Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

29 Juni 2009

Khotbah Minggu

Khotbah Minggu III Trinitatis, 28 Juni 2009
Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Bertobatlah, sebab upah dosa adalah maut!
Kejadian 7:10-24
1. Lihatlah kejahatan manusia itu, dimana-mana ada. Pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, perampasan, kekerasan, pengrusakan lingkungan hidup. Tidak henti-hentinya kita mendapat berita dari mas media untuk menyebutkan beberapa tindakan kriminal. Mulai dari penganiayaan terhadap TKI hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pastikan diri anda bebas dari keadaan buruk itu. Haruskah kita selalu melakukan dosa dan kejahatan sehingga berdampak buruk kepada sesama manusia dan juga kepada alam sekitar? Bukankah kita harus berhenti berbuat dosa sehingga Allah tidak murka lalu menjatuhkan hukuman kepada kita? Syukurlah Allah masih memberikan pengampunan bagi kita. Dia adalah Allah yang memiliki kasih dan hukuman yang akan terjadi kepada manusia. Kalau tidak bumi akan hancur luluh, mau kemanakah kita. Kesempatan sekarang ini masih diberikan Allah untuk bertobat, memberi waktu untuk memperbaiki tingkah laku sehingga bumi yang kita diami aman dan tentram.
2. Hal berharga dari peristiwa air bah adalah semua insan di dunia ini harus bertobat dari kehidupan lamanya. Jika tidak maut menantinya. Apa yang terjadi bagi manusia yang diciptakan Allah ini jika kebobrokan yang terjadi. Kita tidak senang jika yang terjadi adalah kehancuran bumi. Keselamatan Nuh dan keluarganya jangan dianggap sebagai tindakan yang kebetulan dan spekulatif. Tetapi benar-benar terjadi dalam sejarah keselamatan umat manusia. Allah menghukum manusia karena berbuat dosa. Sekalipun pengampunan dan kemurahan Allah tetap berlaku bukan berarti kita dengan seenaknya berbuat dosa sambil berkata, toh Allah akan mengampuni aku. Bertobatlah, sekali lagi bertobatlah!
3. Allah adalah Tuhan yang memelihara. Di saat murka-Nyapun Allah membuat spesies ciptaannya yang tak dapat selamat dari air bah untuk diamankan. Sepasang spesies binatang di darat dan di udara dimasukkan ke bahtera sehingga mereka nantinya yang akan berkembang biak menggantikan yang mati di air bah. Terlebih manusia, mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna! Allah mengasihi dan memelihara manusia. Seburuk-buruknya manusia membuat murka Allah, Allah selalu menyediakan ampunan bagi siapa yang memohon ampun pada-Nya.
4. Yesus Kristus yang adalah Anak Allah telah menyelamatkan kita dari murka Allah. Kita beroleh keselamatan adalah karena anugerah Allah yang sangat mahal. Sehingga keselamatan itu akan kita gunakan untuk menata, merawat dan memelihara ciptaan Tuhan (Kej. 1:26-28). Kita masih diberi ruang dan waktu untuk memperhatikan sekeliling kita. Sehingga kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi bermanfaat bagi orang lain. Berapa lama pun kita di dunia ini tugas dan tanggungjawab telah diembankan kepada kita. Hiduplah dengan damai dengan semua orang. Rasul Paulus berkata: ”Sebab kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Ef. 2: 19). Oleh sebab itu segala kesombongan, iri hati, dengki tidak lagi merajai hidup kita. Sebaliknya mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia serta ciptaan lainnya. Amin. Selamat hari Minggu!

Tidak ada komentar: