Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

03 September 2008

HKBP Lumban Lobu, tingkatkan pelayanan

Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh

Jika anda naik mobil dari Porsea menuju Parapat, kira-kira 7 km dari Porsea anda pasti melihat sebuah gereja di atas perbukitan diantarai oleh dua lembah. Gereja tersebut adalah gereja HKBP Lumban Lobu Distrik IV Toba Kab Toba Samosir. Masyarakatnya ramah diikat dengan dalihan na tolu. Selain itu masyarakat di sekitar Lumban Lobu menggunakan gedung geraja ini sebagai sarana persekutuan dengan Tuhan. Warga jemaat HKBP Lumban Lobu yang terdiri dari 350 KK dilayani oleh beberapa Parhalado. Pdt. Ebsan Bex Hutabarat, STh, . Bibelvrouw Ressort, Cabiv Marthalena Sinaga ditambah dengan seorang Diakones br. Situmeang serta beberapa Sintua. Setiap hari Minggu gereja ini dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Dan tidak jarang pula jemaat HKBP yang kebetulan mengadakan perjalanan hari Minggu menyempatkan diri mengikuti kebaktian di gereja ini.
Suara khas Bataknya yang kental memperdengarkan lagu-lagu pujian kepada Tuhan.

Tak heran juga jika gereja ini menjadi tempat perkunjungan mahasiswa Teologi seperti Sekolah Bibelvrouw, SGH dan STT-HKBP, Diakones dan Sekolah Pendeta.

Ketika Mahasiswa Sekolah Pendeta HKBP Seminarium Sipoholon berkunjung ke gereja ini, mereka menyaksikan secara langsung warga jemaat mengikuti kebaktian dengan tulus dan ikhlas. Mahasiswa Sekolah Pendeta disambut oleh seluruh jemaat dan parhalado dengan sukacita, apalagi 4 orang dari rombongan ini pernah melayani di gereja ini yakni Gr. Parasian Simamora, Gr. Sathin Hutahaean dan Gr. Lunard Siregar dan Pdt. Pahala J. Simanjuntak. Bagi warga jemaat HKBP Lumban Lobu hari Minggu benar-benar menjadi hari istirahat dari kegiatan rutin dan khusus memuliakan Tuhan. Hal itu terlihat dengan kehadiran setiap jemaat di kebaktian Minggu. Sangat jarang dan tidak mungkin ada jemaat melakukan pekerjaan di hari Minggu, misalnya ke sawah ke ladang dan mencari nafkah.

Bagi Parhalado HKBP Lumbanlobu pelayanan jemaat menjadi nomor satu. Oleh sebab itu Parhalado selalu komit dengan upaya-upaya meningkatkan pelayanan, baik di sektor maupun di setiap kategorial. Memang hal ini telah dimulai sejak dahulu sejak kehadiran Injil di negeri Lumban Lobu tahun 1900-an telah meletakkan dasar yang kjuat bagi pelayanan kerohanian. Bukan itu saja, bahkan pargodungan menjadi tempat pembinaan, partukoan dan pusat pelatihan jemaat.

Saat ini HKBP Lumbanlobu selalu mencari solusi bagaimana warga jemaat tetap mencintai pelayanan di gereja ini, apalagi setelah Lumbanlobu menjadi ibukota kecamatan Bonatua Silunasi pimpinan Rolla br. Silalahi, SPd sekaligus sebagai ketua punguan Ina Pararikamis HKBP Lumbanlobu.

Di HKBP Lumban lobu terdapat kuburan Missionaris Jerman George Jung sebagai bukti dan asset sejarah bagi HKBP. Pelayanan George Jung (Tuan Jung) telah mewarnai pelayanan di Toba Holbung sekitar 1899-1900-an. Di samping itu terdapat Sumur Tua milik Tuan Jung yang dipergunakan warga jemaat untuk mendapatkan air minum. Ceritanya Sumur ini telah berumur ratusan tahun.

Ketika Pesta Jubileum 100 tahun HKBP Lumban Lobu Agustus 2000 yang lalu, Pdt. Dr. J.R. Hutauruk menitipkan kedua bukti sejarah ini kepada HKBP Lumbanlobu untuk dipelihara, termasuk pemugaran Makam Tuan Jung. Kelanjutannya makam George Jung Hini telah dipugar anak ranto dari HKBP Lumban Lobu, Sutan Raja DL. Sitorus dengan biaya puluhan juta.

Kita berharap bukti sejarah ini menjadi kebanggan bagi HKBP Secara umum dan khususnya HKBP Lumbanlobu

Selamat buat HKBP Lumbanlobu

Tidak ada komentar: