Oleh : Pdt. Pahala J. Simanjuntak, MTh
Ikataan Sarjana Biblika Indonesia disingkat dengan ISBI tengah mengadakan sebuah acara yang disebut dengan Simposium Nasional (SimNas ISBI) pada tanggal 04-07 Agustus 2008 di Sopo Toba Hotel Pulau Samosir. Simposium Nasional ini terlaksana berkat kerjasama Fak Filsapat UNIKA St. Thomas, Medan, STT-HKBP Pematangsiantar, STT-Abdi Sabda Medan dan STT ITA Bandar Baru sebagai tuan dan nyonya Rumah. Untuk tahun 2008, inilah kegiatan yang kedua dilaksanakan oleh Sarjana Biblika dari seluruh perguruan Tinggi Teologi di Indonesia yang tergabung dalam persekutuan ini. Tanggal 30 Mei 2008 yang lalu juga telah diadakan Seminar Internasional di Universitas Kristen Dutawacana Yogyakarta .Simposium Nasional kali ini memilih Topik Literatur Intertestamental Kitab-kitasb Non Kanonis. Untuk menuju kepada Literatur intertestamental Kitab-kitab Non Kanonis, dalam pembahasan ini dimunculkan topik-topik diskusi penting di antaranya: Dead Sea Scrolls dan Perjanjian Baru, LXX dalam Perjanjian Baru, Filsafat sebagai preparation Evanggelica (selayang Pandang Peranan Filsafat Hellenisme pada awal Pewartaan Kekristenan), Deuterokanonika dan Perjanjian Baru, Jewis Messianism in the Second Temple Period,Yudas dan Henokh
Seluruh topik-topik tersebut di atas dibahas dengan penuh persahabatan yang akrab tanpa perdebatan pendapat yang memicu kepada persoalan yang tidak berakhir. Sebagai Sarjana Biblika yang tentu sedikit mengetahuai persoalan teologi selalu menyadari dirinya sebagai orang yang masih perlu mendapat penyegaran dan masukan-masukan untuk tetap mempertahankan Teologis Alkitabiah. Back to the Bible. Salah satu pokok pembahasan dalam Simposium ini adalah:LXX dalam Perjanjian Baru- Sebuah Tinjauan terhadap beberapa persoalan metodologis, disampaikan oleh Pdt. Dr. Anwar Tjen). "Umumnya para peneliti PB menyadari pentingnya Septuaginta (seterusnya LXX) dalam PB. Adalah LXX, bukan Alkitab Ibrani, yang merupakan konteks teologis dan literer yang digunakan para penulis PB dan umat Kristen mula-mula. Akan tetapi, seperti yang diakui Hengel, studi Septuaginta sindiri merupakan suatu terra incognita bagi banyak peneliti PB. Terutama kutipan-kitipan dan acuan-acuan tersirat (allusions) dari PL dalam PB memang tidak asing lagi baagi semua pembaca PB, tetapi segera muncul pertanyaan yang sangat mendasar: Teks mana yang dikutip oleh para penulis PB? Apakah mereka mengutip mdari tekd Yunani atau menerjem,ahkan teks Ibrani? Sejauhmana mereka mengikuti teks sumbernya? Sejauhmana mereka mengolahnya untuk kepentingan tulisan mereka? Apa pengaruh penggunaan teks sumber ini dalam proses berteologi yang dilakukan? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang menarik perhatian dalam tinjaun LXX dalam Perjanjian Baru (PB)" demikian menurut Anwar Tjen Doktor Teologia dari Lembaga Penerjemah Alkitab Indonesia (LAI).
Sebelum Simposium ini berakhir telah terbentuk pengurus baru ISBI dua tahun kedepan (2010), sebagaimana diaturkan dalam aturan ISBI ini.
Demikian dilaporkan tim website HKBP sekaligus anggota ISBI langsung dari Pulau Samosir, Pdt. Pahala J. Simanjuntak.
Selamat kepada anggota ISBI selamat kepada Pengurus, Sarjana Biblika Indonesia bergabunglahdengan ISBI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar