Khotbah Minggu I Trinitatis, 14 Juni 2009
Allah membebaskan bangsa-Nya
Keluaran 7:14-25
Pdt. Pahala J. Simanjuntak
Bersediakah anda jika ada yang hendak memasukkan anda di sebuah rumah mewah, lengkap dengan fasilitasnya dan persediaan makanan minuman berkelimpahan, namun ada syaratnya? Anda tidak boleh keluar dari rumah itu selama-lamanya. Pasti anda tidak mau, bukan! Siapakah di antara manusia merasa aman, nyaman bila hidupnya berada dalam ’penjara’? Penjara yang dimaksud bukan hanya ruang atau tempat tetapi menyangkut situasi dan keadaan buruk. Sebaliknya siapakah di antara manusia yang tidak senang jika memperoleh kebebasan dan keluar dari kungkungan kegelapan? Tentu setiap orang mendambakan kebebasan. Apalagi selama ini hidupnya mendapat perlakuan yang tidak wajar. Sekalipun terali tempat dia berteduh terbuat dari emas, tetapi pasti memilih kebebasan. Demikianlah kisah kehidupan umat Allah yang terjadi selama dalam penjara Firaun. Namun atas kasih setia Allah, umat tersebut segera dibebaskan melalui suruhannya kepada Musa dan Harun. Allah telah melakukan rencana pembebasan kepada Umat-Nya Israel untuk keluar dari Mesir dibawa perbudakan Mesir oleh Raja Firaun yang arogan itu.
Allah telah merencanakan sesuatu yang indah di dunia ciptaan-Nya. Siapapun orangnya tidak dapat menghalang-halangi rencana Allah tersebut apalagi menggagalkannya. Allah telah mempersiapkan bangsa Israel untuk menjadi umat pilihan-Nya. Allah mau supaya bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir yang dipimpin oleh Raja Firaun yang kejam dan bengis. Sehingga akibat kebengisan Raja firaun itu terpaksa Allah harus mendatangkan malapetaka kepada Raja Firaun beserta bangsa yang dipimpinnya. Tulah pertamapun berlangsung, air menjadi darah. Ketika itulah umat Israel boleh keluar dari perbudakan Mesir.
Apakah anda melihat sesuatu rencana Allah di dalam dirimu? Mungkin rencana Allah tidak seperti yang engkau duga dan kau pahami. Tetapi yakinlah bahwa rencana Allah sungguh baik. Sekalipun saudara harus melalui jalan yang pahit tetapi akhirnya mendapat sukacita. Apakah pelajaran berharga yang kita dapatkan melalui hambatan dalam hidup kita. Di masa modern ini banyak kita jumpai seperti Firaun. Sifat Firaun yang keras kepala, egois, menganggap dirinya yang paling benar, arogan atau sombong. Orang seperti Firaun juga selalu memanfaatkan orang demi kepentingan sendiri, akibatnya sering terjadi pelanggaran hak asasi manusia. Mungkin juga kita menghadapi orang-orang yang seperti Firaun, atau kita sendiri seperti Firaun?
Minggu Trinitatis hari ini mengingatkan kita bahwa Allah membebaskan bangsa-Nya. Sebab Dialah Raja Pembebas, Raja Keselamatan. Allah telah mengutus anak-Nya Yesus Kristus untuk membebaskan kita dari belenggu dosa dan penjara iblis. Sehingga genggaman iblis tidak lagi merajai dan menjerat kehidupan kita.
Rencana Allah membebaskan kita adalah supaya kita menjadi bangsa yang setia dan taat kepada-Nya. Pembebasan Allah kepada kita sekaligus mempersiapkan kita menjadi jemaat yang tidak lagi dikuasai oleh dunia, dan para penguasa dunia. Mampukah kita melihat bahwa Allah selalu campur tangan di dalam hidup kita, saat susah atau senang, saat miskin atau kaya. Di saat kita meminta pertolongan, Tuhan selalu hadir menjawab doa-doa kita. Mungkin kita berkata: ”ah doaku tidak dijawab Tuhan. Pada hal Tuhan selalu menjawab doa kita, walau kadang jawabannya, belum waktunya. Namun, jika kita sabar, Tuhan akan memberikan.
Seberat apapun tantangan yang kita hadapi saat ini, hal itu tidaklah terlalu berat dibandingkan dengan campur tangan Tuhan. Asal kita mau mendengar panggilannya, tidak tegar tengkuk. Sebab Allah menghendaki kita supaya menyembah-Nya. Sebagaimana dipesankan kepada Israel melalui Musa: ”Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun. Amin
20 Juni 2009
Minggu I Trinitatis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar