Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

18 September 2008

Arsip Sejarah HKBP (1824 - 1952)

1824

Untuk
pertama kalinya Misionaris bekerja di Tanah Bata, yaitu Pdt. Ward dan
Pdt Burton yang diutus oleh Gereja Baptis Inggris.

1825 - 1829 Perang Bonjol. Tuanku Rao menyerang bangsa Batak
1834

Pdt
Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman diutus Bandan Zending Boston, Amerika
Serikat menginjili di tanah Batak. Kedua Missionaris tsb mati martir
di Lobu Pining (Tapanuli Utara)

1840

Seorang
ilmuwan, Junghun mengadakan ekspedisi ke tanah Batak. Melalui
perjalananya kabar tentang tanah dan orang Batak sampai ke Eropa

1849

Van
der Tuuk, yang diutus Lembaga Alkitab Belanda mempelajari Bahasa Batak.
Sebagian dari Alkitab diterjemahkannya ke dalam Bahasa Batak dengan
menggunakan aksara Batak

1853

Pdt
DR Fabri, pemimpin Badan Zending Rheinshe (RMG) setelah melihat karya
Van der Tuuk di Negeri Belanda, merasa tertarik untuk mengutus
missionaris yang terhambat pekerjaannya di Kalimantan ke tanah Batak.

1857

Pdt Van Asselt yang diutus oleh Pdt Witteven dari Ermerlo Holland bekerja di Tapanuli Selatan

1861

31 Maret

7 Oktober

Orang
Batak Pertama menerima Baptisan Kudus, yakni Simon Siregar dan Jakobus
Tampubolon yang dilayani oleh Pdt van Asselt di sipirok

Rapat
4 orang Missionaris di Sipirok membicarakan pembagian wilayah
penginjilan. Keempat Missionaris tsb adalah : Pdt Heine, Pdt Klammer,
Pdt Betz dan Pdt van Asselt. Tanggal 7 Oktober menjadi hari dimulaikan
RMG bekerja di Tnah Batak dan sekaligus menjadi hari kelahiran HKBP

1862 Jemaat di Pangaloan dan Sigompulon Pahae (Tapanuli Utara) berdiri

1864

Mei

20 Mei

29 Mei

25 Desember

Berdiri jemaat di Sipirok

Pdt I.L. Nommensen mendirikan perkambungan Huta Dame di Saitnihuta Ompungsumurung (Tapanuli Utara)

Kebaktian
Pertama di Hutadame. Hari ini menjadi hari jadi Jemaat di Dame di
Saitnihuta dan Pearaja, dan sekaligus merupakan jemaat
yang pertama
didirikan Pdt I.L. Nommensen

Baptisan
Kudus untuk pertama kalinya dilayankan di Gereja Sipirok. Mereka yang
menerima Baptisan Kudus tsb adalah: Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat
dan Johannes Hutabarat

1865

27 Agustus

13 orang pertama dibaptis di lembah Silindung (Tapanuli Utara)

1867

29 Maret

Jemaat HKBP Pansurnapitu berdiri

1868

Sekolah
Pnedeta di Parausorat Sipirok dibuka. Murid yang pertama dari sekolah
tsb adalah: Thomas, Paulus, markus, Johanes dan Epraim. Sedangkan guru
sekolah pendeta tsb adalah : DR A. Screiber dan Leipold

1870

Jemaat di Sibolga dan Sipoholon berdiri

1872

Jemaat di Bahalbatu Humbang berdiri

1877

Seminarium Pansurnapitu berdiri dengan murid pertama sebanyak 12 orang

1878

Pdt I.L. Nommensen menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak dengan aksara latin dan Batak

1879

Diterjemahan Dr, A. Scrieber Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak angkola

1881

Jemaat di Balige (Tobasa) berdiri

Aturan Gereja (konstitusi) yang pertama diberlakukan

Pdt I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus yang pertama

1883

Sekolah
Pendeta dibuka untuk orang Batak. Murid yang pertama yakni : Johannes
Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul.
Johannes Sitompul meninggal dunia sebelum menyelesaikan pendidikan

1885

19 Juli

Penahbisan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni Johannes Siregar, Petrus Nasution dan Markus Siregar

1889

13 April

Pelayanan terhadap Perempuan dimulai

Nn Hester Needham diutus RMG melayani di Silindung dibantu oleh Nn Tora dan Nn Nieman di Toba

1890

1 Januari

8 Januari

Terbit untuk pertama kalinya Surat Parsaoran Immanuel (Majalah Gereja)

Nn
Hester Needham bekerja di Pansurnapitu melayani anak-anak dan perempuan
serta membantuk di sekolah Pendeta Pansurnapitu

1893 Sekolah Zending menerima subsidi dari pemerintah
1894

Pdt P.H. Johannsen menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam Bahasa Batak

1895

16 Juli

Nn Hester Needham berangkat ke Muarasipongi Kotanopan bersama seorang putri Mandailing yang bernama Domi

1896

3 Mei - 26 Juli

Juli

Nn
Hester Needham bekerja di Melintang mencoba untuk mengabarkan Injil
kepada pemeluk agama yang lain dengan sangat hati-hati di Mandailing na
Metmet

Nn
Hester Needham bekerja di Maga dan meninggal dunia serta dikebumikan
disana. Pada tahun 2002 tulang belulang Nn Hester Needham dipindahkan
ke Kompleks Gereja HKBP Aek Bingke

1898

Kalender HKBP terbit untuk pertama kalinya

1899

Mission Batak yang dipimpin Pdt Henok Lumbantobing mulai bekerja di Pulau Samosir, Simalungun dan Dairi

1900

2 Juni

5 September

Berdiri
Sekolah Anak Raja dengan bahasa pengantar Bahasa belanda di Narumonda.
Guru Sekolah tsb adalah: Pohling dan Pdt Otto Marcks. Di tempat yang
sama juga berdiri Sekolah Tukang

Rumah Sakit Pearaja dibuka, pada tahun 1928 pindah ke Tarutung

Perkampungan penderita Kusta berdiri di Huta Salem Laguboti

1901

Seminarium Pansurnapitu pindah ke Sipoholon

1903

Perkabaran Injil di Simalungun dimulai

1905

7 Oktober

Sekolah Anak Raja Narumonda berubah menjadi Seminarium

Perayaan Hari Jadi HKBP yang pertama kali dirayakan di seluruh HKBP

1907

HKBP Pematangsiantar berdiri

1908

27 April

Hari lahirnya HKBP Sidikalang

1911

HIS berdiri di Sigumpulon Tarutung

Berdiri
Distrik Angkola (Tapanuli Selatan), Silindung, Humbang, Toba Samosir
(menjadi Toba) dan Simalungun-Ooskust (menjadi Sumatera Timur)

1912

Pendeta HKBP pertama melayani di Medan

1915

Tapanuli Menjadi kedemangan

1917

Berdiri Hatopan Christen Batak (HChB), ormas Batak di Tapanuli

1918

23 Mei

Ompu i Pdt DR. I.L. Nommensen meninggal dunia di Sigumpar

1918-1920

Ds V Kessel menjadi Ephorus

1919

HIS Zending berdiri di Narumonda

1920

Pdt DR Johannes Warneck terpilih menjadi Ephorus

1922

20 Juni

Zending Batak mengutus Pendeta ke Jakarta dan Guru ke Padang

Sinode Godang HKBP yang pertama

1923

3 Desember

Pelayanan Diakonia dimulai di Hepata yang ditangani oleh Zending Batak

1927

MULO berdiri di Tarutung

Pelayanan
kepada kaum muda yang dipimpin oleh Pdt DR E Verwiebe. Pada Rapat
Pemuda pada bulan Juni 1950 dibentuk wadah pelayanan kaum muda yakni :
NHKBP (Naposo Bulung HKBP) dan menjadi permulaan kebangkitan Pemuda

1928

Rumah Sakit HKBP berdiri di Balige

1930

1 Mei

Aturan TAHUN 1930 resmi diberlakukan

1931

11 Juni

HKB menjadi satu Badan Hukum (rechtperson) yang distujui Pemerintah Hindia Belanda

1932

Pdt P Landgrebe menjadi Ephorus

1934

Sekolah
Tinggi Theologia (HTS) berdiri di Jakarta. Mahasiswa dari HKBP yang
pertama adalah TS Shimbing, K. Sitompul, O Sihotang dan PT Sarumpaet

Pendeta HKBP mulai melayani di Kutacane (Aceh Tenggara)

Sekolah Bibelvrouw berdiri di Narumonda yang dipimpin oleh Elfrieda Harder

1935

15 Agustus

Penahbisan Bibelvrouw yang pertama

1936

Sekolah Bibelvrouw dipindahkan dari Narumonda ke Laguboti

Perayaan Jubileum 75 tahun HKBP dipusatkan di Sipirok

Pdt DR. E Verwiebe menjadi Ephorus

1940

10 Mei

Mei - Juli

10 - 11 Juli

Semua orang Jerman yang melayani di HKBP ditangkap Pemerintah Hindia Belanda

Pdt HF de Kliene menjadi Pejabat Ephorus

Sinode
Godang - Pdt K. Sirait terpilih menjadi Voorzitter (Ephorus) yang
pertama dari orang Batak. Hari tsb menjadi hari kemandirian HKBP

Distrik Jawa Kalimantan berdiri

1942

25 Nopember

Sinode Godang - Pdt Justin Sihombing terpilih menjadi Ephorus.

Distrik Samosir berdiri

1945

17 Agustus

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1946

Agustus

Distrik Dairi berdiri

Sekolah Guru Huria dibuka kembali di Seminarium Sipoholon

1947

Sekolah Pendeta dibuka kembali di Seminarium Sipoholon

1950

4 Nopember

Sekolah Theologia Menengah (SThM) berdiri di Seminarium Sipoholon

Pdt
Justin Sihombing terpilih kembali menjadi Ephorus dan Pdt Karimuda
Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama.

1951

29 Oktober

Penganugerahan gelar Doctor Hnoris Causa (Dr.Hc) kepada Ephorus Pdt Justin Sihombing oleh Universitas Bonn

Konfesi HKBP disahkan Sinode Godang

Distrik Sibolga dan Medan Aceh berdiri

1952

SMA dan SGA HKBP berdiri di Tarutung

HKBP menjadi anggota LWF

Tidak ada komentar: