu dibagun adalah bukan sarana pemecah kesatuan Tubuh Kristus. Sebaliknya kita berupaya mempergunakannya untuk membangun kesatuan Tubuh Kristrus. Inilah pergumulan kita sebagai umat Tuhan di sepanjang hidup. Semoga jalan hikmat yang tidak jauh dari kita, boleh menjadi bagian kita. Melalui hikmat, manusia dapat hidup lebih bijaksana-lebih baik. Manusia dapat menentukan dan menata arah kehidupan secara baik dan bertanggungjawab sesuai dengan kadar hikmat yang digelutinya. Baik di dalam kitab Amsal maupun peribahasa yang lahir dari kearifan lokal selalu menawarkan jalan untuk memilih. Hikmat mendapat posisi strategis untuk menetapkan sikap bagi pencapaian tujuan kehidupan yaitu kebahagiaan. ”Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat” (Amsal 8:13).
27 Juli 2010
ISBI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar