Kami menerima tulisan, artikel, laporan kegiatan dan saran-saran untuk dipublikasikan ke blog Pdt. Pahala J. Simanjuntak,MTh dengan mengirim e-mail ke: psh06simanjuntak@yahoo.com .

01 Mei 2010

Khotbah

Khotbah (Jamita) Minggu Kantate, 2 Mei 2010

2 Korint 4: 13-18

Nyanyikanlah Nyanyian baru bagi Tuhan

Minggu 2 Mei 2010 disebut sebagai Minggu Kantate (cantata, bernyanyi, nyanyian) yang artinya nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Melalui Minggu Kantate ini kita diajak untuk menyanyikan sebuah nyanyian yang baru bagi Allah kita. Nyanyian atau bernyanyi bagi Tuhan merupakan identitas (jati diri) orang Kristen. Lewat nyanyian itu seseorang menemukan sesuatu yang berharga dalam dirinya. Dalam nyanyian itu dia bercerita apa yang sedang terjadi dalam dirinya baik suka maupun duka. Nyanyian bagi orang Kristen juga merupakan sebuah doa dan perbincangan kepada Tuhan. Lantas kita bertanya, apa nyanyian baru yang dimaksud di sini? Apakah Nyanyian baru hanya sekedar lirik dan syair lagu yang menarik perhatian banyak orang? Apakah nyanyian baru hanya terbatas kepada kaum tertentu saja? Tentu tidak. Nyanyian baru bukanlah laris manisnya album yang diperjualbelikan kepada konsumen. Nyanyian baru bukan pula terkenal tidaknya artis yang melantumkan. Akan tetapi nyanyian baru yang dimaksud mencakup arti yang sangat luas. Yaitu sebuah irama dan totalitas kehidupan yang menunjukkan nilai-nilai keagamaan yang berkwalitas.
Itulah yang dapat kita lihat dalam perikope khotbah ini. Rasul Paulus menunjukkan jati diri yang sesungguhnya sebagai rasul Yesus Kristus. Dia menyanyikan sebuah nyanyian baru bagi Tuhan dengan baik dan benar. Dia hidup sebagai hamba Allah yang setia dan mempersembahkan hidupnya untuk sebuah pelayanan. Melalui iman dan kesaksiannya yang selalu hidup membuat dia beroleh sukacita dan ketentraman hidup. Karena dia menggantungkan hidupnya kepada kasih dan anugerah Allah. Sekalipun banyak hambatan yang dia lalui dalam pemberitaan firman Tuhan yang intinya berpusat pada kebangkitan Yesus Kristus namun dia tetap bersemangat dan memiliki iman yang berkobar-kobar. Penderitaan demi penderitaan yang silih berganti tidak membuatnya putus asa dan kehilangan harapan. Duri dalam dagingnya mendorong dia terus memberitakan kabar baik. Rasul Paulus selalu bersyukur karena Allah masih tetap mempercayakan tugas pelayanan itu kepadanya. Hal itu dianggap sebagai anugerah yang sangat berharga. Hal itulah dianggap sebagai sebuah nyanyian baru bagi Tuhan. Baginya nyanyian baru adalah kesaksian hidup dan ucapan syukur sebagai orang percaya plus panggilan pelayanan.

Bagaimana dengan kita saat ini? Nyanyian baru apakah yang dapat kita persembahkan kepada Tuhan. Nyanyian baru apakah yang dapat kita perdengarkan kepada Tuhan dan kepada manusia? Marilah kita meneladani rasul Paulus yang kegigihannya memberitakan firman Tuhan. Baiklah kita tetap bersaksi dan memberitakan firman Tuhan lewat pola dan gaya hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Itulah nyanyian baru bagi Tuhan.
Saat ini HKBP mempersiapkan diri dalam menyongsong Jubileum 150 tahun HKBP. Seluruh warga HKBP harus ikut berkantate, menyanyikan sebuah nyanyian yang baru bagi Tuhan. Nyanyian yang baru itu merupakan kesaksian, ucapan syukur dan persembahan kepada Tuhan atas kehadiran benih firman Tuhan ke tanah Batak. Tidak hanya itu, selanjutnya kita harus tetap memberitakan Injil Yesus Kristus ke mana dan di mana kita berada. Tentu didukung dengan sikap, perilaku, gaya hidup dan keteladan dari firman yang kita imani. Kantate dominum aleluya! Amin

Tidak ada komentar: